Liputan6.com, Jakarta - Lira Turki mencapai rekor terendah baru dan pasar saham anjlok pada Senin, (6/2/2023) setelah gempa bumi besar menambah tekanan. Gempa bumi magnitudo 7,8 yang melanda Turki menambah tekanan terhadap negara tersebut mulai dari dolar AS yang menguat, risiko geopolitik, dan inflasi yang mengejutkan di luar negeri.
Pada awal perdagangan, Lira merosot menjadi 18,85 terhadap dolar AS. Indeks saham Turki BIST100 juga turun 4,6 persen dengan saham bank jatuh lebih dari 5 persen sebelum memangkas kerugian dengan indeks utama susut sekitar 2,5 persen pada pukuk 09.10 GMT. Demikian mengutip dari Al Arabiya.net, Senin, 6 Februari 2023.
Baca Juga
"Peristiwa tragis dengan bagian selatan Turki yang dilanda gempa kuat adalah sumber ketidakpastian tambahan menjelang pemilihan penting yang kemungkinan besar akan diadakan pada Mei,” ujar Analis Touch Capital Markets, Piotr Matys, seperti dikutip dari Al Arabiya.net.
Advertisement
Lebih dari 500 orang tewas dan ribuan lainnya terluka pada Senin, 6 Februari 2023 setelah gempa besar berkekuatan magnitudo 7,8 melanda Turki tengah dan Suriah barat laut.
Sementara itu, bursa saham Turki, Borsa Istanbul mengumumkan sementara penghentian transaksi saham beberapa perusahaan di zona gempa meski perdagangan akan dilanjutkan ke depan.
Adapun pasar negara berkembang berada di bawah tekanan yang lebih luas dengan mata uang dan saham di seluruh negara berkembang merasakan sakit dari reli dolar AS yang tajam pada Jumat, 3 Februari 2023 setelah laporan pekerjaan AS yang kuat, menunjukkan the Federal Reserve (the Fed) tetap hawkish lebih lama.
Tekanan Tambahan di Turki
Namun, Turki merasakan tekanan tambahan. Ketegangan geopolitik telah meningkat lagi baru-baru ini dengan indikasi Amerika Serikat akan mendorong penegakan sanksi Rusia lebih keras menambah tekanan pada pasar Turki.
Ini setelah Amerika Serikat memperingatkan Ankara tentang ekspor bahan kimia, microchip dan produk lain ke Rusia yang dapat digunakan dalam upaya perang Moskow di Ukraina.
Analis Commerzbank, Tata Ghose menuturkan, data inflasi terbaru menimbulkan kekhawatiran. Hal ini seiring inflasi mencapai 57,68 persen pada Januari 2023, jauh di atas perkiraan.
"CPI IHK Turki minggu lalu ternyata agak mengejutkan, memicu kembali volatilitas dalam dolar AS yang seharusnya tidak ada dalam beberapa bulan terakhir,” tutur Ghose.
Advertisement
WNI Terluka
Sebelumnya dilaporkan, gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/1/2023). Banyak korban dikhawatirkan akan muncul akibat lindu tersebut.
"Telah terjadi gempa bumi M 7,4 (sebelumnya versi USGS disebut 7,8) di selatan Turki (Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye) pada pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB). Pusat gempa di Provinsi Kahramanmaras (+/- 600 km sebelah tenggara Ankara). Disusul 2 gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Provinsi Gaziantep (+/- 700 km sebelah tenggara Ankara)," ujar KBRI Ankara menjelaskan perihal gempa tersebut melalui pernyataan tertulis.
"Sampai saat ini dilaporkan 51 korban jiwa, ratusan terluka, dan sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat, akibat ketiga gempa," ungkap pihak KBRI Ankara.
Sejauh ini KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," tutur pihak KBRI Ankara.
Kendati demikian, sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan bangunan parah akibat gempa Turki tersebut. "KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat."
"Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat."
Menurut laporan CNBC, jumlah korban tewas secara keseluruhan akibat gempa kuat yang melanda Turki tenggara dan Suriah utara pada Senin naik menjadi 360 dari sebelumnya hanya kurang dari 10 orang.
Para pejabat kesehatan di ibu kota Suriah, Damaskus, melaporkan bahwa 237 orang tewas di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah di negara itu.
Menolong Korban
KBRI Ankara mengatakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berkomunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras. Ia menyampaikan pesan duka kepada masyarakat terdampak, menginfokan bahwa telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki.
Mendagri Suleyman Soylu juga menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat terdampak.
Mengingat kerusakan yang sangat subtansial, diperkirakan jumlah korban jiwa akan terus bertambah.
KBRI Ankara akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak.
Menurut data dari KBRI Ankara, sejauh ini terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki.
Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa. Sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Untuk memberikan informasi atau mencari kabar, Anda bisa menghubungi hotline KBRI Ankara +90 532 135 22 98.
Advertisement