Sukses

Selain Gempa Turki, Berikut 10 Negara yang Pernah Alami Gempa Bumi Dahsyat di Dunia

Informasi mengenai korban Gempa Turki dan Suriah sampai saat ini masih terus berkembang

Liputan6.com, Jakarta Informasi mengenai korban Gempa Turki dan Suriah sampai saat ini masih terus berkembang. Terbaru, lebih dari 34.000 orang dikonfirmasi tewas di kedua negara.

Pusat Koordinasi Darurat Turki SAKOM mengatakan pada Minggu (12/2/2023), korban tewas akibat gempa dahsyat 6 Februari 2023, mencapai 29.605 orang. Adapun korban tewas di Suriah, baik di wilayah yang dikuasai oposisi maupun pemerintah, adalah 4.574 orang.

Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suariah ini menjadi salah satu gempa bumi di dunia yang menewaskan banyak kroban. Dikutip dari Live Science, Senin (13/2/2023), berikut 5 daftar gempa bumi terbesar di dunia yang pernah melanda sejumlah negara:

1. Valdivia, Chile 1960 (Magnitudo 9,5)

Sekitar 1.655 orang tewas dalam gempa bumi terbesar yang pernah tercatat, yang melanda Valdivia, Chile, pada 22 Mei 1960.

Ribuan warga lainnya terluka, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Chile Selatan menderita kerusakan $550 juta, sekitar Rp 8.483.200,00. Gempa tersebut memicu tsunami yang menewaskan 61 orang di Hawaii, 138 di Jepang, dan 32 di Filipina.

Gempa ini terjadi di tempat Lempeng Nazca menukik di bawah Lempeng Amerika Selatan, di Parit Peru-Cile.

2. Prince William Sound, Alaska 1964 (Magnitudo 9,2)

Gempa besar dan tsunami yang mengikutinya merenggut 128 nyawa dan menyebabkan kerugian harta benda sekitar USD 311 juta, atau sekitar Rp 4.674.983,00. Kerusakan akibat gempa sangat parah di banyak kota, termasuk Anchorage, yang berjarak sekitar 75 mil (120 km) barat laut dari pusat gempa.

Gempa yang terjadi pada 27 Maret 1964 itu pecah di sepanjang patahan aktif seismik antara lempeng Amerika Utara dan Pasifik, guncangan berlangsung sekitar 3 menit.

Tanah longsor di Anchorage menyebabkan kerusakan berat. Longsor besar terjadi di bagian bisnis pusat kota, dan saluran air dan gas, selokan, telepon, dan sistem listrik terganggu di seluruh area.

 

2 dari 3 halaman

Jepang dan Rusia

3. Tohoku, Jepang 2011 (Magnitudo 9,1)

Pada 11 Maret 2011, gempa berkekuatan magnitudo 9,1 memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 15.700 orang, 4.600 hilang, dan lebih dari 5.300 terluka, dan sebanyak 130.900 mengungsi, menurut USGS.

Lebih dari 332.000 bangunan, 2.100 jalan, 56 jembatan dan 26 rel kereta api rusak akibat gempa tersebut. Gempa ini juga merusak reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, yang menyebabkan salah satu bencana nuklir terbesar dalam sejarah.

Gempa ini adalah yang terbesar yang pernah tercatat di Jepang, dan menelan biaya kerusakan sekitar $309 miliar. Selama berminggu-minggu sesudahnya, gempa susulan yang kuat di atas 6,0 dan bahkan 7,0 sr terus mengguncang wilayah tersebut. Gempa ini mengirimkan gelombang tsunami hingga Hawaii, California, dan Kepulauan Galapagos.

Bahkan di Antartika yang jauh, gempa tersebut memecahkan lempengan es besar dari Beting Es Sulzberger. Menurut USGS, Gempa tersebut disebabkan oleh patahan dorong di dekat Palung Jepang, batas antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara.

4. Semenanjung Kamchatka, Rusia 1952 (Magnitudo 9,0)

Gempa berkekuatan magnitudo 9,0 pertama yang tercatat di dunia terjadi di lepas pantai timur Kamchatka pada 4 November 1952. Gempa tersebut menghasilkan tsunami setinggi 43 kaki (13 m) secara lokal.

Tsunami mengguncang Crescent City, California. Tidak ada yang meninggal, tetapi di Hawaii, mengalami kerusakan property. Ombak melemparkan perahu ke pantai, menyebabkan rumah-rumah bertabrakan, menghancurkan dermaga, mengobrak-abrik pantai, dan memindahkan trotoar jalan.

 

3 dari 3 halaman

Chile

5. Lepas Pantai Maule, Chili 2010 (Magnitudo 8,8)

Pada 27 Februari 2010, gempa bumi dan tsunami melanda Chile tengah. Sedikitnya 500 orang tewas dan 800.000 orang mengungsi akibat bencana alam tersebut.

Lebih dari 1,8 juta orang terkena dampaknya, dan total kerugian ekonomi diperkirakan mencapai $30 miliar, atau sekitar Rp 449,250 milyar. Gempa ini terjadi di sepanjang batas aktif seismik antara lempeng tektonik Nazca dan Amerika Selatan, yang dapat melepaskan getaran kuat yang menghancurkan tulang.

Gempa tersebut terjadi lebih dari sebulan setelah bencana gempa berkekuatan 7,0 di Port Au Prince, Haiti, yang menewaskan lebih dari 200.000 orang.