Sukses

Kaya Mineral, Kepala Daerah di Jawa Barat Tiru Praktik Tambang Hijau Solusi Bangun Indonesia

Solusi Bangun Indonesia jadi tempat studi banding lantaran melaksanakan inisiatif dalam sustainability roadmap yang berfokus pada konservasi sumber daya alam.

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Barat jadi salah satu provinsi di Indonesia yang punya potensi sumber daya mineral cukup besar. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, diproyeksikan mencapai 53 juta jiwa pada 2025, serta jumlah industri yang mencapai angka sebesar 7,7 juta unit usaha, menjadikan pertambangan sebagai sektor vital untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pembangunan baik bagi masyarakat maupun sektor lainnya.

Membaca hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Kepala Daerah se-Jawa Barat melakukan studi banding tentang praktik pertambangan berkelanjutan di pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Narogong Jawa Barat.

Solusi Bangun Indonesia jadi tempat studi banding lantaran melaksanakan inisiatif dalam sustainability roadmap yang berfokus pada konservasi sumber daya alam melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, serta implementasi program-program keanekaragaman hayati (kehati) pada wilayah-wilayah bernilai konservasi tinggi.

Uu mengatakan, Pabrik SBI Narogong dipilih sebagai tujuan studi banding karena pengelolaan pertambangan yang dilakukan telah dianggap baik oleh pemerintah pusat. Tujuannya, untuk memberikan contoh kegiatan pertambangan yang telah menerapkan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice) kepada kepala daerah di Jawa Barat.

"Di Pabrik Solusi Bangun Indonesia Narogong, pertambangan dilakukan dengan memperhatikan tingkat keamanan yang tinggi dan lahan bekas tambang juga dikelola dengan baik. Kami berharap ini dapat menjadi contoh serta memberikan solusi yang bisa diduplikasi di masing-masing daerah," kata Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).

 

2 dari 4 halaman

Dampak Sosial

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, memuji Pabrik SBI Narogong yang meraih peringkat Proper Hijau Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bukan hanya dari sisi praktik tambang ramah lingkungan, tapi juga dampak sosial terhadap masyarakat di sekitar lokasi usaha.

"Selain itu, Pabrik SBI Narogong juga memiliki program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, yang dapat menjadi referensi bagi kita bersama dalam mendorong pelaku usahanya di masing-masing wilayahnya untuk melaksanakan program jangka panjang yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ungkapnya.

Sementara Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani membagikan resep kesuksesan dalam mengelola kegiatan tambang hijau. Tak hanya di Pabrik Narogong, untuk wilayah Jawa Barat, SBI juga melakukan konservasi lingkungan pada lahan bekas tambang silika di Cibadak, Sukabumi. Saat ini telah dikembangkan sebagai kawasan edupark untuk tujuan penelitian flora dan fauna, rekreasi masyarakat, serta pertanian terpadu.

 

3 dari 4 halaman

Fasilitas Pembakaran

Untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan, SBI juga memiliki fasilitas pembakaran pada tanur semen yang mencapai 1.500 derajat Celcius. Metode ini mampu memusnahkan material tanpa meninggalkan residu atau zat sisa. SBI juga memiliki layanan pengelolaan limbah tersertifikasi yang membantu berbagai industri untuk mengelola limbah mereka secara ramah lingkungan.

Selain limbah industri, SBI juga memanfaatkan bahan bakar alternatif hasil konversi sampah perkotaan menjadi Refuse-Derived Fuel atau RDF. Bersama Pemkab Cilacap dan Pemprov Jawa Tengah, serta Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Kementerian PUPR dan Kedutaan Besar Denmark, SBI memelopori hadirnya fasilitas RDF pertama di Indonesia yang diresmikan pada 2020 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

 

4 dari 4 halaman

Sustainability

Komitmen SBI terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru terbarukan berupa energi tenaga surya dengan rencana pemasangan panel surya di kawasan reklamasi, untuk substitusi energi listrik pada wilayah operasional pabrik.

"Sustainability roadmap kami tidak berhenti pada reklamasi dan pengelolaan limbah, tapi juga eksplorasi peluang-peluang pemanfaatan energi baru terbarukan. Kami ingin berkontribusi mendukung agenda percepatan penurunan emisi karbon yang dicanangkan oleh pemerintah, dan menjadi upaya kolektif kita untuk melindungi bumi yang kita tinggali," tuturnya.