Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31 persen sepanjang tahun 2022. Industri pengolahan menjadi satu sektor yang berkontribusi paling besar.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan kalau pertumbuhan ini juga merupakan yang terbesar sejak 2013 lalu. Dimana dengan tren diatas 5 persen ini juga mengartikan ekonomi Indonesia sudah pulih ke tingkat sebelum pandemi.
Baca Juga
"Pada 2022 bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen terbesar dari industri pengolahan yaitu sebesar 1,01 persen, diikuti transportasi dan pergudangan 0,73 persen, kemudian perdagangan 0,72 persen dan inforkom 0,48 persen, dan subsektor lainnya 2,37 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Dilihat dari sisi komponen pengeluaran, seluruhnya terlihat tren tumbuh positif. Hanya saja, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi dengan pertumbuhan -4,51 persen.
"Ini disebabkan oleh penurunan realisasi belanja barang dan jasa serta bantuan sosial untuk jaminan sosial," urainya.
Kemudian, Komponen ekspor impor mengalami pertumbuhan tinggi. Ekspor didorong oleh windfall komoditas unggulan. Sementara peningkatan impor didorong kenaikan impor barang modal atau bahan baki.
Konsumsi rumah tangga dan PMTB (investasi disik) masih merupakan penyumbang utama PDB tahun 2022, dengan akumulasi kontribusi sebesar 80,95 persen.
Â
Rincian
Lebih lanjut, Margo merinci dari sisi pertumbuhan per sektornya. Sebut saja, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93 persen, PMTB tumbuh 3,87 persen, ekspor tumbuh 16,28 persen.
Kemudian, konsumsi LNPRT tumbuh 5,64 persen, Impor tumbuh 14,75 persen, serta konsumsi pemerintah terkontraksi 4,51 persen.
"Ekspor tumbuh tinggi namun cenderung meleamh akibat beberapa komoditas unggulan yang sempat alami penurunan terutama untuk minyak kelapa sawit," sambungnya.
Â
Advertisement
Tumbuh 5,31 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31 persen sepanjang tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingkat ekonomi nasional kembali ke tingkat sebelum pandemi.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan kalau ada tren yang semakin membaik dalam beberapa waktu terakhir. Meski secara kuartalan ada tren pertumbuhan yang melambat.
"Secara kumulatif perekonomian Indonesia tahun 2022 tumbuh 5,31 persen bila dibandingkan tahun 2021. Kinerja ekonomi tahun 2022 menguat dibandingkan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 kembali mencapai level 5 persen seperti sebelum pandemi," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023).
Informasi, pada kuartal IV 2022 ekonomi Indonesia tumbuh 0,36 persen dari kuartal III 2022. Secara tahunan, ekonomi tumbuh sebesar 5,01 persen. Angka ini juga yang tercatat sebagai pertumbuhan sebelum pandemi.
Â
Ekonomi Sebelum Pandemi
Mengacu pada data BPS, pertumbuhan ekonomi pada 2019 lalu tercatat sebesar 5,02 persen. Kemudian, anjlok akibat pandemi ke -2,07 persen di 2022, lalu meningkat lagi ke 3,70 persen di 2021. Akhirnya mencatatkan pertumbuhan yang makin baik di 2022 sebesar 5,31 persen.
Melihat pertumbuhan per kuartal, secara tahunan terus menunjukkan pertumbuhan yang solid diatas 5 persen. Sebut saja ada kuarta I 2022 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen.
Selanjutnya, di kuartal II 2022 tumbuh 5,46 persen secara tahunan. Lalu di kuartal III 2022 tumbuh 5,73 persen, serta tumbuh 5,01 persen di kuartal IV 2022.
"Hal ini memperlihatkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh solid di 2022," ungkap Margo.
Advertisement