Sukses

Curhat Menhub: Banyak Proyek KPBU Tak Kunjung Jalan

Proses panjang pembiayaan dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), kerap membuat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi frustasi.

Liputan6.com, Jakarta Proses panjang pembiayaan dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), kerap membuat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi frustasi. Budi berharap, pembiayaan dengan skema ini tidak memakan waktu lebih dari satu tahun.

"Saya ada catatan, proses KPBU sampai financial close itu lama sekali, satu tahun dan saya sudah berulang kali menyatakan bahwa ini to long. Sehingga kadang-kadang kita itu frustasi kapan finance close-nya," ujar Budi saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-13 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Persero, secara virtual, Rabu (1/3/2023).

Budi bahkan bercerita pernah ditegur Presiden Joko Widodo karena pembangunan satu proyek tak kunjung dilaksanakan.

"Saya ditegor pak Presiden ini kok enggak mulai mulai proyeknya 'pak ini belum financial close' saya jawab seperti itu, kemudian 'opo kui (financial close)'," ujar Budi sambil menirukan pernyataan Jokowi.

Apa Itu KPBU?

Sebagai informasi, skema KPBU adalah sebuah skema penyediaan dan pembiayaan infrastruktur yang berdasarkan pada kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (swasta).

Skema KPBU dilakukan sebagai upaya melanjutkan atau memulai pembangunan infrastruktur di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki setiap kementerian, termasuk pada Kementerian Perhubungan.

Dalam skema KPBU, terdapat tahapan proses sebelum mencapai financial closing. Merujuk situs kpbu Kementerian Keuangan, financial closing adalah fasilitas yang disediakan oleh Kementerian Keuangan untuk membantu PJPK menyusun kajian akhir prastudi kelayakan, dokumen lelang, dan mendampingi PJPK dalam transaksi proyek KPBU hingga memperoleh pembiayaan dari lembaga pembiayaan (financial close).

 

2 dari 3 halaman

Dukungan Kemenhub

Budi menambahkan, KPBU merupakan skema yang sangat mendukung untuk keberlanjutan pembangunan infrastruktur. Dia mengatakan, selama tiga hari dalam satu pekan, Kementerian Perhubungan membahas proyek-proyek dengan skema KPBU.

Seperti pembangunan infrastruktur dengan konsep transit oriented development (TOD) yang menjadi prioritas Kementerian Perhubungan saat ini. Budi menuturkan, konsep TOD setidaknya dapat meningkatkan nilai ekonomi pada beberapa sektor.

Misalnya, sebut Budi, pemanfaatan lahan yang sebelumnya tidak terpakai menjadi sumber ekonomi dengan konsep TOD karena adanya pemanfaatan lahan.

"Jadi semua kpbu kita gerakan," tutupnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

58 Infrastruktur Transportasi Pakai Skema KPBU, Rampung Baru 3 Proyek

 Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan infrastruktur transportasi yang termasuk dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) adalah 58 proyek, baik yang baru diajukan sampai yang sudah memasuki tahap financial close.

“Skema KPBU yang telah selesai antara lain, pembangunan Pelabuhan Patimban yang merupakan kolaborasi dengan pihak Jepang, BUMN, dan swasta,” kata Menhub Budi dalam penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dari Universitas Gadjah Mada kepada Menhub Budi, di UGM, Senin (23/5/2022).

Selanjutnya, pembangunan kereta Makassar Pare-Pare, serta pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Gorontalo. Selain itu, Pemerintah juga melakukan optimalisasi aset melalui Kerjasama Pemanfaatan atau KSP dan Kerjasama Operasi atau KSO Barang Milik Negara.

Menhub menyebut, strategi pembiayaan yang kreatif sangat penting dalam masa krisis multidimensi. Berbagai inovasi untuk mencari sumber pendanaan di luar APBN, yaitu melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bentuk creative financing telah dilakukan.

Pemerintah bukan hanya sekadar melibatkan financing partner untuk membiayai pembangunan infrastruktur, namun juga melibatkan strategic partner yang lebih ahli dalam konstruksi dan pemeliharaan infrastruktur.

“Dan yang lebih penting lagi adalah melibatkan operator yang dapat mengoperasikan infrastruktur transportasi secara optimum, sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan Pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Menhub di tahun 2022 ini, kita masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi Selain Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, kita juga menghadapi tantangan global lainnya, seperti kebijakan tapering, kenaikan suku bunga AS, juga kebijakan tapering oleh Bank of England dan ECB.