Liputan6.com, Jakarta "Dari Sabang sampai Merauke Berjajar pulau-pulau, Sambung menyambung menjadi satu Itulah Indonesia"
Kutipan dari lagu nasional ciptaan R. Suharjo "Dari sabang sampai Merauke" menggambarkan peran PT Hutama Karya (Persero) yang menjadi 'katalisator' untuk menghubungkan Indonesia melalui pembangunan jalan tol, salah satunya pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Baca Juga
Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang memiliki 17.508 pulau. Sebagai pulau terbesar kedua dengan populasi melebihi 59 juta jiwa, menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri pada Juni 2022.
Advertisement
Disamping itu, Sumatera berperan penting dalam perekonomian negara. Sumatera juga salah satu pulau yang dianugerahi beragam potensi alam dan komoditas berlimpah, mulai dari minyak kelapa sawit, kopi, karet, minyak bumi, batu bara, hingga gas alam.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera termasuk salah satu wilayah yang pertumbuhan ekonominya tertinggi sepanjang tahun 2022, diantaranya terdiri dari Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, dan Sumatera.
Maka tak heran jika Pemerintah mempunyai mimpi besar untuk menyambungkan Sumatera dari ujung Aceh hingga Lampung. Lantaran sangat disayangkan jika berbagai potensi di Sumatera dibiarkan begitu saja.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Sumatera, diperlukan sistem jaringan jalan yang mumpuni untuk mendukung kebutuhan mendasar guna menghubungkan masyarakat dan perniagaan dengan pekerjaan, layanan, pasar, mengurangi biaya logistik, dan merangsang pertumbuhan industri di Indonesia.
Dikutip Liputan6.com dari laman resmi Hutama Karya, sebagaimana Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015, Pemerintah memberi amanat kepada Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera.
Jalan tol ini nantinya menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.704 km dan akan beroperasi penuh pada 2024. Namun, hingga saat ini Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.064 km.
"Hutama Karya sampai dengan saat ini telah membangun JTTS sepanjang ±1.064 km dengan 465 km ruas tol konstruksi dan 599 km ruas tol Operasi. Dimana untuk keseluruhan JTTS sepanjang ±1.064 km akan beroperasi di tahun 2024," kata Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro, kepada Liputan6.com, Jumat (26/2/2023).
Beri Dampak Positif
Koentjoro pun merinci Ruas JTTS yang sudah beroperasi dengan baik, diantaranya Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan - Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 (37 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu - Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru - Bangkinang (31 km).
Beroperasinya sejumlah ruas JTTS tersebut memberikan dampak positif, baik dari segi pengguna jalan seperti meningkatkan mobilitas, mempersingkat waktu tempuh, dan mempermudah akses ke wisata daerah sekitar.
"Kehadiran JTTS mendapatkan respon positif oleh masyarakat, sebagai alternatif sarana angkutan barang dan orang, serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan bisnis di kawasan tol," ungkapnya.
Indikator diresponnya kehadiran jalan tol di Sumatera ini bisa dilihat dari Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) kendaraan yang cukup signifikan kenaikannya walau kondisi penerapan PPKM. Hutama Karya mengungkapkan, normalnya Volume Lalu Lintas (VLL) di JTTS dilintasi sebanyak total 78.806 kendaraan per-harinya.
"Total tersebut merupakan akumulasi ruas-ruas yang dikelola oleh Hutama Karya di JTTS diantaranya yakni Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung,
Ruas Palembang - Indralaya, Ruas Pekanbaru - Dumai, Ruas Pekanbaru - Bangkinang, Ruas Bengkulu - Taba Penanjung, Ruas Medan - Binjai, Ruas Binjai - Langsa Seksi 1 dan Ruas Sigli - Banda Aceh Seksi 2,3 & 4," ujarnya.
Tak hanya itu saja, dari sisi perekonomian, berkat konektivitas yang terhubung dapat memudahkan mobilitas barang dan jasa, sehingga menumbuhkan daya saing produk di Sumatra melalui penurunan biaya logistik angkutan darat, menumbuhkan sejumlah sentra ekonomi baru yang dapat membuka lapangan kerja, serta kesejahteraan bagi masyarakat.
Advertisement
Jaga Ekosistem Satwa
Dia pun bercerita, dari pembangunan JTTS ini ada hal yang paling menarik yakni JJTTS ini memiliki wildlife crossing untuk menjaga ekosistem bagi satwa liar di sekitar jalan tol. Di Jalan Tol Pekanbaru - Dumai, Hutama Karya berhasil membangun perlintasan Gajah.
"Dan nantinya pada Tol Sigli - Banda Aceh seksi 1 juga akan dilengkapi sejumlah perlintasan Satwa Liar untuk mengakomodir habitat satwa liar sekitar," ujarnya.
Selain itu, dari sisi teknik engineering pembangunan JTTS juga memberikan pembelajaran terkait penanganan penyelesaian permasalahan tanah lunak.
Adapun untuk meningkatkan kontribusi Hutama Karya bagi Indonesia, di tahun ini Hutama Karya menargetkan sejumlah ruas tol rampung, diantaranya ruas Tol Simpang Indralaya - Muara Enim seksi Simpang Indralaya - Prabumulih, Tol Sigli - Banda Aceh seksi 5 dan 6 (Khusus mainroad) serta Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat seksi 1 ditargetkan rampung pada Triwulan I 2023.
Kemudian target berikutnya, Tol Indrapura - Kisaran seksi 1 dan 2, Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat seksi 2, 3 dan Junction ditargetkan rampung pada Triwulan II 2023.
Selanjutnya, Tol Pekanbaru - Padang seksi Bangkinang - Koto Kampar, Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat seksi 4 dan Tol Binjai - Langsa seksi Binjai - Pangkalan Brandan ditargetkan rampung pada Triwulan IV 2023.
"Sementara untuk tahun 2024, Hutama karya menargetkan penyelesaian ruas Tol Pekanbaru - Padang seksi Padang - Sicincin," ungkapnya.
Menyambung Tali Silaturahmi
Sejauh ini, kata Koentjoro, Hutama Karya tidak mengalami kendala dalam hal pembangunan JTTS utamanya terkait pembebasan lahan. Karena dalam pembangunan JTTS, pembebasan lahan bukan menjadi kewenangan Hutama Karya.
"Perseroan bersinergi dengan Kementerian ATR-BPN, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan untuk percepatan penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dihadapi," ujarnya.
Dalam waktu dekat menjelang Mudik Lebaran Tahun 2023 ini, kata Koentjoro, diperkirakan akan ada Ruas Sigli - Banda Aceh Seksi 5 & 6 yang akan dioperasikan, mengingat ruas tol ini sudah melaksanakan Uji Laik Fungsi (ULF) pada Senin (6/2) lalu untuk memastikan seluruh spesifikasi teknis persyaratan dan fasilitas perlengkapan jalan terpenuhi dengan baik dan sesuai standar ketentuan serta kriteria yang berlaku.
Sedangkan untuk ruas fungsional akan dibuka ruas Simpang Indralaya - Muara Enim seksi Simpang Indralaya - Prabumulih.
Sebagaimana kutipan dari lagu nasional ciptaan R. Suharjo “Sambung menyambung menjadi satu Itulah Indonesia”, hal ini membuktikan Hutama Karya juga berkontribusi dalam menyambungkan tali silaturahmi masyarakat di Sumatera menjelang lebaran tahun ini.
Advertisement