Sukses

Top 3: Intip Gaji Dirjen Pajak Suryo Utomo dan Tunjangannya

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa (28/2/2023)

Liputan6.com, Jakarta Gaji Dirjen Pajak Suryo Utomo dan tunjangannya banyak mengundang rasa penasaran publik lantaran aksinya yang mengendarai motor gede alias Moge bersama klub BlastingRijder DJP.

Maklum saja, tingkah laku pegawai pajak dan pejabat pajak itu sendiri tengah menjadi sorotan masyarakat pasca kasus harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 56,1 miliar. KPK menyebutkan harta kekayaan pejabat pajak tersebut tak sesuai dengan profil yang bersangkutan.

Informasi ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa (28/2/2023):

1. Segini Gaji Dirjen Pajak Suryo Utomo dan Tunjangannya, Bisa Koleksi Moge Nih

Gaji Dirjen Pajak Suryo Utomo dan tunjangannya banyak mengundang rasa penasaran publik lantaran aksinya yang mengendarai motor gede alias Moge bersama klub BlastingRijder DJP.

Maklum saja, tingkah laku pegawai pajak dan pejabat pajak itu sendiri tengah menjadi sorotan masyarakat pasca kasus harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 56,1 miliar. KPK menyebutkan harta kekayaan pejabat pajak tersebut tak sesuai dengan profil yang bersangkutan.

Dari laporan kekayaan, Dirjen Pajak memiliki harta Rp 14,4 miliar. Di dalamnya, juga kedapatan Suryo Utomo mengoleksi moge.

Baca artikel selengkapnya di sini

2 dari 3 halaman

2. BCA Mobile Error, Warganet Serbu Akun Halo BCA

Jagat maya diramaikan dengan BCA Mobile error. Hal ini menjadikan sejumlah nasabah tertunda dalam bertransaksi.

Errornya BCA Mobile ini mula dikeluhkan warganet siang ini.

"Bca error gaiiss.. 😔😔", tulis akun twitter @Siputsipit2 dikutip Liputan6.com, Senin (27/2/2023).

"Hadeh BCA error pas waktu gentink" tulis @icmnth_

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. Impor Kereta Bekas Jepang Tak Dapat Restu, Penumpang KRL Terancam Terlantar

PT KCI harus mempensiunkan 10 rangkaian KRL Jabodetabek pada 2023 ini, dan 16 rangkaian di tahun depan. Itu dilakukan guna memenuhi tingkat kehandalan, kenyamanan dan keselamatan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Namun rencana untuk impor KRL bekas Jepang guna menggantikan KRL yang pensiun tersebut kini mengalami hambatan. Hal Ini bisa saja berimbas pada nasib ribuan penumpang KRL setiap harinya.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyebut pemerintah ingin PT KCI memesan KRL Jabodetabek dari PT INKA. Namun, PT INKA baru sanggup menyediakan KRL pesanan PT KCI pada 2025 dengan harga yang tinggi. Meskipun demikian, PT KCI telah menandatangani MoU dengan PT INKA untuk pemesanan KRL tersebut sesuai kebutuhan.

Berhubung produk PT INKA belum dapat terealisasi di 2023 dan 2024, PT KAI telah meminta izin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dapat melakukan impor pengaadaan KRL bekas pakai dari Jepang.

Baca artikel selengkapnya di sini