Sukses

Pemilik Mobil Listrik, PLN Beri Diskon Penyambungan Baru untuk Home Charging

PT PLN (Persero) menghadirkan promo Super Everyday, yakni promo penyambungan baru (PB) untuk pengisian daya di rumah atau home charging.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menghadirkan promo Super Everyday, yakni promo penyambungan baru (PB) untuk pengisian daya di rumah atau home charging. Promo ini dapat diikuti oleh semua golongan tarif pelanggan PLN, dengan rincian pelanggan tegangan rendah (TR) 1 Fasa sampai dengan daya 7.700 VA dan Pelanggan TR 3 Fasa sampai dengan daya 13.200 VA.

Lewat promo ini, pelanggan mendapatkan harga spesial penyambungan listrik di mana pelanggan 1 Fasa dengan pilihan daya akhir 7.700 VA hanya membayar Rp 850 ribu dari harga normal sekitar Rp 7,49 juta. Sementara, bagi pelanggan 3 Fasa dengan pilihan daya akhir 13.200 VA hanya membayar Rp 3,5 juta dari harga normal berkisar senilai Rp 14,6 juta.

Tak hanya itu, pelanggan juga akan mendapatkan diskon tarif tenaga listrik sebesar 30 persen pada pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB dari pemakaian home charging.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya akan terus memberikan kemudahan bagi pengguna mobil listrik yakni dengan memberikan layanan pengisian daya kendaraan listrik di rumah atau home charging.

"Mobil listrik ini layaknya handphone. Pengisian daya dilakukan pada malam hari di rumah masing-masing. SPKLU hanya digunakan ketika perjalan jarak jauh," ujar Darmawan dalam keterangannya, Senin (27/2).

Dia menjelaskan, penggunaan mobil sebagian besar digunakan untuk mobilitas sehari-hari yang tidak lebih 100 kilometer. Sementara, kapasitas baterai mobil listrik yang tersedia saat ini rata-rata mampu digunakan lebih dari 200 kilometer.

Sehingga sebagian besar pengisian daya kendaraan listrik mayoritas dilakukan di rumah pelanggan dibandingkan dengan di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Ini membuat layanan home charging menjadi sangat penting untuk mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik.

“Dengan adanya kemudahan ini, kami yakin semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan,” tambahnya.

2 dari 3 halaman

Dapat Insentif, Pajak Mobil Listrik Cuma Bayar 1 Persen

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, memastikan bahwa insentif untuk kendaraan listrik akan mulai diberikan pada Maret 2023. Insentif untuk mobil listrik akan diberikan dalam bentuk pemotongan pajak dan bukan subsidi harga.

"(Insentif) roda empat (mobil listrik) bukan uang," ujar Arifin di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2023). Pemberian insentif bagi mobil listrik berupa potongan pajak sebesar 10 persen.

Dengan adanya insentif ini, calon pembeli kendaraan listrik cukup menanggung biaya pajak sebesar 1 persen. Saat ini, besaran pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan sebesar 11 persen. "Dengar-dengarnya begitu (1 persen)," ucapnya.

Sementara besaran insentif bagi kendaraan listrik roda dua ditetapkan sebesar Rp 7 juta per unit. Pemerintah menargetkan insentif kendaraan listrik untuk program konversi sepeda motor mencapai 50.000 unit pada 2023.

"Tahun ini konversi (sepeda motor) minimum 50 ribu unit," terangnya.

Pemberian insentif kendaraan listrik sendiri akan dilakukan pada Maret 2023 mendatang. Pemberian insentif kendaraan listrik berlaku bagi motor maupun kendaraan roda empat.

"Tadi (rapat) untuk kendaraan listrik, yang dibahas itu. Rencananya (insentif) Maret udah jalan nih ya," katanya.

3 dari 3 halaman

Kendaraan Listrik Jadi Sajian Utama Pabrikan Otomotif di IIMS 2023

Percepatan penggunaan kendaran listrik di Indonesia terus didorong oleh pemerintah. Bahkan, dengan insentif yang tengah dipersiapkan, dipercaya mampu meningkatkan penjualan mobil atau motor ramah lingkungan ini di Tanah Air.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar kendaraan listrik menjadi opsi transportasi yang luas di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah biaya tinggi dari EV dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bensin konvensional, kurangnya infrastruktur pengisian daya, terutama di daerah pedesaan.

Meskipun demikian, masa depan transportasi di Indonesia telah mencakup pergeseran menuju kendaraan listrik, sebagai transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia, serta upaya mengurangi ketergantungan negara terhadap impor minyak.

Pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Kamis (16/2/2023) lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungannya untuk mengadopsi kendaraan listrik melalui berbagai insentif dan inisiatif, seperti pembebasan pajak untuk produsen EV dan pengembangan infrastruktur pengisian daya.

"Mengenai tren dunia ke depan, semua negara akan mendorong ke penggunaan mobil listrik. Saya juga mengajak industri otomotif untuk mulai melihat tren ini dan sedikit demi sedikit untuk menggeser industrinya ke arah trend yang hampir semua negara sekarang ini ke arah itu, dari combustion digeser sedikit-sedikit ke mobil listrik," jelas pria yang akrab disapa Jokowi ini.

Percepatan pergeseran kendaraan listrik mendapatkan animo yang tinggi dari masyarakat Indonesia, terbukti dari padatnya antrian uji coba kendaraan listrik di area test drive dan test ride yang berada di garis utama pameran internasional IIMS 2023.