Sukses

Jamin Ketersediaan Benih, Kementan Dorong Investasi Perkebunan Melalui Kegiatan 'Pasti'

Kementan mendorong pembiayaan pengembangan kawasan tanaman perkebunan melalui kegiatan “Pasti” yaitu dengan kolaborasi, partisipasi dan solidaritas dari stakeholder terkait.

Liputan6.com, Jakarta Benih tanaman perkebunan merupakan komponen pertama dan utama dalam kegiatan pengembangan kawasan tanaman perkebunan.

Menyadari hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) terus berupaya mendorong akselerasi pengembangan kawasan tanaman perkebunan melalui kegiatan peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi maupun perluasan, dengan tidak menjadikan APBN sebagai sumber pembiayaan utamanya. 

Ditjenbun Kementan akan mendorong pembiayaan pengembangan kawasan tanaman perkebunan melalui kegiatan “Pasti” yaitu dengan kolaborasi, partisipasi dan solidaritas dari stakeholder terkait. Ditjenbun akan mengemas kegiatan “Pasti” dalam pembangunan sistem “Bank Benih Perkebunan”. 

Melalui Bank Benih Perkebunan target pengembangan kawasan tanaman perkebunan tercapai, bisnis benih tetap berjalan, kesejahteraan petani meningkat dan pada akhirnya meningkatkan devisa negara. 

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan, untuk membangun harmoni dan sinkronisasi terkait pengembangan perkebunan perlu dilakukan rencana aksi pembangunan perkebunan yang sistematis terarah dan berkelanjutan.

“Kami memandang perlu untuk mencari sumber-sumber pendanaan lain selain APBN seperti dana CSR, investasi swasta, dana desa, pengembangan hutan kemasyarakatan, kegiatan reklamasi dan sumber dana lainnya, yang tentunya memungkinkan dapat dilaksanakan sesuai dengan regulasi, dan untuk digunakan dalam kegiatan pengembangan kawasan tanaman perkebunan,” ujar Andi Nur pada Selasa (14/02).

2 dari 2 halaman

Membangun Bank Benih Perkebunan

Lebih lanjut, Andi Nur menjelaskan salah satu cara untuk mengembangkan perkebunan bisa dengan cara membangun Bank Benih.

"Kita perlu mengajak dan membuka ruang selebar-lebarnya bagi pelaku usaha perkebunan, perusahaan swasta maupun masyarakat luas yang ingin turut berkontribusi membangun perkebunan melalui Bank Benih Perkebunan ini,” jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perbenihan Perkebunan Gunawan mendorong supaya semua pihak terus mengawal proses perkembangan benih.

“Kita harus mengawal benih, mulai dari benih tersebut tumbuh hingga benih menghasilkan, benih merupakan investasi jangka panjang” ujarnya.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan perlunya mengelola dana CSR dengan baik dan sesuai dengan mekanisme yang dikawal oleh BPKP dan Direktorat Jenderal. "Agar targetnya tepat guna,” jelasnya.

 

(*)