Sukses

Jumbo! Potensi Industri Halal, Pengelolaan Zakat hingga Haji Capai Rp 4.560 T

Potensi Islamic ecosystem seperti industri halal, penyalur zakat dan wakaf, pembangunan masjid, sekolah-sekolah berbasis islam, bahkan peran BSI juga besar pada pembiayaan haji dan umroh mencapai Rp 4.560 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Unggul dalam pembayaran dan transaksi syariah, menjadi misi utama Bank Syariah Indonesia (BSI). Saat menyampaikan sambutan pada pembukaan BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan peluang bisnis pada Islamic ecosystem bahkan mencapai USD300 miliar atau sekitar Rp 4.560 triliun (kurs 15.202 per dolar AS)

"Kami percaya bahwa masih ada peluang bisnis yang sangat besar yang dapat didukung oleh BSI, misalnya sekitar USD300 miliar di Islamic Ecosystem," ujar Hery di Jakarta, Rabu (15/2).

Islamic ecosystem yang dimaksud seperti industri halal, penyalur zakat dan wakaf, pembangunan masjid, sekolah-sekolah berbasis islam, bahkan peran BSI juga besar pada pembiayaan haji dan umroh.

Namun, Hery menekankan, nilai potensi bisnis pada Islamic ecosystem tidak akan berjalan optimal tanpa adanya kerjasama dari berbagau pihak terkait. Jika kerjasama dibangun dengan baik, Hery meyakini bisnis berbasis syariah akan memberikan dampak besar bagi sosial.

Untuk itu, menurut Hery penyelenggaraan BSI Global Islamic Finance Summit merupakan agenda forum penting untuk saling mendapatkan paparan pengalaman dan minat para pemimpin industri global, menyusun jalur progresif dalam sektor keuangan Islam.

"Kami di sini hari ini, mewakili dorongan untuk menciptakan dunia kemajuan ekonomi sejati dankesejahteraan masyarakat," ucapnya.

"Jalur keuangan Islam tidak hanya menawarkan kerangka etis dan jujur ​​untuk pertumbuhan tetapi juga diperlukan alternatif perbankan konvensional," sambungnya.

Agenda forum ini merupakan agenda pertama kalinya yang digelar oleh BSI. BSI Global Islamic Finance Summit akan berlangsung pada 15-16 Februari 2023. Acara ini menjadi ajang diskusi dan networking bertaraf internasional yang digelar oleh bank syariah di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Indonesia Kerahkan Kekuatan jadi Produsen Halal Terbesar Dunia 2024

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan saat ini pemerintah tengah mempersiapkan Indonesia menjadi produsen halal dunia tahun 2024.

Dilansir dari Instagram @smindrawati, Rabu (21/12/2022), pada Rapat Pleno ke-3 Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang dipimpin langsung Wakil Presiden Ma'ruf selaku ketua komite, bersama Plt. Direktur Eskekutif KNEKS, Taufik Hidayat melaporkan kinerja program kerja komite.

Diantaranya, pertama, pada klaster industri produk halal, sedang dipersiapkan rancangan Master Plan Industri Halal Indonesia (MPIHI) 2023-2029.

"Sebanyak Rp74,6 miliar anggaran PEN telah dialokasikan untuk mendukung percepatan sertifikasi halal UMKM. Selain itu, melalui @kemenperin_ri juga dibangun Kawasan Industri Halal (KIH)," kata Menkeu.

Kedua, kontribusi dalam bentuk pembiayaan syariah mencapai Rp13,25 triliun (s.d. Q3 2022) pada proyek KPBU @kemenpupr dan @kemenhub151. Di samping itu, capaian dari industri keuangan syariah juga ditunjukkan melalui akselerasi pengembangan ekosistem perbankan syariah.

Pada klaster kegiatan usaha syariah, Pembiayaan Syariah Terintegrasi untuk UMKM telah diberikan dengan total mencapai sekitar Rp135,1 triliun.

Kemudian, capaian ekspor produk halal ke negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) meningkat hingga USD875,4 juta (Q3, 2022), naik sebesar 18,94 perseb yoy. Nilai Pembiayaan Syariah Ekspor bagi UKM sebesar Rp973.4 miliar (Nov, 2022).

Terakhir, penguatan ekosistem ekonomi syariah di daerah melalui pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di 6 (enam) provinsi serta pembentukan Konsorsium Riset Halal Prioritas dan Rencana Aksi Riset Halal 2022-2024 di bawah koordinasi BRIN Indonesia.

"Dengan berbagai capaian ini, seluruh anggota @kneks.id akan terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan visi Indonesia di 2024," ujar Menkeu.

3 dari 3 halaman

Jurus Indonesia Jadi Produsen Produk Halal Terbesar Dunia 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimis bahwa Indonesia akan menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia pada 2024.

Hal ini disampaikan Gus Men, panggilan akrabnya, saat memberikan arahan sekaligus membuka Festival Halal Indonesia (FHI), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (14/12/2022).

“Saya optimis industri halal akan bergerak di Indonesia. Target 10 juta produk tersertifikasi halal tahun 2024 akan tercapai,” kata Gus Men.  

“Ini menjadi tantangan bagi BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) untuk mewujudkannya. Tahun 2024 target itu akan tercapai. Maka, ekosistem industri halal akan berkembang baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” sambungnya, dikutip dari laman Kemenag, Kamis (16/12/2022).

Gus Men menyampaikan bahwa capaian yang sudah diraih BPJPH harus terus ditingkatkan, dan didorong dengan transformasi digital. Itu akan membantu mencapai target 10 juta produk tersertifikasi halal di tahun 2024.

“Kepala BPJPH harus dapat melihat kendala-kendala apa yang menghambat untuk mencapai target itu. Halal itu menyangkut tiga hal yakni, pemasok (Suplay), demand (pemintaan), dan pendukung. Nah, dalam hal ini, salah satu pendukungnya adalah BPJPH,” tandas Gus Menteri.

“Kita tunggu inovasi-inovasi baru dari BPJPH. Selamat Ulang Tahun ke-5 kepada BPJPH. Semoga apa yang sudah dicapai BPJPH bisa membuat semakin semangat untuk melahirkan terobosan-terobosan baru di tahun-tahun mendatang,” tandas Gus Menteri.