Liputan6.com, Jakarta Kurs dolar Amerika Serikat atau kurs USD hari ini terhadap Rupiah bertahan di kisaran Rp.15.000 menjelang akhir pekan pada Jumat 17 Februari 2023.
Melansir laman resmi Bank Indonesia, Jumat (17/2/2023) kurs jual USD terhadap Rupiah hari ini dipatok Rp 15.251,88 per USD, dan kurs beli Rp 15.100,12.
Poundsterling Inggris hari ini memiliki kurs jual sebesar Rp 18.370,89 per pound dan kurs beli Rp 18.185,07. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.328,66, dan kus beli Rp 16.160,15.
Advertisement
Sementara kurs jual dolar Australia atau AUD hari ini sebesar Rp 10.555,83 per AUD dan kurs beli Rp 10.447,77 per AUD.
Kurs mata uang di negara ekonomi besar kawasan Asia juga masih bertahan di kisaran hari sebelumnya.
Kurs jual Yen Jepang hari ini di kisaran Rp 11.396,46 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.280,53 per 100 Yen. Sementara kurs jual Yuan China Rp 2.224,93 dan Rp 2.202,34 untuk kurs beli.
Kemudian kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,89 dan kurs beli Rp 11,77 per Won, dan kurs jual dolar Hong Kong sebesar Rp 1.943,11 per HKD dengan kurs beli Rp 1.923,75 per HKD.
Melihat kurs mata uang di Asia Tenggara, kurs jual dolar Singapura atau SGD dipatok Rp 11.432,34 dan kurs beli Rp 11.317,73 per SGD. Ringgit Malaysia hari ini memiliki kurs jual Rp 3.466,34 per Ringgit dan kurs beli Rp 3.427,17 per Ringgit.
Adapun Kurs jual Peso Filipina dipatok Rp 276,75 dan kurs beli Rp 273,90 per PHP, serta kurs beli Baht Thailand sebesar Rp 445,18 per Baht dan kurs beli Rp 440,49.
Rupiah Terkapar Usai Data Inflasi AS Lebih Tinggi dari Prediksi
Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan Jumat usai rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah pada Jumat pagi dibuka turun 30 poin atau 0,19 persen ke posisi 15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.159 per dolar AS.
"Rilis data AS semalam yaitu data inflasi produsen AS bulan Januari yang naik melebihi ekspektasi pasar dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang baik," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Jumat (17/2/2023).
Ariston menuturkan rilis serangkaian data ekonomi terbaru AS tersebut mendorong persepsi bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan mempertahankan kebijakan pengetatan moneter untuk jangka waktu yang lebih lama dan membuka peluang kenaikan suku bunga acuan lagi.
"Faktor ini memicu penguatan dolar AS pascarilis data dan pagi ini terlihat dolar AS juga menguat terhadap mata uang Asia," ujarnya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (16/2/2023) bahwa indeks harga produsen negara itu, ukuran inflasi dari sudut pandang industri dan bisnis, melonjak 0,7 persen pada Januari, kenaikan terbesar sejak Juni lalu dan jauh di atas konsensus 0,4 persen.
Sementara itu, laporan terpisah oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, turun 1.000 menjadi 194.000 untuk pekan yang berakhir 11 Februari. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan bahwa klaim baru akan berjumlah 200.000.
Karena sentimen eksternal tersebut, rupiah berpeluang tertekan terhadap dolar AS ke arah Rp15.220 per dolar AS dengan potensi tertahan di sekitar Rp15.150 per dolar AS.
Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Di sisi lain, Ariston mengatakan optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan mungkin masih bisa menahan pelemahan rupiah.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 cenderung tumbuh lebih tinggi atau bias ke atas dalam kisaran 4,5-5,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tetap kuat dan berpotensi lebih tinggi didorong kenaikan ekspor dan semakin membaiknya permintaan domestik khususnya konsumsi swasta.
Kinerja ekspor berpotensi akan lebih tinggi dari prakiraan semula didorong oleh pengaruh positif perbaikan ekonomi China. Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh tinggi dipengaruhi keyakinan pelaku ekonomi yang meningkat dan kenaikan mobilitas masyarakat pascapencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pada Kamis (16/2), kurs rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.206 per dolar AS.