Sukses

Indonesia Tak Akan Jadi Negara Maju Jika Tak Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Indonesia saat ini disebut tengah mengalamo bonus demografi yang menjadi peluang untuk meningkatkan taraf ekonomi nasional

Liputan6.com, Jakarta Indonesia saat ini disebut tengah mengalamo bonus demografi yang menjadi peluang untuk meningkatkan taraf ekonomi nasional. Namun, nyatanya masa puncak bonus demografi ini tersisa dalam waktu yang cukup singkat.

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan kalau puncak bonus demografi terjadi selama 10 tahun, antara 2020-2030. Namun, semasa pandemi sekitar 3 tahun belakangan, masa itu kurang dimanfaatkan.

"Sehingga kesepatan kita untuk memanfaatkan bonus demografi, untuk keluar dari middle income trap, itu hanya tinggal tahun 2023 ini sampai 2030 dan itu sekali lagi itu hanya terjadi dalam 1 kali dalam setiap sejarah peradaban Indonesia," kata dia dalam Grand Launching LPS HII dan LPS MSDM Apindo, Kamis (23/2/2023).

"Kalau kita gak bisa memanfaatkan itu, lupakan Indonesia akan pernah menjadi negara yang sejahtera," sambungnya.

Dia mengatakan masa krusial untuk memanfaatkan masa puncak bonus demografi berkisar 5-7 tahun kedepan. Ini pula yang tengah menjadi perhatian pemerintah saat ini dan kedepannya.

Susiwijono menyontohkan banyak negara yang gagal memanfaatkan puncak bonus demografi ini. Sehingga, negara-negara itu gagal meningkatkan taraf ekonominya.

Brazil dan Malaysia

Sebut saja, Brazil dan Malaysia yang disebut oleh Susiwijono yang akhirnya terjebak dalam posisi middle income trap. Maka, kesempatan untuk mengambil langkah, kata dia, hanya ada di masa 5-7 tahun kedepan.

"Sehingga itulah pentingnya masa-masa puncak bonus demografi, kalau kita mau jadi negara sejahtera, kesempatannya hanya ini, lupakan untuk masa-masa yang lain kalau kita tidak bisa sukses di 5 tahun kedepan," tegasnya.

 

2 dari 4 halaman

Strategi Pemerintah

Lebih lanjut, Susiwijono mengungkap strategi pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi nasional. Termasuk menyusun rencama pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

Dia juga memberikan perhatian serius pada 2 tahun kedepan ini, mengingat posisi ekonomi global yang sedang dihantui ketidakpastian.

"Kemudian bagaimana kita 2023, 2024 ini walaupun (ekonomi) globalnya seperti itu, kita mati-matian. Segala macam strategi, jurus ktia keluarkan. Karena sekali lagi, puncak bonus demografi hanya 5 tahunan kedepan tersebut," ujarnya.

"Kalau kita tak bisa manfaatkan, Indonesia bisa tidak akan pernah menjadi negara sejahtera," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Harus Jadi Negara Maju

Presiden Joko Widodo membuka muktamar ke-18 PP Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam sambutan pembukaan, Jokowi menyampaikan pesan agar Indonesia harus menjadi negara maju.

"Kita sekarang negara berkembang tapi keinginan jadi negara maju itu harus dengan cara apa pun, harus," ujar Jokowi, Rabu (22/2).

Bukan tanpa sebab mengapa menjadi sebuah keharusan bagi Indonesia menjadi negara maju. Jokowi berujar, pada tahun 2030 populasi Indonesia didominasi dengan usia 15-30, jumlah ini sangat mumpuni jika memiliki kapasitas mumpuni sebagai sumber daya manusia andal.

Di samping itu, ucap Jokowi, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah. Jika sumber daya alam tersebut dikelola dengan SDM andal, maka sebuah keniscayaan Indonesia dapat keluar dari negara berkembang meniadi negara maju.

 

4 dari 4 halaman

Korea Selatan dan Taiwan

Jokowi pun mengambil contoh Korea Selatan dan Taiwan. Kedua negara tersebut menjadi negara maju karena mampu memproduksi hal-hal yang dibutuhkan oleh industri dan memiliki nilai tambah.

Sebaliknya, menurut Jokowi, negara di Amerika Latin, berpuluh-puluh tahun menjadi negara berkembang karena membiarkan sumber daya alam tidak memiliki nilai tambah.

"Mereka bisa melompat menjadi negara maju karena memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Oleh sebab itu, kita juga harus memiliki produk barang yang negara lain tergantung pada kita, dan bahan-bahan mentahnya ada di Indonesia semuanya," pungkasnya.