Sukses

Waspada 4 Titik Macet di Jawa Timur saat Mudik Lebaran 2023

Perlu semua stakeholders mewaspadai titik-titik yang rawan akan kepadatan lalu lintas di wilayah Jawa Timur sebagai tujuan akhir dari mayoritas mudik Lebaran di Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mengantisipasi titik-titik rawan kemacetan di Jawa Timur saat arus mudik lebaran 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meningkatkan kolaborasi antar instansi yang berperan penting pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2023.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan, perlunya semua stakeholders mewaspadai titik-titik yang rawan akan kepadatan lalu lintas di wilayah Jawa Timur sebagai tujuan akhir dari mayoritas pemudik di Pulau Jawa.

"Mengingat lebaran tahun ini kemungkinan besar akan berpotensi lebih ramai, perlu perhatian khusus  untuk menangani lokasi yang rawan kemacetan agar masyarakat merasa nyaman ketika pulang ke kampung halaman," jelas Hendro dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/2/2023).

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol M Taslim Chairuddin menyampaikan, terdapat 4 titik yang menjadi fokus utama. Pertama, adalah wilayah Mengkreng karena merupakan pertemuan arus yang berasal dari Jombang, Kediri dan Nganjuk.

"Permasalahan di Mengkreng disebabkan oleh pertemuan tiga arus, adanya bottle neck yang ke arah Nganjuk serta banyaknya toko oleh-oleh. Kemudian untuk titik berikutnya adalah exit tol Sidoarjo dan exit tol Singosari yang dikarenakan adanya antrean pembayaran tol," paparnya.

Titik Macet Lainnya saat Mudik Lebaran

Titik terakhir yang menjadi perhatian paling besar ada pada wilayah Pendem arah Batu, Malang yang merupakan kawasan aglomerasi di mana banyak lokasi wisata dan rekreasi, toko oleh-oleh, dan lain sebagainya.

Untuk mengantisipasi adanya kemacetan pada titik-titik tersebut, ia menjabarkan pihaknya akan memperbanyak petugas di lapangan untuk mengurai kepadatan dan mengatur lalu lintas serta apabila diperlukan akan melakukan contra flow.

Terkait dengan antrean di gardu keluar tol, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Yongki Triono menuturkan akan menyiapkan tambahan mobile reader agar masyarakat tidak menunggu lama untuk pembayaran tol.

"Kami akan melakukan perhitungan berapa penambahan mobile reader yang diperlukan untuk mempercepat transaksi pembayaran tol sehingga traffic bisa berjalan dengan lancar," pungkas Yongki.

 

2 dari 3 halaman

80 Juta Orang Bakal Mudik April Nanti, Menhub Siapkan Strategi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan 80 juta orang akan mudik pada Lebaran 2023. Untukmengantisipasinya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah pihak bekerja sama agar musim mudik tahun ini bisa lancar dan berjalan dengan baik.

Menhub menjelaskan, mobilitas penduduk akan meningkat tajam pada musim mudik 2023 kerena kebijakan PPKM dicabut dan kasus Covid-19 menurun. Oleh karena itu pengelolaan arus mudik dan balik pada lebaran tahun ini sangat menantang.

"Yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik," katanya dalam keterangan tertulis dikutip dari Belasting.id, Senin (20/2/2023).

Menhub menjelaskan upaya pengelolaan angkutan lebaran sudah dilakukan mulai awal tahun ini. Agenda yang akan dilakukan antara lain menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat.

Kemudian inspeksi keselamatan pada sarana transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Pada jalur darat dilakukan pengecekan kondisi jalur pantai utara (pantura) dan jalur pantai selatan Jawa.

Penyelenggaraan arus mudik dan arus balik pada tahun ini akan mengacu pada mobilitas penduduk pada momen libur Natal dan tahun baru. Titik krusial mudik sudah dipetakan oleh Kemenhub.

  1. Pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.
  2. Kedua, antisipasi kepadatan di Pelabuhan penyeberangan Merak.
  3. Ketiga, antisipasi lonjakan penumpang pesawat udara dengan meningkatkan jam operasional bandara.

"Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal," terangnya.

3 dari 3 halaman

Insyaallah, Jalur Pansela Jawa Aman Dipakai Mudik Lebaran 2023

Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan atau Pansela Jawa, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Korlantas Polri akan melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik lebaran 2023.

Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan, tim cek jalur Pansela Jawa yang melewati Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.

"Secara umum, jalur tersebut bisa dilalui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama," terang Cucu, Minggu (22/1/2023).

Dalam satu pekan ke depan, ia menyatakan, timnya akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi apa-apa saja yang harus kita lakukan.

Pasalnya, perjalanan sambil liburan itu tidak hanya dilakukan pada musim lebaran saja, tapi juga pada waktu liburan sekolah pada bulan Juni dan Juli, serta liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dari hasil tinjauan lapangan itu, Cucu mengklaim bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus diambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta).

"Secara kasat mata kita sudah bisa tahu apa saja yang menjadi kebutuhan dan tanggung jawab siapa. Misalnya seperti lampu penerangan jalan, lampu delineator, guardrail dan dalam satu minggu ini akan kita hitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas sepanjang jalur pantai selatan Jawa," tuturnya.Â