Sukses

Kementan Umumkan 70 Nominee Young Ambassador Agriculture

Young Ambassador Agriculture merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) terus menyiapkan sarana dan prasarana menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai 64 persen. Pasalnya, bonus ini akan menghadirkan besarnya komposisi usia produktif ketimbang usia non produktif.

Sebagai bonus demografi, Indonesia didukung oleh sumberdaya manusia (SDM) usia produktif atau generasi milenial. Hadirnya generasi milenial menjadi harapan baru bagi sektor pertanian. Sebab, di tangan generasi milenial lah pembangunan pertanian berada.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendorong serta meningkatkan minat generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian. Bahkan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, tak berhenti mengajak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Sektor pertanian itu adalah lapangan kerja yang sangat menjanjikan, selama ada kemauan yang serius untuk menggarap sumber daya alam yang kita miliki,” ujarnya.

Mentan Syahrul menyatakan, kehadiran petani muda sangat diperlukan untuk pembangunan dan peningkatan produktivitas pertanian Indonesia.

Sejalan dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegas Dedi.

Sebanyak 87 petani milenial dari seluruh Indonesia mengikuti Bootcamp Young Ambassador Agriculture 2023 di Depok, Jawa Barat selama enam hari, 23 - 28 Februari 2023.

 

2 dari 3 halaman

Inisiasi BPPSDMP

Young Ambassador Agriculture merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).

Program ini didesain untuk mengubah persepsi kaum muda atas sektor pertanian menjadi lebih baik. Young Ambassador Agriculture diharapkan dapat mempromosikan, memotivasi, dan mengajak kaum muda untuk terlibat secara aktif di sektor pertanian dan maju di usia muda.

Direktur Polbangtan Bogor Syaifuddin dalam sambutannya mewakili Kepala Pusat Pendidikan Pertanian menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan dapat meresonansi petani.

"Menginspirasi generasi muda lainnya dan menjadi contoh nyata bahwa mereka dapat sukses dan hidup mandiri dengan berwirausaha di sektor pertanian," ujar Syaifuddin.

Selama bootcamp berlangsung, peserta dibekali dengan berbagai kemampuan seperti Public Speaking, social media handling, kewirausahaan, dan berbagai ilmu praktis lainnya.

Dari rangkaian bootcamp ini didapatkan 70 Nominee Young Ambassador Agriculture yang akan maju ke babak Grand Final untuk bersaing menjadi 50 Young Ambassador Agriculture terpilih nantinya.

3 dari 3 halaman

Kementan Ajak Generasi Milenial Jadi Petani

Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap sejumlah tantangan serius untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan secara berkelanjutan di Indonesia.

Selain meningkatnya jumlah penduduk, perubahan iklim serta isu geopolitik, juga minimnya regenerasi petani.

Maklum, sejauh ini jumlah petani di Indonesia masih didominasi oleh orang tua yang usianya di atas 45 tahun dengan menjalankan usaha tani secara konvensional dan sangat dipengaruhi situasi iklim.

Repotnya, generasi muda Indonesia belum benar-benar tertarik untuk menggeluti sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketersediaan produk pangan pokok.

"Petani di kita ada 33 juta lebih, 70 persen di antaranya berusia lebih dari 45 tahun atau disebut petani kolonial,” tutur Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi, saat menutup pelatihan Agribisnis Smart Farming Batch 3 di Bogor, Kamis (22/9/2022).

Sementara hanya 29 persen petani yang umurnya masih muda alias milenial. Minat generasi muda di bidang pertanian, kata Dedi, cenderung mengalami penurunan dan lebih banyak yang memilih bekerja di kota seperti sektor industri, jasa, dan lainnya.

"Untuk mengatasi persoalan ini kami terus melakukan edukasi kepada anak-anak muda agar tertarik menjadikan petani sebagai profesi. Upayanya bagaimana menjadikan hasil-hasil pertanian sebagai komoditas yang menguntungkan dan menjanjikan," ujarnya.