Liputan6.com, Jakarta Sukses dengan kepemilikan kapal tanker gas ramah lingkungan terbesar dunia Pertamina Gas Amaryllis, PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melakukan penambahan aset untuk ekspansi bisnis di market internasional sekaligus mengembangkan bisnis masa depan.
PIS menambah aset kapal milik, jenis small LPG yakni Gas Antasena dan PIS Prolific yang masing-masing berkapasitas 3500 meter kubik. Kedua kapal ini memiliki capability dalam mengangkut komoditas LPG, chemical cargo dan amonia.
Baca Juga
Penandatanganan dokumen protokol Delivery and Acceptance berlangsung pada 04 Januari 2023 oleh Direktur Operasi PIS sekaligus Managing Director PIS Singapore Brilian Perdana dengan Head of Business Intelligence BW Epic Kosan, Menezes Waye Diogo.
Advertisement
“Penambahan aset kapal PIS Prolific ini tentunya untuk mengembangkan bisnis yang potensinya masih sangat terbuka lebar, sejalan dengan visi untuk menjadi perusahaan shipping terkemuka di Asia,” ujar Brilian, dikutip Sabtu (8/2/2023).
Sementara, penandatanganan kepemilikan kapal Gas Antasena berlangsung pada 25 Januari 2023 di Singapura. Penandatanganan protokol Delivery and Acceptance dilakukan oleh Direktur Armada Muhammad Irfan Zainul Fikri dan Head of Sale and Purchae Commercial Department BW Epic Kosan, Jack Davis.
“Kapal ini nantinya akan melayani rute trading overseas dan juga melayani rute domestik. Dengan ukuran kapal saat ini, Gas Antasena bisa menghantarkan energi hingga ujung Indonesia. Selain itu, kapal ini juga mampu mengangkut kargo chemical,” jelas Irfan.
Seperti diketahui, PIS tak hanya gencar ekspansi menambah rute-rute pelayaran internasionalnya tetapi juga diversifikasi portofolio bisnis, di antaranya adalah pengangkutan kargo petrokimia untuk pengembangan bisnis ke depan.
Kapal PIS Prolific rencananya akan dioptimalisasi untuk melayani rute trading luar negeri dengan fokus utama di area West of Suez dan North West Europe . Sejalan dengan visi dan misi PIS untuk terus mengembangkan bisnis ke pasar Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
Pertamina Sumbang Kontribusi Rp 307,2 Triliun ke Negara di 2022
PT Pertamina (Persero) membukukan kontribusi kepada negara sebesar Rp 307,2 triliun pada tahun buku 2022. Nilai itu naik 83 persen dari 2021, dimana perseroan memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp 167,7 triliun.
Sebagai catatan, angka Rp 307,2 triliun itu merupakan nilai yang belum terkena audit (unaudited).
"Alhamdulillah, kami di tahun 2022 bisa meningkatkan sampai 83 persen setoran ke negara. Baik dalam bentuk pajak, PNBP, maupun dari dividen dan juga signature bonus dengan total Rp 307,2 triliun," jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (7/2/2023).
Nicke membeberkan, kontribusi Rp 307,2 triliun ini terdiri setoran pajak sebesar Rp 219,1 triliun, dividen Rp 2,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 84,8 triliun, dan signature bonus Rp 400 miliar.
Untuk 2023, sambung Nicke, kontribusi Pertamina ke negara diperkirakan bakal turun 13 persen, atau sekitar Rp 268,4 triliun. Alasannya, mengikuti asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang juga turun.
"Total penerimaan negara pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp 268,4 triliun pada 2023, disebabkan adanya penurunan pendapatan RKAP 2023, terutama dari sektor hulu seiring dengan penurunan asumsi ICP sesuai APBN 2023," paparnya.
Advertisement
Soal TKDN
Di sisi lain, Nicke menyatakan, Pertamina juga tidak lupa akan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam operasionalnya. Sepanjang 2022, Pertamina sukses merealisasikan penggunaan TKDN 60,6 persen.
Ke depan, ia berkomitmen untuk menggenjot pemanfaatan produk dalam negeri, seraya mengutamakan industri domestik pada pelaksanaan proses bisnis maupun proyek Pertamina.
"Untuk TKDN, sebenernya dari pemerintah itu targetnya 30 persen, dan kita menetapkan target minimal 40 persen. Dan pencapaiannya kita ukur berdasarkan subholding ini merupakan pencapaian yang signifikan," tuturnya.