Sukses

Mengintip Tunggangan Anies Baswedan, dari Vespa hingga Honda Odyssey

Anies Baswedan terus menggalang dukungan dalam Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan terus menggalang dukungan dalam Pemilu 2024. Anies sendiri, sudah dideklarasikan oleh Partai Nasdem sebagai Capres. Saat ini, Partai Demokrat dan PKS menyatakan dukungannya terhadap Anies.

Meski dideklarasikan sebagai Capres, Anies saat ini memiliki harta kekayaan sebesar Rp 10.955.779.684. Ini dikutip dari e-lhkpn KPK, Selasa (15/2/2023). Anies terakhir lapor LHKPN pada Desember 2021.

Yang menarik, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies tak banyak memiliki kendaraan. Tercatat, hanya ada 3 tunggangan Anies.

Daftar kendaraan Anies Baswedan:

  1. Mobil Honda Odyssey tahun 2016 senilai Rp 450.000.000
  2. Vespa Sprint tahun 1968 seilai Rp 50.000.000
  3. Motor Kawasaki EX250V tahun 2018 senilai Rp 50.000.000

Total nilai dari kendaraan Anies mencapai Rp 550.000.000.

Anies memiliki 6 tanah dan bangunan di berbagai kota dengan total senilai Rp 14.715.962.000. Tanah Anies paling mahal berada di Ponorogo dengan luas 4.284 m2 dengan nilai Rp 1,5 miliar.

Masing-masing tanah dan bangunan ini berada di Jakarta Selatan, Kota Sleman, dan Kota Ponorogo. Salah satunya ada tanah dan bangunan seluas 1655 m2/798 m2 di kawasan Jakarta Selatan senilai Rp11,5 miliar, dan tanah lainnya di kawasan yang sama senilai Rp 936,7 juta, serta tanah di Kota Ponorogo senilai Rp1,5 miliar.

Adapun harta bergerak lainnya milik Anies senilai Rp 1.367.366.531, dan surat berharga sebesar Rp 61.070.000, serta kas dan setara kas Rp 1.208.221.107, hingga harta lainnya Rp 659.921.865.

Anies sendiri dalam laporan harta kekayaan tersebut memiliki utang Rp 7.606.761.819

2 dari 3 halaman

Penjelasan Lengkap Anies Baswedan soal Utang Pilkada DKI Jakarta Rp 50 M: Bayar Jika Kalah, Lunas Kalau Menang

Bakal calon presiden NasDem Anies Baswedan memberikan klarifikasi soal kasus utang Pilkada Rp 50 miliar yang tengah menjadi sorotan publik.

Anies menyatakan, dana Rp 50 miliar tersebut adalah dana pinjaman yang harus dikembalikan jika dia dan Sandiaga Uno kalah pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Sumber utang bukan berasal dari politikus Gerindra Sandiaga Uno. Sandiaga hanya menjadi pihak penjamin utang tersebut.

"Jadi itu kan dukungan tuh, siapa penjaminnya? Penjaminnya Pak Sandi. Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi," kata Anies dalam dalam YouTube Merry Riana, dikutip Minggu (12/2/2023).

Menurut Anies, sumber dana tersebut berbagai dari pihak yang memberikannya dukungan menjadi gubernur DKI Jakarta. Kemudian dibuat dalam perjanjian sebagai utang dan ia tandatangani. Dalam surat yang beredar nilai uang yang dipinjamkan totalnya mencapai Rp92 miliar.

"Itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya yang menyatakan, ada suratnya, surat pernyataan utang saya yang tanda tangan," jelas Anies.

Dalam surat perjanjian tertulis bahwa uang tersebut tidak perlu dikembalikan atau dilunasi bila Anies dan Sandi memenangkan Pilkada DKI 2017. Anies dan Sandi perlu mengembalikan bila kalah.

Maka, hari ini Anies menegaskan tidak punya utang apapun terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jadi tidak ada sebuah utang yang hari ini harus dilunasi. Enggak ada. Karena ketika Pilkadanya selesai, ya selesai," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Beredar Surat

Sebelumnya, tersebar surat pernyataan terkait utang Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017. Dalam surat tersebut Anies meminjam uang untuk kepentingan kampanye senilai Rp92 miliar kepada Sandiaga Uno dan pihak lainnya.

Pada poin nomor enam, Anies diwajibkan untuk mengembalikan atau membantu pengembalian bila bersama Sandiaga Uno tidak terpilih menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI pada Pilkada 2017.

Pada poin tujuh tertulis Anies dan Sandiaga bila menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maka, Sandiaga berjanji menghapuskan dan membebaskan Anies dari utang tersebut.

Surat yang diunggah oleh akun Twitter @Tita83079013 itu ditandatangani Anies di atas materai pada 9 Maret 2017.