Sukses

Sri Mulyani: Pemerintah Fokus Bangun IKN di 2023

Sri Mulyani menegaskan salah satu prioritas Indonesia tahun 2023 adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menegaskan salah satu prioritas Indonesia tahun 2023 adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Tahun 2023, memang salah satu prioritas Indonesia adalah membangun IKN," tulis Sri Mulyani di sela-sela agenda kunjungan ke Tokyo, dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (15/2/2023).

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) atau IKN Nusantara, Bambang Susantono menyampaikan, pada 2024 Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) mengenai perpindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan kata lain, pada 2024, ibu kota negara resmi pindah dari Jakarta ke IKN Nusantara.

Lebih lanjut, kata Sri, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keberhasilan pembangunan IKN melalui kombinasi pendanaan dari publik (APBN) sebanyak 20 persen, dan sisanya diharapkan berasal dari kerja sama pemerintah-sektor swasta.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia juga berusaha menciptakan lingkungan investasi yang mendukung untuk menarik minat investor, seperti memberikan insentif perpajakan, jaminan kepastian dan keamanan, penyederhanaan proses pengadaan, hingga memperkenalkan solusi pembiayaan yang inovatif.

Forum ASEAN

Selain IKN, tahun 2023 Indonesia juga fokus mengemban keketuaan pada forum ASEAN. Melalui peran ini, Indonesia akan terus memperkuat kerja sama untuk mengatasi tantangan regional dan global saat ini.

Pada jalur keuangan sendiri, Indonesia mengusung 3 inisiatif, yaitu (i) Recovery-rebuilding; (ii) Digital economy, and (iii) Sustainability. Dengan inisiatif ini, kita turut mendorong transisi dari sektor keuangan untuk mendukung keberlanjutan dari implementasi ekonomi hijau.

"Melalui keketuaan Indonesia, @asean akan terus berupaya menjadi kawasan yang stabil, kuat, inklusif, serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Pamerkan Proyek IKN di Jepang

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja bilateral ke Tokyo, Jepang, sekaligus dalam rangka menghadiri IMF-JICA Joint Conference on Recovery from the Pandemic in Developing Asia, dan beberapa pertemuan penting lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menyampaikan banyak pihak yang tertarik dengan pembahasan mengenai Ibu Kota Negara Nusantara. Oleh karena itu, Menkeu memaparkan berbagai hal terkait IKN, seperti rencana jangka panjang pembangunan IKN, perkembangan pembangunan IKN, kebijakan, hingga insentif fiskal-nya.

"Terkait pembangunan IKN Nusantara kemajuanya, dan terutama policy untuk membangun pembangunan IKN di Kalimantan dan peranan dari perusahaan swasta dan dunia internasional, dan pemaparan mengenai rencana jangka panjang pembangunan IKN sesuai undang-undangnya, dan juga berbagai insentif fiskal yang kita berikan kita sampaikan untuk meningkatkan peran investasi swasta nasional, internasional atau global," kata Menkeu dalam konferensi pers IMF-JICA Joint Conference on Recovery from the Pandemic in Developing Asia, di Tokyo, Jepang, Selasa (14/2/2023).

 

3 dari 3 halaman

Ekonomi Indonesia

Tidak hanya soal IKN, Menkeu juga menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia, tantangan tantangan dinamika global, arah dan berbagai insentif kebijakan fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi, hilirisasi mineral, hingga pembangunan industri otomotif berbasis listrik.

"Dalam konteks ini selain menyampaikan kemajuan dan proses pemulihan ekonomi yang sangat baik, sampai 2022 pertumbuhan ekonomi kita 5,31 persen dan fiskal kita makin sehat dengan defisit menurun sangat tajam," ujarnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap waspada dan optimis, serta berhati-hati dalam mengambil berbagai langkah kebijakan di tengah ketidakpastian global saat ini.

Terutama dalam hal mengambil kebijakan di sisi penguatan ekonomi, seperti hilirisasi, investasi, hingga transformasi di bidang energi.

"Pada saat yang sama tahun ini kita tetap waspada dan optimis dengan langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah dari sisi penguatan ekonomi, seperti hilirisasi, investasi, transformasi di bidang energi, semuanya ini menjadi daya tarik dari negara-negara atau perusahaan-perusahaan Jepang," pungkasnya.