Liputan6.com, Jakarta - Relaksasi kebijakan bepergian ke berbagai destinasi wisata halal baik dalam maupun luar negeri diinisiasi positif oleh pemerintah Indonesia. Gaya hidup halal yang tengah berkembang pesat, diyakini mampu memulihkan ekonomi pasca gelombang pandemi Covid-19.
Potensi 10 juta wisatawan muslim domestik inilah yang menjadi barometer Cheria Holiday mengepakkan sayap bisnis ke berbagai kota di Indonesia. Bahkan, agen travel ini menggandeng maskapai BUMN Garuda Indonesia untuk mendapatkan berbagai harga promo penerbangan.
Baca Juga
“Ini terobosan untuk merespons permintaan pasar. Setelah dua tahun terkurung pandemi, antusiasme masyarakat berwisata halal kian tinggi. Selama ini konsumen kami jauh-jauh ke Jakarta untuk memesan paket tur," tutur Cheriatna, CEO Cheria Holiday, di Tangerang Selatan, Jumat (24/2/2023).
Advertisement
Selain itu, menggeliatkan wisata dalam negeri menjadi misi ekspansi Cheria Holiday ke berbagai kota besar di Indonesia, demi mempercepat penambahan devisa negara dari ekosistem pariwisata halal. Apalagi sejumlah destinasi wisata halal Indonesia terus berbenah meningkatkan ketersediaan penginapan nyaman, menu halal, juga kemudahan akses beribadah.
“Selama ini mungkin konsumen tahunya Cheria Holiday jago custom paket wisata halal luar negeri maupun paket umroh. Indikasinya mungkin tiket pesawat internasional lebih ekonomis ketimbang penerbangan domestik. Sebagai langkah strategis menggenjot devisa dan menggarap ekosistem pariwisata halal Indonesia, kami berkolaborasi dengan Garuda Indonesia dan Bank Syariah Indonesia,” kata pria yang juga Ketua Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN) tersebut.
Melalui kerja sama harmonis dengan maskapai pelat merah, pihaknya menggaransi konsumen dapat tiket hemat untuk mengeksplor sejumlah destinasi pariwisata halal Indonesia.
Cheriatna melanjutkan, ekspansi bisnis wisata halal bukan hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga menyiarkan tren keIslaman lainnya. Semakin banyak mitra di luar daerah, diharapkan wisatawan muslim lebih mudah mengakses Cheria Holiday dan menikmati sensasi tur yang luar biasa.
Kemenparekraf Fokus Tingatkan Fasilitas Wisata Ramah Muslim, Termasuk di Borobudur
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kembali mengangkat soal wisata halal atau wisata ramah muslim. Ia mengatakan, Kemenparekraf sedang fokus meningkatkan rating Indonesia dalam pengembangan wisata minat khusus yang salah satunya ramah muslim berbasis masjid.
Kemenparekraf juga akan memberikan layanan tambahan bagi wisatawan atau experience of service, di antaranya halal package, halal food, halal hotel, halal finance, transportasi dan lain sebagainya.
"Unique experience aktivitas wisata mengunjungi masjid-masjid di Indonesia, dan bukan hanya dinikmati wisatawan muslim saja tapi juga wisatawan mancanegara (wisman)," ucap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.
Pariwisata minat khusus ini, lanjut dia, bersifat inklusif bukan eksklusif. Sandiaga juga menyebutkan hal ini patut dihadirkan sebagai upaya penyediaan atau pelayanan bagi wisatawan untuk lakukan kegiatan ibadah dan kebutuhan sehari-hari.
Menaprekraf juga menanggapi rencana PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) yang dikabarkan bakal mengedepankan wisata halal di Candi Borobudur, Pada dasarnya kawasan wisata Candi Borobudur merupakan pariwisata spiritual dipersiapkan sebagai destinasi super prioritas yang berkelas dunia.
Menurut pria yang akrab disapa Sandi ini, pemenuhan fasilitas maupun sarana prasarana terkait kebutuhan wisatawan, termasuk yang muslim, memang harus dilakukan. "Kita menyiapkan Borobudur sebagai destinasi kelas dunia," ucap Sandiaga.
Advertisement
Kenyamanan Bagi Wisatawan
"Oleh karena itu kelengkapan berkaitan dengan kebutuhan beribadah, seperti menyediakan musala makanan yang bersertifikasi halal harus juga ada," sambungnya.
Sandi menambahkan, pihaknya memastikan kawasan wisata Borobudur akan menjadi suatu destinasi holistik spiritual. Meskipun objek wisata ini cagar budaya agama Buddha, tetapi kebutuhan akan musala juga menjadi penting dan pokok karena mayoritas pengunjungnya juga muslim.
Di sekitar Candi Borobudur juga ada masjid, sehingga bagi wisatawan muslim tidak harus meninggalkan kewajiban mereka seperti salat lima waktu dan salat Jumat, selain juga bisa mendapatkan makanan yang halal, dan sebagainya. Selain itu, candi yang berlokasi di Kabupaten Magelang itu juga diupayakan menjadi destinasi yang mengedepankan konservasi, kearifan lokal, cagar budaya, dan kenyamanan bagi para wisatawan.
Baik wisman maupun wisnus akan dipastikan keamanan dan kenyamanannya. Untuk itu, Sandiaga menilai kawasan Borbudur butuh fondasi yang kuat demi meningkatkan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Makanan dan Tempat Ibadah
Kemenparekraf juga menargetkan kunjungan hingga 20 juta wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik di Candi Borobudur pada tahun ini. "Mereka (wisatawan) akan segera dilengkapi kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan keseharian, baik dari segi makanan maupun tempat ibadah," tutur Sandi.
Di tahun lalu, Sandi menargetkan Indonesia dapat menduduki peringkat pertama wisata halal dunia dalam Global Muslim Travel Index (GMTI). Pada 2022, Indonesia masih menduduki peringkat kedua GMTI 2022 dengan skor 70 di bawah Malaysia.
Sandiaga menuturkan, posisi Indonesia yang semakin maju di bidang wisata halal itu sejalan dengan kemajuan ekosistem syariah di Indonesia. Islamic Finance Country Index 2021 mencatat Indonesia sebagai negara dengan keuangan syariah terbaik di tingkat global.
Sandi mendorong wisatawan lokal agar memprioritaskan destinasi-destinasi wisata halal di dalam negeri daripada luar negeri. Salah satunya dengan menggandeng Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk meluncurkan buku panduan Lima Destinasi Super Prioritas Ramah Muslim di Indonesia, yang diharapkan dapat membantu para pelaku wisata maupun wisatawan. Ada banyak destinasi wisata ramah muslim di lima destinasi super prioritas, yaitu di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Advertisement