Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan usaha mikro di Indonesia. Salah satunya melalui sebaran kredit mikro ke berbagai usaha.
Sepanjang 2022, BRI tercatat menyebarkan kredit mikro sebanyak Rp 551,26 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,92 persen dari tahun sebelumnya. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan salah satu pendorong utama kinerja bisnis mikro BRI yakni dengan keberadaan integrasi ekosistem ultra mikro yang kini menjadi sumber pertumbuhan baru BRI.
Baca Juga
“Berikutnya adalah strategi inisiatif terkait dengan post integration pasca pembentukan ekosistem Ultra Mikro kita sudah siapkan dengan tujuh inisiatif utamanya, framework pemberdayaan dalam rangka mendalamkan inklusi keuangan, literasi kita juga sudah punya. Maka dengan dukungan IT capability BRI, kemudian riset dan data analytic yang capable, berikutnya kita punya BRIKodes rasanya target-target yang diberikan oleh stakeholder terkait dengan holding ultra mikro itu pasti akan bisa kita lampaui,” terangnya dalam keterangan resmi, Minggu (19/2/2023).
Advertisement
Berkat keberadaan ekosistem ultra mikro, komposisi kredit mikro BRI mencapai 48 persen dari keseluruhan kredit BRI, angka ini meningkat dari sebelumnya sebesar 40 persen.
Jika dirinci, saat ini sudah terdapat 35,3 juta debitur ultra mikro, dimana 14,4 juta orang merupakan debitur BRI, 14 juta debitur PNM dan 7 juta debitur Pegadaian. Sementara itu, dari sisi rekening simpanan, saat ini tercatat lebih dari 144 juta rekening simpanan dengan kategori ultra mikro.
BRI pun optimistis untuk tahun ini kredit mikro dapat tetap tumbuh double digit. Perseroan telah mempersiapkan beberapa strategi agar mencapai target tersebut. Pertama, program revitalisasi mantri (pemasar mikro BRI) yang menempatkan para mantri di wilayah spesifik sehingga engagement dengan masyarakat semkin kuat. Mantri dapat mengenali lebih dalam calon nasabah nya sehingga bisa mengetahui profil risiko dari masyarakat atau calon nasabah.
Kedua, BRI terus melakukan enhancement business process di BRISPOT sehingga Mantri mampu memantau secara harian kualitas nasabah kelolaannya. Berkat keberadaan BRISPOT, BRI mampu mencairkan KUR sebesar Rp1 triliun per harinya.
“BRI percaya, masyarakat di level grassroot aktivitas ekonominya akan meningkat kalau terintegrasikan dan diberdayakan sehingga memberikan benefit terhadap segmen diatasnya,” pungkas Supari.
Total Kredit BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat mencapai Rp 1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022.
Secara khusus, portofolio kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 13,9 persen year on year (yoy). Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,74 persen.
"Di samping itu membaiknya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan Perseroan," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja kuartal IV 2022, Rabu (8/2/2023).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menuturkan, sepanjang 2022, BRI telah berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sesuai dengan breakdown atau alokasi yang ditetapkan Pemerintah yakni sebesar Rp 252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur.
"Pada 2023 ini, BRI akan terus berkomitmen untuk menyalurkan KUR sebagai upaya mendorong roda perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. BRI telah mendapatkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp 270 triliun dan BRI optimis dapat mencapai target tersebut. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp 1 triliun per hari," imbuhnya.
Terkait dengan KUR, Supari menjabarkan secara gamblang KUR adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), jadi KUR itu adalah kredit, bukan bantuan atau hibah.
Sumber dana KUR, 100 persen dari dana bank. Suku bunga KUR Mikro 16 persen, dari beban bunga 16 persen tersebut, Pemerintah memberi subsidi 10 persen kepada rakyat sehingga beban bunga yang dibayar rakyat hanya 6 persen. Jadi, yang dibantu subsidi adalah rakyat, bukan bank.
Keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi juga mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang prudent. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang manageable dilevel 2,67 persen.
Advertisement
Kesuksesan Nasabah PNM
Perjalanan PNM dalam memberdayakan perempuan melalui program kapasitas usaha kini semakin menunjukkan hasilnya. Kelompok Mekaar yang di dalamnya tergabung perempuan-perempuan yang berasal dari keluarga prasejahtera berhasil membuktikan bahwa mereka patut diperhitungkan keberadaannya baik dalam segi ekonomi, sosial hingga budaya.
Tati Suharyati, jika dideskripsikan sosoknya begitu giat, rajin, ramah dan aktif dalam kelompoknya di Mekaar Cabang Karangnunggal, Tasikmalaya. Bersama suaminya, dan dua orang anak dari empat anaknya Tati tinggal di sebuah rumah yang sederhana.
Pendapatan suaminya dari hasil tukang ojek menjadi dorongan bagi Tati untuk mencari tambahan agar mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan modal pintar masak, ibu empat anak ini akhirnya memulai usahanya dengan menjual laukpauk dan makanan ringan yang sudah dimulai dari beberapa tahun lalu.
Setiap hari dia berjalan kaki mengelilingi setiap sudut perkampungan untuk menawarkan hasil olahannya. Terik matahari dan guyuran hujan tak menghalanginya untuk terus berjalan menjemput rezeki.
"Tapi yang namanya usaha, kadang naik-turun, apalagi banyak saingan yang cukup ketat karena banyak yang jualannya sama. Tapi buat saya itu nggak menyurutkan tekad pokoknya terus berusaha," kata Tati.