Sukses

Sasar Pasar Ekspor ke China dan India, Pemerintah Bentuk Satgas Khusus

Pemerintah Indonesia fokus bidik ekspor ke 2 negara di 2023, yakni China dan India.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut pemerintah fokus bidik ekspor ke 2 negara di 2023, yakni China dan India. Keduanya dipandang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun ini.

Guna memfokuskan ekspor ke dua negara ini, Susiwijono menyebut pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) ekspor. Fokus ini hanya jadi salah satu tugas dari Satgas Ekspor.

Dengan melirik dua negata ini, Susiwijono mengunkap optimismenya soal dampak yang didapat ke ekonomi Indonesia.

"Proyeksi ekspor (tahun ini) menurun, nanti kita fokus pemerintah dengan membentuk satgas ekspor utamanya China dan India, pertimbangannya populasi besar share market besar dan proyeksi ekonomi tinggi di 2023 dibandingkan dengan negara lainnya," ungkapnya di Grand Launching LPS HII dan LPS MSDM Apindo, Kamis (23/2/2023).

Mengacu pada data yang dimilikinya, mitra dagang Indonesia seperti pasar eropa tengah mengalami kontraksi dalam ekonominya. Sehingga proyeksi ekspor ke negara-negara eropa bakal menurun.

Sebaliknya, China dan India digadang menjadi negara yang mampu membangkitkan ekonominya. Terlihat dari sejumlah relaksasi kegiatan ekonomi di kedua negara tersebut ditambah potensi-potensi lainnya.

"Tiongkok, seiring mulai dibukanya kebijakan zero Covid jita hitung untuk Tiongkok tahun ini akan naik dibanding tahun lalu. Demikian juga India," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Tantangan Global

Susiwijono menerangkan mengacu pada proyeksi berbagai lembaga, pertumbuhan ekonomi global bakal menunjukkan tren yang melemah.

Misalnya, IMF yang menyebut pertumbuhan ekonomi global hanya berada di 2,9 persen, dan Bank Dunia memproyeksikan lebih rendah dengan 1,7 persen.

Inflasi global kini masih berada di 6,6 persen, padahal angka normalnya berkisar di angka 3 persen.

"Kalau kita lihat beberapa negara mitra kita, terutama Eropa mengalami kontraksi ekonomi yang dalam, malah inflasinya masih 2 digit walah tahun ini diperkirakan melandai," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Neraca Perdagangan Surplus

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 3,87 miliar di Januari 2023. Capaian ini membawa optimisme kinerja perdagangan Indonesia di 2023.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 hari ini, Kamis (16/2).

"Perdagangan di awal tahun ini menunjukkan kinerja yang cukup baik. Neraca perdagangan pada Januari 2023 menghasilkan surplus sebesar USD 3,87 miliar," kata dia dalam keterangannya.

Surplus neraca perdagangan Januari 2023 terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 5,29 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 1,42 miliar.

Komoditas penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Januari 2023 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15),serta besi dan baja (HS 72) dengan total surplus mencapai USD 7,39 miliar.

Sementara itu jika dilihat berdasarkan mitra dagang Indonesia, negara-negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat,Filipina, India, Jepang, dan Malaysia berkontribusi terbesar terhadap surplus nonmigas pada Januari2023, dengan jumlah mencapai USD 3,87 miliar.

Dia menegaskan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 melesat jauh dibandingkan surplus bulan Januari tahun 2022 yang tercatat hanya sebesar USD 0,96 miliar.

Peningkatan surplus tersebut dikarenakan kinerja ekspor bulan Januari 2023 naik lebih tinggi,yakni naik 16,37 persen YoY, dibandingkan kinerja impor yang hanya naik 1,27 persen YoY.

 

4 dari 4 halaman

Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir

Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai USD 22,31 miliar atau meningkat 16,37 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Nilai tersebut turun 6,36 persen jika dibandingkan Desember 2022 (MoM). Penurunan ekspor Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 menggambarkan pola tahunan dalam satu dekade terakhir.

Ekspor pada Januari tahun selalu lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya.Namun, jika membandingkan dengan ekspor bulan Januari dalam lima tahun terakhir (2019--2023),capaian ekspor pada Januari 2023 berhasil mencatatkan nilai tertinggi.