Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), menargetkan marketing sales atau pendapatan pra penjualan sebesar Rp 4,9 triliun pada 2023. Pencapaian pendapatan pra penjualan itu sendiri sebagian besar akan didorong oleh produk residensial baru, termasuk proyek rumah tapak hingga unit apartemen rendah dan menengah di kawasan Lippo Village dan Lippo Cikarang.
Lippo Karawaci juga berkomitmen terus memperkenalkan produk baru dengan harga yang beragam untuk menarik segmen pembeli baru serta memenuhi pangsa pasar yang lebih besar.
Baca Juga
Group CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, perseroan telah menetapkan target pendapatan pra penjualan sebesar Rp 4,9 triliun pada 2023.
Advertisement
"Meski demikian, kami juga terus mengamati faktor risiko makro dengan hati-hati yang dapat mempengaruhi penjualan pemasaran ke depan. Kami bangga dengan pencapaian kami di tahun 2022. Namun, perlu mengelola hambatan makro yang semakin menantang pada tahun 2023, termasuk tekanan inflasi dan meningkatnya lingkungan suku bunga, yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan," jelas John dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2023).
Seperti diketahui, Lippo Karawaci membukukan pendapatan pra penjualan sebesar Rp 4,76 triliun pada 2022. Lebih dari 53 persen dari pendapatan pra penjualan tersebut didorong oleh proyek hunian rumah tapak yang menargetkan pemilik rumah perdana.
Sejumlah proyek rumah tapak tersebut adalah Cendana Homes Series, Waterfront Uptown Estates, Holland Village Manado, dan proyek perumahan di Tanjung Bunga. Adapun dari sisi kontribusi penjualan berdasarkan lokasi, Lippo Village menjadi kontributor terbesar dengan porsi sebesar 37 persen, diikuti oleh Lippo Cikarang sebesar 29 persen.
Lippo karawaci juga telah berhasil melakukan serah terima 495 unit di Cendana Parc (Tahap 1) per 31 Desember 2022, atau lebih cepat dari jadwal setelah peluncurannya pada Juni 2021. Sementara itu, pada 17 Desember 2022, LPKR berhasil meluncurkan Cendana Essence, klaster lain dari Cendana Homes Series di Lippo Village.
Dari 222 unit yang dirilis, 187 unit terjual selama peluncuran, atau setara dengan tingkat penerimaan lebih dari 84 persen.
Deretan Komitmen Lippo Karawaci dalam Menghijaukan kawasan Kota Mandiri
Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen melakukan peremajaan dan perawatan penghijauan, terutama di sejumlah kota mandiri yang telah dikembangkan. Beberapa kota mandiri tersebut adalah Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga.
Komitmen itu sendiri kemudian diwujudkan melalui investasi yang signifikan untuk peremajaan dan perawatan penghijauan di ruang umum, terutama degan menanam pohon dan membudidayakan tanaman lokal.
Dari tahun 2019 hingga 2021, Lippo Karawaci telah menghabiskan lebih dari Rp 1 miliar untuk meremajakan ruang hijau yang pasif atau terlantar di Lippo Village, yang menghasilkan tambahan 32.000 m2 ruang hijau terbuka untuk dinikmati penghuni dan masyarakat umum.
Lippo Karawaci juga telah menanam lebih dari 165.000 pohon di tiga perkotaan terbesar Lippo Karawaci, yakni di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga, yang sebagian besar ditanami oleh penduduk lokal dan komunitas masyarakat.
Selain menciptakan lingkungan yang asri, pohon-pohon tersebut juga berfungsi sebagai penyaring karbon di udara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Upaya melakukan penanaman pohon dan penempatan area terbuka hijau di tempat yang strategis juga membantu mengurangi panas di lingkungan perkotaan. Contohnya, rata-rata temperatur harian di Lippo Village adalah 28 derajat Celcius, yang mana 3 derajat lebih rendah daripada rata-rata temperatur harian di Jakarta yaitu 31 derajat Celcius.
Advertisement
Terencana dan Berkelanjutan
Group CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, sejak awal pendiriannya, Lippo Karawaci memiliki visi untuk memberikan dampak kehidupan melalui pengembangan kota-kota mandiri yang terencana dan berkelanjutan dalam lingkungan hijau serta infrastruktur fisik dan sosial kelas satu.
"Manajemen LPKR juga berkomitmen untuk lebih mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi dan operasi bisnis, dengan membangun momentum yang baik dari upaya keberlanjutan perusahaan," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
Di samping itu, kinerja properti Lippo Karawaci juga ditopang oleh sejumlah proyek yang dibangun sejak 2019 yang merupakan legacy project dan kini sudah 100 persen rampung. Hal tersebut turut mendorong pencapaian pra penjualan Lippo Karawaci.
Lippo Karawaci sendiri menguasai lebih dari 1.000 hektar cadangan lahan yang terletak di Karawaci dan Cikarang yang mencerminkan potensi pengembangan senilai Rp 155 triliun.
John juga menambahkan sebagai pengembang properti ternama, LPKR memiliki keunggulan penjualan yang kuat yang didukung oleh diversifikasi portofolio produk maupun jangkauan geografis yang luas. Selain proyek di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Jakarta, LPKR juga memiliki aset properti di Karawang, Manado, dan Makassar.