Sukses

Pertamina Tambah 10 Persen Kepemilikan Saham Blok Migas di Irak

PT Pertamina Internasional EP melalui anak perusahaan langsung yaitu PT Pertamina Irak EP, mengungkapkan telah melakukan pembelian 10 persen Participating Interest (PI) dari ExxonMobil Iraq Limited’s (EMIL).

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream melalui PT Pertamina Internasional EP (PIEP) memainkan peranan kunci dalam kerjasama dengan mitra luar negeri.

Ini khususnya di bidang Eksplorasi dan Produksi Migas yang beroperasi di 4 (empat) benua dan 12 (dua belas) negara, salah satunya adalah operasi migas di Irak yang mempunyai salah satu cadangan minyak dan gas raksasa di dunia.

PIEP melalui anak perusahaan langsung yaitu PT Pertamina Irak EP, mengungkapkan telah melakukan pembelian 10 persen Participating Interest (PI) dari ExxonMobil Iraq Limited’s (EMIL).

Lapangan yang dioperasikan oleh EMIL selaku Lead Contractor berada di bagian Selatan Irak, dekat dengan kota Basra yang berjarak 400 km sebelah tenggara ibukota Baghdad.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, selaku Subholding Upstream Pertamina, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah membantu.

"Semua pemangku kepentingan utama di Irak terus memberikan kepercayaan kepada Pertamina untuk melanjutkan eksistensinya sebagai mitra penting dalam pengelolaan lapangan operasi West Qurna 1," kata Wiko, dikutip dari keterangan tertulis Kamis (16/2023). 

Sejak mendapatkan kontrak kerja sama di beberapa negara, PIEP melaksanakan komitmennya sebagai mitra yang memiliki nilai tambah lebih di berbagai aspek operasi dan selalu mengedepankan kolaborasi aktif dengan berbagai mitra di seluruh operasinya.

Dalam operasinya di West Qurna 1, PIREP sebagai anak perusahaan langsung PIEP bermitra dengan sangat harmonis dengan EMIL, ITOCHU, Petrochina dan Oil Exploration Company (OEC) Iraq. Hal ini terbukti dengan diselesaikannya pembelian 10% PI di akhir tahun 2022.

 

 

2 dari 3 halaman

Diharapkan Dapat Terus Bertambah

Dengan total 20% PI, peran Pertamina sebagai mitra yang memiliki kinerja yang baik, dapat diandalkan, dan terus berkembang untuk melakukan kerjasama aktif dengan semua mitra khususnya EMIL dalam mendukung program kerjanya mengembangkan West Qurna 1 untuk mencapai potensi terbaiknya dalam memproduksi minyak di lapangan tersebut, serta terus memberikan nilai tambah bagi mitra lainnya,"kata Direktur Utama PIEP, John Anis. 

Lebih lanjut John Anis menambahkan, "pada tahun 2023 dan kedepannya, PIEP dapat memastikan bahwa akuisisi ini dapat memberikan tambahan produksi ke Subholding Upstream Pertamina yaitu sebesar 100,000 bopd dan diharapkan produksi ini dapat terus bertambah sesuai dengan potensi yang dimiliki lapangan West Qurna 1".

"Dengan semangat Go Global, Pertamina yakin bahwa dengan komitmen yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang akan menguatkan posisi sebagai Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia,” pungkas Wiko.

3 dari 3 halaman

2 Sumur Beri Tambahan Produksi Migas ke Pertamina EP Adera Field

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina EP (PEP) Adera Field yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Sumatera Zona 4 meningkatkan produksi migas atau minyak dan gas dari sumur BNG-D2 (BNG-54) dan BNG-B2 (BNG-55), pada Selasa, 14 Februari 2023.

Rinciannya, hasil produksi minyak dari sumur BNG-D2 (BNG-54) sebesar 2.473 barel minyak per hari (Barrel of Oil per Day/BOPD) dan sumur BNG-B2 (BNG-55) sebesar 1.585 BOPD. Angka tersebut melebihi target produksi untuk kedua sumur, dimana target produksi sumur BNG-D2 (BNG-54) sebesar 458 BOPD (540 persen), dan target produksi sumur BNG-B2 (BNG-55) sebesar 378 BOPD (419 persen).

 Tidak hanya mendapatkan minyak, kedua sumur tersebut juga menghasilkan gas yang melebihi target. Sumur BNG-D2 (BNG-54) menghasilkan gas sebesar 2,54 juta standar kaki kubik (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) atau 976 persen dari target 0,26 MMSCFD. Sementara sumur BNG-B2 (BNG-55) menghasilkan gas 5,44 MMSCFD atau 326 persen dari target 1,67 MMSCFD. 

General Manager Zona 4, Agus Amperianto, menyampaikan bahwa hasil tersebut merupakan sinyal yang positif bagi realisasi Rencana Kerja (RK) 2023. "Alhamdulillah, hasil di sumur BNG-D2 dan BNG-B2 membuktikan komitmen perusahaan terhadap upaya pemenuhan energi nasional tidak pernah surut. Kami akan terus berupaya maksimal dalam mancapai target produksi dan menerapkan aspek HSSE yang baik dalam semua aspek kegiatan operasi," ujar Agus.

Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4, Giyatno, menambahkan kedua sumur tersebut merupakan hasil kolaborasi tim Subsurface Pertamina dan Subsurface SKK Migas untuk percepatan RK 2024, melanjutkan keberhasilan dari 3 sumur pengeboran sebelumnya di struktur Benuang, yaitu BNG-B1, BNG-D1 dan BNG-E1 pada 2022.

"Selain melebihi target produksi dan keberhasilan percepatan Rencana Kerja, perusahaan juga berhasil mengelola biaya pengeboran secara efisien dengan realisasi anggaran 91% untuk BNG-D2 dan 90% untuk BNG-B2," ungkap Giyatno.

 

Mendukung capaian pengeboran sumur Benuang ini, Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang telah bekerja keras dan melakukan upaya yang masif, serta dengan cara-cara yang out of the box, untuk menggali potensi produksi dari struktur eksisting di WK PEP area Benuang.

“Realisasi hasil pengeboran dari 2 sumur tambahan BNG-B2 dan BNG-D2 ini menciptakan optimisme awal tahun yg sangat baik. Yang akan dilanjutkan dengan pengembangan struktur Benuang.di tahun 2023, sebagai bagian dari perjuangan mencapai target produksi nasional 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCF gas di tahun 2030,” ujar Wahju.

Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Anggono Mahendrawan. “Target produksi migas wilayah sumbagsel juga menjadi bagian dari upaya untuk mencapai target produksi migas nasional, sehingga upaya-upaya peningkatan produksi yang diiringi penemuan cadangan migas baru  juga menjadi keinginan kita semua, ini agar menjadi semangat untuk kita dengan dukungan dari pemangku kepentingan di daerah, sehingga keberhasilan dalam mencapai ketahanan energi merupakan keberhasilan kita semua," pungkas Anggono.