Liputan6.com, Jakarta Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI yang juga Calon Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, menyampaikan masyarakat tidak perlu repot menukarkan atau membawa uang tunai Rupiah menjadi Riyal ketika pergi umrah dan haji, cukup menggunakan QRIS.
Hal itu disampaikan saat Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Propert Test) Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia bersama Komisi XI DPR RI, Senin (13/2/2023).
Filianingsih menyampaikan memang program QRIS itu termasuk dalam 7 program kerja sistem pembayaran yang sedang dikembangkan oleh Bank Indonesia.
Advertisement
"Di sini ada dua program kita mensinergikan QRIS dengan inisiatif pemerintah baik gerakan bangga buatan Indonesia, gerakan bangga berwisata di Indonesia saja atau P2DD tadi percepatan dan perluasan ke Tiongkok dan ke Saudi Arabia. Jadi bapak Ibu nantinya hopefully, kalau pergi umrah pergi haji tidak perlu membawa riyal lagi cukup membawa hp asal saldonya diisi," kata Filianingsih.
Diketahui bersama, Filianingsih merupakan salah satu sosok yang berperan dalam peluncuran beberapa infrastruktur sistem pembayaran yang dirilis Bank Indonesia, seperti QR Indonesia Standard (QRIS).Oleh karena itu, di depan Komisi XI dia menyampaikan keunggulan dari QRIS sebagai program kerjanya yang berkembang pesat serta berguna bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha.
"Sebagai contoh konkret, Ansar pedagang bakso Bunda Kita di Balikpapan itu penghasilannya naik dari Rp 2 juta menjadi Rp 3 juta per hari sejak dia menggunakan QRIS, kemudian Cokro pedagang Cilor di Jakarta omzetnya juga naik dari Rp 300 ribu menjadi Rp 500 ribu," ujarnya.
Lebih lanjut, Filianingsih mengatakan akselerasi ekonomi keuangan digital sebagai pilihan yang logis yang diharapkan bisa menyeimbangkan antara stabilitas, pertumbuhan, dan inklusivitas. Dia menilai digitalisasi dalam jangka pendek secara langsung bisa berdampak positif pada penurunan biaya transaksi dan juga peningkatan akses pasar.
Sementara di jangka panjang, digitalisasi ini bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui jalur produktivitas, termasuk penggunaan QRIS.
"Kita tahu bahwa yang namanya digitalisasi inovasi digital ini bila dikelola dengan tepat dia dapat menjadi sumber pertumbuhan yang baru," pungkasnya.
DPR Tetapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia Hari Ini, Cek 2 Kandidatnya
Setelah Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Propert Test) kepada dua Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia selesai dilakukan, DPR akan memutuskan Deputi Gubernur Bank Indonesia pada pukul 15.00 WIB, Senin (13/2/2023).
Diketahui kedua calon tersebut diantaranya Filianingsih saat ini menjabat Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, dan Dwi Pranoto menjabat sebagai Kepala Departemen Regional.
Salah satu diantara mereka nantinya akan menggantikan posisi Dody Budi Waluyo yang masa jabatannya akan habis pada April 2023.
Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir, menyampaikan agenda pertama dalam Fit and Propert Test dilakukan pemaparan dari Filianingsih, kemudian dilanjutkan pemaparan dari Dwi Pranoto.
Selanjutnya, pada pukul 15.00 WIB dilanjutkan rapat internal Komisi XI untuk menentukan yang layak menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Dody Budi Waluyo.
"Jam 15.00 WIB kita rapat intern Komisi untuk mengambil keputusan siapa yang akan kita pilih menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia, hebat kita ini ngangkat orang kasih jabatan, mudah-mudahan ada berkahnya," kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir dalam Fit and Propert Test Calon Deputi Gubernur BI, secara virtual.
Sebagai informasi, Filianingsih Hendarta mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1986. Filianingsih saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran sejak tahun 2019. Filianingsih pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (2013-2015), Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (2015-2019).
Sementara Dwi Pranoto mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1988. Bahkan Dwi Pranoto pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Wilayah III (2012-2013), Kepala Perwakilan BI Wilayah IV (2013-2014), Kepala Departemen Regional II (2014-2019) dan sejak tahun 2019 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Regional.
Advertisement
DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Deputi Gubernur BI Hari Ini, Simak Profilnya
DPR akan melakukan Fit and Proper Test atau uji kelayakan Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada hari ini Senin (13/2/2023). Uji kelayakan yang dilakukan pada hari ini untuk menggantikan posisi Dody Budi Waluyo yang masa jabatannya akan habis pada April 2023.
Terdapat dua kandidat Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menggantikan Dody Budi Waluyo. Kedua Calon tersebut adalah nama Filianingsih Hendarta dan Dwi Pranoto.
Diketahui, kedua calon tersebut berasal dari internal Bank Indonesia. Filianingsih saat ini menjabat Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, dan Dwi Pranoto menjabat sebagai Kepala Departemen Regional.
Berdasarkan Undang-Undang Bank Indonesia, penentuan calon deputi gubernur diusulkan oleh Presiden sebagaimana rekomendasi dari Gubernur BI untuk masa jabatan lima tahun.
Fit and proper test keduanya akan dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk Filianingsih, fit and proper test akan dilaksanakan sekitar pukul 11.00 WIB. Sedangkan fit and proper test untuk Dwi akan dilaksanakan sekitar pukul 14.00 WIB.
Fit and proper test diselenggarakan di gedung DPR RI di Jakarta.
Berikut profil dua calon deputi Gubernur BI yang baru, dilansir dari laman Bank Indonesia, Senin (13/2/2023):
1. Filianingsih Hendarta
Filianingsih merupakan perempuan kelahiran tahun 1963, lahir di Surabaya. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Hukum Universitas Airlangga pada tahun 1985. Kemudian mendapatkan gelar Master di bidang Economics and Finance dari Boston University, USA pada tahun 1992.
Perempuan yang akrab disapa Fili ini mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1986. Fili saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran sejak tahun 2019. Fili pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (2013-2015), Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (2015-2019).
Advertisement
2. Dwi Pranoto
Dwi Pranoto lahir di Jakarta pada tahun 1963. Lelaki berusia 60 tahun ini telah menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986.
Kemudian, dia mendapatkan gelar master di bidang Business Management di Asian Institute of Management pada tahun 1993.
Sama halnya dengan Filianingsih, Dwi merupakan orang lama di Bank Indonesia, dia mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1988. Bahkan Dwi Pranoto pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Wilayah III (2012-2013), Kepala Perwakilan BI Wilayah IV (2013-2014), Kepala Departemen Regional II (2014-2019) dan sejak tahun 2019 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Regional.