Liputan6.com, Jakarta Delameta Bilano memulai pembangunan industri teknologi canggih dalam negeri berbasis riset dengan melakukan ground breaking pembangunan kawasan Sadang Manufacturing, Research & Technology (SMART Valley) seluas 7,4 Hektar di daerah Cirangkong, Kawasan Industri Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
"Saat ini kita berada di The Golden Age of Digitalization, yaitu era keemasan digitalisasi. Saya meyakini dengan hadirnya Sadang Smart Valley ini akan menjadi pusat digitalisasi Jawa Barat, khususnya di Purwakarta. Akan ada 3 keunggulan yang diperkuat secara Nasional," ungkap Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. dikutip Kamis (23/2/2023).
Baca Juga
"Pertama, memperkuat integrator system, kedua, manufacturing control system, dan yang terakhir adalah pengelolaan sistem pembayaran hadir dari Jawa Barat untuk Indonesia dengan TKDN yang tinggi," lanjut dia.
Advertisement
Sadang Smart Valley merupakan kawasan manufaktur dan riset dalam negeri terintegrasi yang digagas oleh Delameta.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak terutama Pemprov Jabar, Kabupten Purwakarta, Kementerian Perindustrian, para tokoh masyarakat dan berharap Sadang SMART Valley bisa meningkatkan pengembangan & inovasi produk teknologi secara lebih cepat serta membuka lapangan kerja di provinsi Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, serta dapat beroperasi 6-7 bulan dari sekarang." ujar Direktur Delameta T. Bayu Wicaksono
Delameta pada tahun ini juga memperoleh penghargaan perusahaan inovasi teknologi nasional terbaik 2022 oleh Kementerian PUPR - KADIN Indonesia yang merupakan penghargaan kedua secara berturut-turut sejak diadakan tahun 2019.
Jalan Tol Akses Patimban Dibangun, Kawasan Industri Bakal Tumbuh Subur
Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang akan menghubungkan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan Pelabuhan Patimban yang selama ini ditunggu-tunggu oleh pelaku industri telah memasuki tahap baru.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Akses Patimban di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 24 Januari 2023.
PT Jasamarga Akses Patimban sendiri merupakan BUJT yang dibentuk oleh Konsorsium BUMN, Swasta, dan BUMD yaitu PT Jasa Marga Tbk, PT Nusa Raya Cipta Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Subang Sejahtera.
Jalan Tol Akses Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 5,03 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun. Konstruksi akan dimulai pada semester ke-2 tahun 2023 dan ditargetkan dapat beroperasi pada semester ke-2 tahun 2024.
Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dalam arahannya menyebutkan, seluruh pihak terkait baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun BUJT harus bekerja lebih cepat untuk memenuhi target pengoperasian Jalan Tol Akses Patimban pada September 2024 mendatang, karena Jalan Tol Akses Patimban ini akan mempercepat dan memperlancar transportasi dan arus logistik di Provinsi Jawa Barat.
“Tidak hanya fokus pada pembebasan lahan dan percepatan pembangunan fisik, pembangunan Jalan Tol Akses Patimban juga harus mengutamakan kualitas. Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun ini, kita harus mengedepankan kualitas, estetika yang baik dan keberlanjutan lingkungan termasuk penggunaan produk dalam negeri, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)-nya” ujar Menteri Basuki.
Advertisement
Terkoneksi dengan Kawasan Industri
Mengutip sambutan Danang Parikesit selaku Kepala BPJT Kementerian PUPR, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 Km dan terdiri dari 5 Seksi yang pembangunannya akan dilaksanakan bersama-sama oleh Pemerintah dan BUJT.
Pembangunan Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 Km akan dikerjakan oleh PT Jasamarga Akses Patimban.
Sementara itu untuk pembangunan Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan, Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara dan Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban dengan total sepanjang 22,94 Km akan dikerjakan oleh Pemerintah.
Tidak hanya mendukung aktivitas Pelabuhan Patimban, potensi peningkatan pengguna jalan tol ini juga semakin tinggi dengan keberadaan pusat-pusat pertumbuhan di sepanjang koridornya, seperti peruntukan industri yang telah dimulai dengan pembangunan Subang Smartpolitan, sebuah kota mandiri terintegrasi yang akan terkoneksi langsung dengan Seksi 1 dan 2 Jalan Tol Akses Patimban.