Sukses

Harga Beras Naik di Februari 2023, Ini Biang Keroknya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras naik di Februari 2023 yang juga berpengaruh pada tingkat inflasi di periode tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras naik di Februari 2023 yang juga berpengaruh pada tingkat inflasi di periode tersebut. Ternyata, cuaca menjadi salah satu pengaruh kenaikan harga tersebut.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menerangkan curah hujan yang meningkat belakangan ini turut berpengaruh pada kualitas beras. Alhasil, penggilingan padi memerlukan biaya yang lebih besar untuk melakukan pengeringan, sehingga dibebankan terhadap harga jual beras tersebut.

"Mengingat curah hujan tinggi di bulan Februari maka gabah yang dipanen ini kualitasnya tidak baik sehingga pihak penggilingan harus mengeluarkan ongkos produksi yang lebih tinggi, untuk mengeringkan gabah tadi dibandingkan kualitas gabah pada umumnya," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).

"Sebelum digiling biasanya ada treatment menggunakan blower sehingga cost-nya naik, nah berakibat pada kenaikan ongkos produksi dan dibebankan ke harga jual di penggilingan," bebernya.

Rata-Rata Kenaikan

Informasi, pada Februari 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 11.818 per kg, naik sebesar 4,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 11.301 per kg atau naik sebesar 4,62 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.468 per kg atau naik sebesar 2,35 persen.

Dibandingkan dengan Februari 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 20,26 persen; 20,75 persen; dan 15,52 persen.

Pudji berujar ini mengacu pada, survei harga yang dilakukan oleh BPS ke produsen beras di penggilingan. Menyasar pada 877 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.122 observasi beras di penggilingan.

 

2 dari 3 halaman

Waspada Inflasi Jelang Ramadan

Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti sejumlah komoditas yang bakal berpengaruh pada tingkat inflasi pada Ramadan mendatang. Harga BBM hingga minyak goreng diprediksi bisa menjadi pengerek besaran inflasi nantinya.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini. Bukan tanpa alasan, dia merujuk pada tren andil dari komoditas yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

Sebut saja, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, bawang, minyak goreng, hingga telur memiliki andil dalam besaran tingkat inflasi di ramadan tahun-tahun lalu.

"Jadi ramadan tahun ini berada di bulan April Kemudian pada ramadan bulan April tahun lalu terjadi inflasi sebesar 0,95 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga dan telur," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).

"Dengan demikian berdasarkan tren beberapa tahun terakhir ini, terlihat bahwa inflasi pada bulan Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi. Diantaranya adalah bahan bakar bahan bakar rumah tangga ya kemudian minyak goreng daging ayam ras dan beberapa komoditas lainnya," sambung dia.

 

3 dari 3 halaman

Tren Inflasi

Pudji menerangkan, pada ramadan 2019 lalu, yang jatuh pada bulan Mei, mencatatkan inflasi sebesar 0,68 persen. Utamanya didorong oleh harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, biaya angkutan antar kota dan telur ayam ras.

Kemudian ramadan 2020 yang jatuh di bulan April dan terjadi inflasi 0,08 persen. Utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas bawang merah, emas perhiasan, gula pasir, bahan bakar rumah tangga, pepaya dan rokok Kretek filter

"Pada tahun 2021 yaitu bulan April terjadi inflasi sebesar 0,13 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras, minyak goreng, jeruk bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan dan anggur," tuturnya.

Â