Sukses

Cerita Sri Mulyani Kunjungi Jembatan Cinta di Jerman: So Sweet Ya

Di sela sela kunjungannya ke Frankfurt Jerman, Sri Mulyani mengunjungi The Eiserner Steg atau dikenal sebagai Jembatan Cinta di kota itu.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah melakukan perjalanan kunjungan kerja ke Frankfurt, Jerman.

Di sela sela kunjungannya, Sri Mulyani berkesempatan mengunjungi The Eiserner Steg (Iron Footbridge) atau dikenal sebagai Jembatan Cinta di kota itu. 

Melalui sebuah unggahan di laman Instagram pribadinya, Menkeu menceritakan sejarah unik Jembatan Eiserner yang unik.

"Dikenal sebagai Jembatan Cinta karena di jembatan banyaaak sekali Kunci Gembok berbagai bentuk dan warna yang dicantolkan oleh banyaak pasangan - sebagai simbol agar cinta kasih mereka akan terkunci abadi. Hatimu dan hatiku sudah tergembok dan terkunci bersama," tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagram @smindrawati, dikutip Jumat (17/2/2023).

"Banyak juga yang niat serius memanjat sampai dipuncak atas jembatan hanya untuk meletakkan kunci gembok cinta mereka…so sweet ya..," sambungnya. 

Sri Mulyani mengungkapkan, Jembatan Eiserner sebetulnya dibangun 1868 diperbaiki 1911, namun mengalami kehancuran di masa Perang Dunia kedua. Jembatan itu kemudian kembali dibangun pada tahun 1946 dan diresmikan pada tahun 1993 hingga menjadi versinya saat ini.

"Perang menghancurkan peradaban dan kemanusiaan - Namun dengan Cinta dan perdamaian, kita selalu dapat membangun kembali," ucapnya. 

Dalam unggahan sebelumnya, Sri Mulyani menunjukkan momen menghadiri pertemuan dengan para investor di Jerman, untuk menjelaskan pemulihan ekonomi Indonesia dan peran APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilisasi.

"Para investor sangat menghargai kinerja ekonomi Indonesia dan kredibilitas kebijakan ekonomi dan fiskal kita. Ini modal yang sangat baik untuk terus menjaga kinerja ekonomi Indonesia ditengah ketidakpastian dunia dan ketegangan geopolitik," bebernya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

2 dari 4 halaman

Sri Mulyani Curhat Sulitnya Cari Toko Buku di Tokyo Jepang

Di sela-sela kunjungan kerja ke Jepang, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyempatkan berkunjung ke Toko Buku Maruzen di Tokyo. Menurutnya, di era digital toko buku semakin langka ditemui.

"Di era digital saat ini, keberadaan toko buku makin langka. Padahal sungguh menyenangkan pergi dan melihat Toko Buku. Sebelum menyelesaikan kunjungan kerja di Tokyo - ada waktu satu jam untuk ke Toko Buku Maruzen di Tokyo," kata Menkeu dikutip dari akun instagram pribadinya @smindrawati, Kamis (16/2/2023).

Menkeu bercerita, di bagian rak buku-buku Ekonomi ada 3 topik penting yang sedang sangat aktual dan hangat dibahas di dunia yang tercermin dari berbagai judul buku di rak terdepan, yaitu pertama, Topik Geopolitik dan supply chain ditunjukkan dengan buku “Chip War - The Fight for the World’s Most Critical Technology” oleh Chris Miller.

Kedua, topik Inflasi dan Tantangan Kebijakan Moneter di Amerika Serikat - “21st Century Monetary Policy” oleh Ben S. Bernanke, mantan Ketua Federal Reserve Amerika Serikat. Ketiga, topik terkait Sejarah dan masa depan Sistem Kapitalisme seperti buku “Slouching Towards Utopia” oleh J. Bradford DeLong.

Dalam kesempatan tersebut Menkeu bersama jajarannya mendiskusikan mengenai buku-buku keuangan negara yang banyak ditemui di toko buku tersebut. Menkeu berharap, Kementerian Keuangan bisa menulis dan menerbitkan buku serupa yang berkualitas, sehingga bisa digunakan oleh para mahasiswa di tanah air.

"Saya dan tim Kemenkeu diskusi mengenai buku-buku Public Finance (Keuangan Negara) yang cukup banyak dan bagaimana agar Kemenkeu bisa menulis buku-buku Keuangan Negara yang berkualitas baik, agar bisa digunakan para mahasiswa di kampus-kampus," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Sri Mulyani Jadi Pembicara

Diketahui sebelumnya, Menkeu menjadi pembicara pada IMF-JICA Conference yang merupakan sebuah forum dialog bagi para Menteri dan Gubernur Bank Sentral Asia dan Pasifik.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menyampaikan langkah-langkah yang pemerintah Indonesia tempuh dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"@kemenkeuri mendesain berbagai reformasi kebijakan fiskal untuk menyeimbangkan keberlanjutan fiskal dan melaksanakan fungsi jangka pendek -alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dua diantaranya yang sangat penting, yaitu UU HPP dan UU HKPD," ujarnya.

Selain itu, Sri juga menyampaikan dua omnibus law juga diberlakukan, yaitu UU Cipta Kerja dan UU P2SK yakni sebuah langkah untuk memastikan sektor keuangan domestik yang terus tumbuh inklusif, dalam, dan stabil.

4 dari 4 halaman

Sri Mulyani: Pemerintah Fokus Bangun IKN di 2023

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menegaskan salah satu prioritas Indonesia tahun 2023 adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Tahun 2023, memang salah satu prioritas Indonesia adalah membangun IKN," tulis Sri Mulyani di sela-sela agenda kunjungan ke Tokyo, dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (15/2/2023).

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) atau IKN Nusantara, Bambang Susantono menyampaikan, pada 2024 Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) mengenai perpindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan kata lain, pada 2024, ibu kota negara resmi pindah dari Jakarta ke IKN Nusantara.

Lebih lanjut, kata Sri, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keberhasilan pembangunan IKN melalui kombinasi pendanaan dari publik (APBN) sebanyak 20 persen, dan sisanya diharapkan berasal dari kerja sama pemerintah-sektor swasta.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia juga berusaha menciptakan lingkungan investasi yang mendukung untuk menarik minat investor, seperti memberikan insentif perpajakan, jaminan kepastian dan keamanan, penyederhanaan proses pengadaan, hingga memperkenalkan solusi pembiayaan yang inovatif.

Forum ASEAN

Selain IKN, tahun 2023 Indonesia juga fokus mengemban keketuaan pada forum ASEAN. Melalui peran ini, Indonesia akan terus memperkuat kerja sama untuk mengatasi tantangan regional dan global saat ini.

Pada jalur keuangan sendiri, Indonesia mengusung 3 inisiatif, yaitu (i) Recovery-rebuilding; (ii) Digital economy, and (iii) Sustainability. Dengan inisiatif ini, kita turut mendorong transisi dari sektor keuangan untuk mendukung keberlanjutan dari implementasi ekonomi hijau.

"Melalui keketuaan Indonesia, @asean akan terus berupaya menjadi kawasan yang stabil, kuat, inklusif, serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia," pungkasnya.