Sukses

Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp 616 Triliun, Pede Hadapi 2023

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo telah menjamin kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan perbankan hingga Rp 616,11 triliun.

Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo telah menjamin kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan perbankan hingga Rp 616,11 triliun. Modal ini yang menjadikan perusahaan anggota Indonesia Financial Group (IFG) ini percaya diri di 2023.

Direktur Operasional Askrindo Erwan Djoko Hermawan menuturkan segmentasi KUR yang dijamin oleh Askrindo di berbagai sektor. Mulai dari sektor perdagangan sebesar 42,2 persen, pertanian & kehutanan 33,1 persen, jasa dan sektor lainnya 11,8 persen. Lalu, industri kecil 8,3 persen, penyediaan akomodasi 2,8 persen, perikanan dan kelautan 1,6 persen dan konstruksi 0,2 persen.

"Total penyaluran KUR sebesar Rp 616,11 Triliun dengan 18,3 juta debitur serta penyaluran PEN sebesar Rp 25,4 Triliun dengan 40,9 ribu debitur. Dengan adanya Permenko Ekonomi No 1, No. 2, dan No.3 Tahun 2023 yang mengharapkan debitur KUR dapat naik kelas, maka Askrindo tetap memberikan dukungan melalui Asuransi Kredit Kecil Produktif," ujarnya dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Kemudian, selaras dengan pengembangan penjaminan UMKM ini Askrindo melaksanakan kegiatan yang sifatnya edukasi dan literasi. Utamanya melalui program pendampingan dan pembinaan para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

“Kecuali memperkuat penjaminan UMKM Askrindo saat ini juga meningkatkan pelayanan dalam Asuransi Kredit Menengah, Asuransi Umum, Suretyship, Kontra Bank Garansi, Asuransi Kredit Perdagangan untuk mendukung peningkatan perekonomian secara luas”, jelas Erwan.

Erwan menegaskan Askrindo sebagai Perusahaan Penjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditugaskan oleh Pemerintah berperan memudahkan akses permodalan dalam pengajuan kredit perbankan.

Dalam hal ini Askrindo melaksanakan penjaminan tersebut secara fokus, tercatat dalam tahun 2022 menyerap penjaminan KUR sebesar Rp 164 Triliun atau mencapai 104 perse dari target dengan jumlah 4,8 juta pelaku usaha UMKM.

"Pencapaian ini adalah bagian dari keyakinan atas perekonomian Nasional yang semakin membaik, khususnya di sector UMKM. Askrindo memberikan perhatian yang lebih pada saat masa Covid-19 dengan harapan seluruh UMKM dapat bertahan dan bangkit kembali sesuai dengan harapan Pemerintah," urainya.

 

2 dari 4 halaman

Transformasi

Lebih lanjut, Erwan menjelaskan Slsebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Askrindo optimis dan mendukung Pemerintah dalam program penyaluran KUR tahun 2023 sebesar Rp 450 Triliun. Dalam rangka memperlancar program tersebut, pihaknya mengantisipasi dengan melaksanakan transformasi termasuk di dalamnya peningkatan dan optimalisasi layanan KUR melalui penyempurnaan proses dan digitalisasi.

"Mengingat UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, maka Askrindo memperkuat layanan di 59 Kantor Cabang dan 6 Kantor Unit Pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung penjaminan penyaluran KUR di seluruh pelosok," pungkas Erwan.

 

3 dari 4 halaman

Perbaikan Layanan

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo bakal berfokus pada proses transformasi layanan bisnis perusahaan. Utamanya setelah melalui tahun-tahun di masa pandemi.

Direktur Operasional Askrindo Erwan Djoko Hermawan menuturkan perubahan yang terjadi pasca pandemi adalah limit kredit dari perbankan yang mulai meningkat. Dengan begitu, Askrindo pun perlu ikut meningkatkan kapasitasnya.

"Di 2023 ini kita optimis sekali, makanya di Januari (2023) ini kita hampir semua perjanjian dengan perbankan semua naikkan limitnya," ujar dia dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Dia menuturkan saat ini, Askrindo memiliki 59 kantor cabang yang diampu oleh 7 kantor wilayah di Indonesia. Kemudian, ditambah dengan 6 kantor unit pelayanan (KUP). Sehingga totalnya menjadi 65 kantor.

 

4 dari 4 halaman

Peluang

Erwan menilai, berbekal banyaknya kantor cabang Askrindo, ada peluang untuk pengembangan lebih luas nantinya. Peluang itu kemungkinan bisa didapat di tahun depan.

"Saya rasa tahun depan kita harus lihat lagi, harus bisa cover cukup masif. Tahun ini kita fokus transformasi," ungkapnya.

"Transformasi untuk layanan yang dibutuhkan nasabah kecepatan proses dan termasuk perbaikan sistem, tahun ini fokus kesitu," tegasnya.