Sukses

22 Pejabat Baru OJK Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkapnya

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar melantik dan mengambil sumpah jabatan 22 pimpinan Satuan Kerja pejabat setingkat Deputi Komisioner dan Kepala Departemen di kantor OJK Wisma Mulia 2, Jakarta.

 

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar melantik dan mengambil sumpah jabatan 22 pimpinan Satuan Kerja pejabat setingkat Deputi Komisioner dan Kepala Departemen di kantor OJK Wisma Mulia 2, Jakarta.

Pelantikan ini merupakan upaya OJK untuk terus melakukan penguatan dan pengembangan organisasi menyesuaikan tugas baru OJK sesuai amanat undang-undang PPSK dalam bidang pengawasan sektor jasa keuangan (SJK) termasuk untuk meningkatkan edukasi pelindungan konsumen.

Selain 22 pejabat setingkat Deputi Komisioner dan Kepala Departemen, OJK juga mengumumkan promosi dan mutasi untuk 30 pejabat setingkat Kepala Departemen dan Direktur.

“Pelantikan dan pengambilan sumpah yang baru kita saksikan tadi merupakan bukti, istilahnya itu walk the talk, kesepakatan kita dalam Destination Statement bahwa kita akan membentuk organisasi yang terintegrasi dan adaptif di OJK,” kata Mahendra dalam acara pelantikan yang juga dihadiri oleh jajaran Dewan Komisioner OJK.

Menurutnya, penataan organisasi OJK dilakukan tidak hanya menggabungkan unit kerja yang serumpun dengan bidang tugasnya, namun untuk menjawab tuntutan baru kepada OJK sebagaimana amanat UU P2SK terkait dengan fungsi pengaturan dan pengawasan SJK, digitalisasi keuangan, konglomerasi keuangan, dan berbagai tuntutan untuk pengendalian kualitas dan pengembangan pengawasan di Perbankan, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).

Selain bidang pengawasan prudensial, reorganisasi juga ditujukan untuk meningkatkan efektivitas pelindungan konsumen, pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan dan edukasi/literasi keuangan.

Mahendra mengatakan bahwa proses transformasi organisasi juga akan memperbaiki proses bisnis pekerjaan agar menjadi semakin efisien dengan mengintegrasikan data lintas sektor serta memanfaatkan teknologi berbasis digital dalam rangka memberikan pelayanan kepada industri jasa keuangan yang lebih baik.

“Tentunya tidak hanya perizinan, proses bisnis lainnya seperti pengawasan, pengaturan juga perlu disempurnakan dan dilakukan secara digital sehingga pola kerja OJK sudah sebagaimana organisasi yang modern,” kata Mahendra.

 

 

2 dari 4 halaman

Daftar 22 Pejabat

22 jajaran pejabat OJK yang dilantik sebagai berikut:

  • Teguh Supangkat sebagai Deputi Komisioner Pengawas Konglomerasi Keuangan;
  • Bambang Widjanarko sebagai Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah;
  • Slamet Edi Purnomo sebagai Deputi Komisioner Pengawas Bank Swasta;
  • Julius Liston Tambunan sebagai Kepala Departemen Pengawasan Konglomerasi Keuangan;Defri Andri sebagai Kepala Departemen Pengawasaan Bank Pemerintah;
  • Sri Kurniati sebagai Kepala Departemen Pengawasan Bank Swasta 1;
  • Jasmi sebagai Kepala Departemen Pengawasan Bank Swasta 2;
  • Deden Firman H. sebagai Kepala Departemen Perbankan Syariah;
  • Anung Herlianto EC sebagai Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan;
  • Ahmad Berlian sebagai Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus dan Pengawasan Perbankan Daerah;Eddy Manindo Harahap sebagai Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan;
  • Yusup Ansori sebagai Kepala Departemen Pengendalian Kualitas dan Pengembangan Pengawasan Perbankan;
  • Antonius Hari P. M. sebagai Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal;
  • Edi Broto sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Investasi dan Pasar Modal Regional;Siswani Wisudati sebagai Kepala Departemen Penegakan Integritas dan Audit Khusus;
  • Sumarjono sebagai Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta;
  • Giri Tribroto sebagai Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur;
  • Bambang Mukti Riyadi sebagai Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara;
  • Kristrianti Puji Rahayu sebagai Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara;
  • Darmansyah sebagai Kepala OJK Regional 9 Kalimantan;
  • Aman Santosa sebagai Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi;
  • Heni Nugraheni sebagai Advisor Departemen Manajemen Strategis dan Perubahan sebagai Koordinator Project Management Office (PMO) Workstream Integritas Sistem Keuangan dan Penegakan Hukum.
3 dari 4 halaman

Ada Ancaman Resesi, Bos OJK: Ekonomi Indonesia Akan Baik-Baik Saja

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangaj (OJK) Mahendra Siregar meyakini kalau ekonomi Indonesia dan global baik-baik saja. Artinya, potensi resesi global dinilai bisa dihindari tahun ini.

Beberapa indikator dinilai Mahendra jadi kunci kuatnya ekonomi global. Mulai dari pergerakan ekonomi Amerika Serikat (AS), Eropa, hingga pembukaan aktivitas ekonomi di China.

Enam+24:38VIDEO: The Power of Consumers in 2023 "Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan intermediasi tetap tumbuh kuat, sehingga bisa menjaga ekonomi ditengah ketidakpastian global," kata dia dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (27/2/2023).

Mahendra memandan, kinerja ekonomi di AS dan Eropa menunjukkan perkembangan diatas ekspektasi sebelumnya. Diketahui, AS dan Eropa diprediksi mengalami pelambatan ekonomi.

"Kinerja ekonomi global secara umum diatas ekspektasi, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, khususnya kinerja pasar tenaga kerja yang menunjukkan persisten dan kuat dan indikator sektor riil lainnya tumbuh positif," ungkapnya.

"Perekonomian Tiongkok meningkatkan otpimisme kalau resesi global bisa dihindari," sambungnya.

Pengetatan Moneter

Di sisi lain, Mahendra melihat adanya salah satu tantangan. Yakni, adanya pengetatan moneter dari sejumlah negara di dunia yang diprediksi masih akan terus berlanjut.

Kemudian, hal lainnya yang perlu dicermati adalah soal harga komoditas. Dia memandang penurunan harga komoditas global perlu menjadi satu perhatian.

4 dari 4 halaman

Kondisi Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut, Mahendra melihat kalau ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Meski adanya tekanan dari ekonomi global dan ancaman resesi global.

"Ditengah kondisi perekonomian global itu, ekonomi domestik tetap solid," katanya.

Hal ini terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus di Januari 2023 lalu. Ditambah, posisi PMI Manufaktur yany masih berada di posisi ekspansi selama 17 bulan terakhir.

"Konsumsi masyarakat juga terkonfirmasi mengalami kenaikan terlihat dari indeks keyakinan konsjmem dan penjualan ritel," sambung Mahendra Siregar.