Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga optimistis, dua megaproyek sektor transportasi yakni LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bisa beroperasi berdekatan pada pertengahan 2023 ini.
"Kereta Cepat progres nih. Ini (target operasinya) enggak jauh beda sama LRT (Jabodebek), pertengahan tahun ini," ujar Arya di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Baca Juga
Secara target, kedua proyek itu memang dipatok bisa mulai berjalan layani penumpang dalam waktu berdekatan. Adapun Kereta Cepat Jakarta Bandung diharapkan bisa mulai beroperasi mulai Juni 2023.
Advertisement
Meskipun sempat diwarnai kasus kecelakaan kereta kerja yang menghambat progres pengerjaan, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal meyakini, konstruksi proyek KCJB terus berjalan dan bisa rampung sesuai target.
"Proyek di luar itu Insya Allah masih berjalan. Kan ada pembangunan stasiun enggak terganggu, bisa berjalan. Doanya teman-teman diharapkan agar kegiatan ini bisa on time, berjalan tanpa ada satu gangguan apapun," kata Risal saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Di sisi lain, proyek LRT Jabodebek dipatok bisa rampung dan beroperasi Juli 2023. Hingga pertengahan Januari 2023, progres pengerjaan sudah mencapai sekitar 88,4 persen.
"Sampai saat ini lebih kurang sudah 88,4 persen yang sudah selesai. Insya Allah Juli 2023 (rampung dan beroperasi). Sampai saat ini masih sesuai timeline," ujar Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo di Depo LRT Jabodebek di Bekasi, Selasa (17/1/2023).
Sampai pertengahan bulan lalu, konstruksi proyek LRT Jabodebek secara rata-rata dilaporkan sudah berada di atas 80 persen. Termasuk di Depo Bekasi, Jatimulya yang sudah mencapai 95 persen.
"Demikian juga dengan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait sistem dan sebagainya. Jadi tinggal minor-minor yang harus kita lengkapi menjelang operasi," terang Kuswardojo.
Â
LRT Jabodebek Diperpanjang sampai Grogol dan Bogor, Tapi Tunggu Ada Investor
Pemerintah berencana memperpanjang trayek LRT Jabodebek hingga Grogol dan Bogor. Saat ini, moda transportasi yang ditargetkan beroperasi Juli 2023 tersebut memiliki tiga titik akhir di Stasiun Jatimulya, Dukuh Atas dan Harjamukti.
Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, rencana tersebut sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 terkait pengoperasian LRT Jabodebek
"Kalau melihat dari Perpres, itu memang berikutnya ke Cibubur sampai Bogor. kemudian Dukuh Atas sampai dengan palmerah Senayan dan Grogol," papar Purnomo di Depo LRT Jabodebek di Bekasi, Selasa (17/1/2023).
Kendati begitu, ia menekankan, pihaknya masih menunggu penyelesaian proyek LRT Jabodebek fase 1 yang targetnya rampung Juli 2022. Tak hanya itu, pihak operator pun menanti adanya pemasukan dana tambahan dari investor.
"Sebenarnya kalau investor dan lain sebagainya cukup banyak yang berminat ya. Tapi, Kita buktikan, karena ini kan driverless pertama ya dengan jarak jauh, ya variatif. Tapi sampai (kecepatan) 80 km per jam itu baru pertama kali di Indonesia," ungkapnya.
Â
Advertisement
Rencana Jangka Panjang
PT KAI (Persero) selaku induk usaha pun sudah memiliki rencana jangka panjang untuk pengoperasian LRT Jabodebek. Namun, mereka tetap menunggu arahan dari pemerintah untuk bisa bergerak lebih lanjut.
"Tapi sekali lagi kan tidak hanya itu, tapi juga butuh investasi dan lain sebagainya. Nah, ini perlu kita diskusikan dengan pemerintah terkait dengan investasi yang diperlukan," kata Purnomo.
Purnomo menyebut, total investasi yang sudah masuk untuk proyek LRT Jabodebek kurang lebih sekitar Rp 32 triliun. Itu terdiri dari penyertaan modal negara (PMN), dan juga pinjaman yang dilakukan melalui PT KAI (Persero).
"Jadi pemerintah memberikan keluaran penugasan nanti kepada PT Kereta Api, untuk melakukan pinjaman ke beberapa bank," pungkasnya.