Sukses

Menhub Minta 4 Negara Kolaborasi Perkuat Konektivitas Maritim

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh perhatian besar dalam mengembangkan konektivitas di sektor maritim.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh perhatian besar dalam mengembangkan konektivitas di sektor maritim. Salah satunya mendorong kolaborasi antara negara dalam mengembangkan potensi pelabuhan yang dimiliki.

Dia meminta adanya kolaborasi antara negara seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina. Ini disampaikan dalam forum BIMP-EAGA Maritime 2023 yang digelar PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan didukung Kadin Indonesia.

"Empat negara ini harus berkolaborasi untuk meng-improve pelabuhan-pelabuhannya menjadi satu kekuatan tertentu, yang akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia," ungkapnya di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/3/2023).

Menhub Budi melihat peluang, seperti posisi Indonesia yang berada di tengah-tengah jalur logistik Eropa dan China. Untuk itu, dia berharap keempat negara yang terlibat di forum ini bisa menghasilkan program konkret.

"Kalau selama ini kita ngomong dan cita-citanya berkolaborasi, maka hari ini digelar pameran, saya minta Pelindo secara khusus mengeksekusi apa yang bisa dieksekusi," pesannya.

Dia juga meminta Pelindo untuk menentukan pelabuhan-pelabuhan mana yang bisa ditunjuk menjadi hub logistik. Mengingat ada banyak pelabuhan di Indonesia.

Kemudian, dari hub itu bisa meningkatkan jangkauan dengan negara-negara lainnya di mancanegara. Dengan demikian, Menhub Budi mengatakan kalau pelabuhan Indonesia bisa menyetarakan posisinya dengan pelabuhan lainnya di dunia.

 

2 dari 4 halaman

Beri Manfaat

Lebih lanjut, manfaat lainnya dengan adanya hub, Indonesia bisa memberikan manfaat dan keuntungan lebih banyak. Utamanya berkaitan dengan jalur dan arus logistik global yang ada.

"Agar Indonesia itu bukan hanya sebagai feeder, tapi juga sebagai hub. Saya pikir bagaimana kita bisa menjalin kolaborasi dengan port-port internasional seperti yang ada di Spanyol, China, itu bagus," urainya.

"Karena barang-barang itu kalau sudah dikumpulkan di satu tempat, misalnya di Eropa dan di China, dia akan menjadi satu resiprokal dengan pelabuhan yang dimiliki Pelindo," pungkas Menhub Budi.

 

3 dari 4 halaman

Konektivitas Maritim Tumbuh Saat Pandemi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan konektivitas di berbagai aspek turun hingga 40 persen selama pandemi Covid-19. Namun, konektivitas maritim trrnyata mengalami kenaikan sekitar 10 persen.

Baginya, ini jadi salah satu penopang dalam menjaga perekonomian di dalam negeri. Apalagi, dengan dibarengi kebijakan yang diambil pemerintah pada saat itu.

"Pada pandemi, konektivitas kita terbatas dan turun hingga 40 persen, tapi di sektor maritim justru tumbuh 10 persen, hanya di (sektor) maritim," kata dia dalam sambutannya di BIMP-EAGA Maritime 2023, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

 

4 dari 4 halaman

Akselerasi Ekonomi

Hal ini disampaikan Menhub Budi didepan para pengelola pelabuhan di berbagai negara. BIMP-EAGA sendiri merupakan forum antar negara yang mencakup diantaranya Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Konektivitas maritim jadi satu kunci yang bisa dikembangkan oleh keempat negara ini. Sehingga, mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tiap negaranya.

"Ini indikasi kalau 1 negara bisa me-manage covid-19, ternyata tak cuma mengendalikan covid-19, tapi ekonomi juga bisa diselamatkan," ungkapnya.

"Mandat daripada action country, empat negara ini, harus berkolaborasi untuk mengimprove pelabuhan-pelabuhannya menjadi satu kekuatan tertentu yang akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia," sambung Menhub Budi.