Â
Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Wakil Presiden, Arif Rahmansyah Marbun mendukung penuh program dan inisiasi Idepreneurs dalam upaya mencetak konglomerasi baru di kalangan anak muda Indonesia.
Baca Juga
"Hal itu juga seirama dengan program Wapres untuk mencetak pengusaha-pengusaha muda yang peduli dengan pondok pesantren, berbagai program bisnis juga sosial ditawarkan oleh mereka untuk ponpes serta lingkungannya," kata Arif pada acara Annual Meeting 2023 Ide Preanersclub di Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung, dikutip Minggu (26/2/2023).
Advertisement
Acara tersebut dihadiri secara daring oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkraf) Sandiaga Uno. Adapun narasumber acara tersebut selain Arif Rahmansyah Marbun yakni Tjahjono Haryono, Jusuf Hamka, dan Ketua Umum Idepreanersclub Wibi Setiyofen. Hadir juga dalam acara tersebut Direktur Komersial RNI Ardiansyah Chaniago.
Arif Rahmansyah yang juga merupakan salah satu Ketua PBNU Bidang Perekonomian ini mengungkapkan kalangan muda memiliki potensi besar ikut serta membangun bangsa. Mereka bisa menjadi pengusaha dengan membuka lapangan kerja.
"Saya kira mereka bisa tumbuh menjadi pengusaha yang bisa memberi manfaat bagi bangsa ini. Saya lihat anak muda di Idepreanersclub punya potensi yang cukup. Kalau mereka terus kita dorong dan kembangkan, bisa melahirkan konglomerasi baru," jelas Ketua PBNU ini.
Namun, kalangan muda tetap harus menjalin kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan kolaborasi, mereka menjadi kuat.
"Pengusaha bantu pemerintah, kami juga bantu pengusaha. Saya siap mengorkestrasi Idepreneursclub ini dengan menerapkan Kerukunan Bisnis sebagai simbol sakral yang harus dimiliki tiap anggotanya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Komersial RNI (ID Food) Ardiansyah Chaniago dalam acara tersebut mempersilahkn 465 pengusaha Idepreneurs menjadi mitra strategis di holding pangan tersebut dengan menjunjung tinggi kode etik dan prilaku (AKHLAK)
Â
Cipta Lapangan Kerja
Adapun Ketua Umum Idepreanersclub Wibi Setiyofen mengatakan, Ide Preaner Club terus mendorong generasi muda terlibat pada pembangunan bangsa.
Mereka bisa terlibat menjadi entrepreneur dan menciptakan lapangan kerja. Di tengah kondisi ekonomi saat ini, membuka lapangan kerja akan membantu mengangkat kemiskinan.
"Pemuda memiliki peran penting, dengan menjadi entrepreneur dan membuka lapangan kerja. Tapi memang perlu kolaborasi," jelas dia.
Idepreanersclub, kata dia, adalah organisasi non profit dengan ratusan anggota dari seluruh Indonesia. Mereka berasal dari pengusaha industri, pabrikasi, F&B, startup (aplikasi), dan lainnya. Juga beberapa anggota yang bergerak pada organisasi sosial.
"Kami hadir dari berbagai darah, membangun jejaring untuk kolaborasi. Kami akan fokus di netwoking, kolaborasi, membuka peluang kerja. Harapannya, kami bisa membantu membuka lapangan kerja," imbuh dia.
Advertisement
Apindo: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Belum Berkualitas, Lapangan Kerja Kurang
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai, hingga kini pertumbuhan ekonomi Indonesia belum berkualitas meskipun sudah berkali-kali tumbuh positif. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi tersebut belum bisa memberikan lapangan pekerjaan yang luas.
"Saya selalu bilang bolak-balik, apakah pertumbuhan ekonomi kita berkualitas? Menurut saya tidak," kata Hariyadi dalam acara dialog dan Launching Apindo Business and Industry Learning Center (Abilec) di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Hariyadi menegaskan, walaupun pertumbuhan ekonomi diklaim terus membaik dan didukung oleh aliran investasi yang kian meningkat. Tapi kenyataannya lapangan pekerjaan masih kurang.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2022 tembus di atas 5 persen yakni 5,31 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai lebih baik dibandingkan negara lain yang masih tumbuh minus.
Sejalan dengan hal itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2022 mampu melampaui target Rp 1.200 triliun, tepatnya Rp 1.207,2 atau naik 34 persen dari tahun 2021."Tapi (dari investasi itu) penyerapan lapangan pekerjaan hanya 1,3 juta orang, berarti setiap Rp 1 triliun cuma hasilkan 1.081 pekerjaan dibandingkan tahun 2013 waktu investasi masih Rp 398 triliun bisa ciptakan 1,8 juta pekerja atau setiap Rp 1 triliun hampir 4.600 pekerja," ujar Hariyadi.Â
Oleh karena itu, APINDO meluncurkan program APINDO Business & Industry Learning Center (ABILEC) kerjasama dengan Industry & Business Institute of Management (IBIMA).
Hariyadi mengungkapkan program ini merupakan Kerjasama IBIMA Indonesia bersama APINDO yang diharapkan menjadi agregator bisnis dan industri serta berperan aktif dan menjadi solusi atas tantangan kebutuhan pengembangan SDM 4in1, program link & match dunia usaha dunia industri, serta berbagai bentuk kerjasama yang melibatkan berbagai pihak.
"ABILEC dan IBIMA ini bukan sekedar lembaga yang bersifat agregator dan learning center saja tetapi menjadi lembaga kajian strategis yang betul-betul bukan hanya menghasilkan SDM tapi juga berpikir kepentingan industri jangka panjang kita bisa terimplementasikan," pungkas Hariyadi.