Sukses

Wamen BUMN Pastikan Warga Bisa Naik LRT Jabotabek Juli 2023

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memastikan moda LRT Jabodebek siap beroperasi pada Juli 2023. Saat ini, progres pembangunannya sudah mencapai 90,04 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mencoba kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek. rencananya LRTJabodebek akan dioperasikan untuk umum pada Juli 2023. 

"Hari ini saya mengikuti uji coba LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti di Cibubur menuju Stasiun Dukuh Atas di Sudirman fully aotomatic GoA 3 tidak ada masinis dan semua berjalan lancar," ucapnya usai mengikuti uji coba LRT Jabodebek dengan metode Carousel di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Uji coba ini dilakukan dari Stasiun Harjamukti melintasi 12 stasiun menuju Stasiun Dukuh Atas yang memiliki jarak 24,3 km dengan waktu tempuh 33 menit. Uji coba sendiri menggunakan metode Carousel, LRT Jabodebek berhenti di setiap stasiun dengan waktu berhenti sesuai dengan yang sudah ditentukan. 

Dia memastikan moda LRT Jabodebek siap beroperasi pada Juli 2023. Saat ini, progres pembangunannya sudah mencapai 90,04 persen.

"Kita targetkan bulan Juli dapat beroperasi penuh. Semoga dapat menjadi transportasi baru modernisasi transportasi Jakarta dan bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya 

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menerangkan, uji coba menggunakan metode Carousel ini dilakukan untuk memonitoring akurasi pemberhentian kereta serta headway antar kereta.

Di mana LRT Jabodebek berhenti di setiap stasiun dengan waktu berhenti sesuai dengan yang sudah ditentukan. 

"Kami semua optimis bahwa LRT Jabodebek beroperasi pada Juli 2023 sehingga segera dapat melayani masyarakat dan menjadi salah satu alternatif transportasi terbaik untuk mengurai kemacetan di wilayah Jabodebek," pungkasnya. 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

LRT Jabodebek Diperpanjang sampai Grogol dan Bogor, Tapi Tunggu Ada Investor

Pemerintah berencana memperpanjang trayek LRT Jabodebek hingga Grogol dan Bogor. Saat ini, moda transportasi yang ditargetkan beroperasi Juli 2023 tersebut memiliki tiga titik akhir di Stasiun Jatimulya, Dukuh Atas dan Harjamukti.

Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, rencana tersebut sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 terkait pengoperasian LRT Jabodebek.

"Kalau melihat dari Perpres, itu memang berikutnya ke Cibubur sampai Bogor. kemudian Dukuh Atas sampai dengan palmerah Senayan dan Grogol," papar Purnomo di Depo LRT Jabodebek di Bekasi, Selasa (17/1/2023).

Kendati begitu, ia menekankan, pihaknya masih menunggu penyelesaian proyek LRT Jabodebek fase 1 yang targetnya rampung Juli 2022. Tak hanya itu, pihak operator pun menanti adanya pemasukan dana tambahan dari investor.

"Sebenarnya kalau investor dan lain sebagainya cukup banyak yang berminat ya. Tapi, Kita buktikan, karena ini kan driverless pertama ya dengan jarak jauh, ya variatif. Tapi sampai (kecepatan) 80 km per jam itu baru pertama kali di Indonesia," ungkapnya.

PT KAI (Persero) selaku induk usaha pun sudah memiliki rencana jangka panjang untuk pengoperasian LRT Jabodebek. Namun, mereka tetap menunggu arahan dari pemerintah untuk bisa bergerak lebih lanjut.

"Tapi sekali lagi kan tidak hanya itu, tapi juga butuh investasi dan lain sebagainya. Nah, ini perlu kita diskusikan dengan pemerintah terkait dengan investasi yang diperlukan," kata Purnomo.

Purnomo menyebut, total investasi yang sudah masuk untuk proyek LRT Jabodebek kurang lebih sekitar Rp 32 triliun. Itu terdiri dari penyertaan modal negara (PMN), dan juga pinjaman yang dilakukan melalui PT KAI (Persero).

"Jadi pemerintah memberikan keluaran penugasan nanti kepada PT Kereta Api, untuk melakukan pinjaman ke beberapa bank," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Diumumkan April 2023, KAI Usul Tarif Terendah LRT Jabodebek Rp 12.000

Progres proyek LRT Jabodebek saat ini mencapai 88,38 persen, dengan target beroperasi Juli 2023. PT KAI (Persero) telah mengajukan besaran tarif LRT Jabodebek Rp 12-15 ribu untuk harga terendah.

Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu putusan final pemerintah terkait besaran tarif dasar LRT Jabodebek.

Agar tidak membebani kantong masyarakat, turut diusulkan agar tarif LRT Jabodebek bisa dikenakan subsidi, sehingga ongkos pengguna bisa ikut terpotong.

"Jadi ke depan LRT tarifnya kita masih mengajukan, nunggu pemberitahuan dari Kementerian Perhubungan, berapa tarif yang disetujui untuk operasional. Kemungkinan besar nanti operasinya akan ada subsidi dari pemerintah untuk LRT," ujarnya di Depo LRT Jabodebek di Bekasi, Selasa (17/1/2023).

"Yang kami usulkan, Rp 12-15 ribu. Lebih kurang 3-5 km akan ada perubahan tarif. Seperti KRL lah. Tapi sampai saat ini kami masih belum dapat jawaban dari Kemenhub, berapa tarif yang diberikan pada PT KAI untuk pengoperasian LRT," kata Kuswardojo.

Kendati begitu, Kuswardojo masih belum mengetahui secara pasti berapa hitungan tarif dasar LRT Jabodebek yang nantinya dikenakan pada para pengguna. "Kami belum tahu subsidinya berapa, karena untuk tarifnya pun kita belum dapat. Itu baru usulan dari PT KAI," imbuhnya.

Dia pun memproyeksikan tarif LRT Jabodebek akan diumumkan 3 bulan sebulan beroperasi, tepatnya April 2023.

"Jadi nanti kita bulan April, kita masih nunggu kabarnya dari Kementerian Perhubungan, bulan April akan menginformasikan berapa tarif PT KAI untuk LRT," ungkap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.