Sukses

Kemenkeu Bakal Copot Jabatan Eko Darmanto, Kepala Kantor Bea Cukai Jogja yang Bergaya Hedon

Wamenkeu Suahasil mengatakan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan lewat tim kepatuhannya telah melakukan pemanggilan kepada Edi Darmanto.

Liputan6.com, Jakarta Aksi pamer harta  dilakukan pejabat Kementerian Keuangan Eko Darmanto, seorang Kepala Kantor Bea Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam media sosialnya, Eko terlihat menunggangi pesawat Cessna, mobil klasik, hingga moge Harley Davidson.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara pun langsung bertindak. Ia meminta kepada Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani mencopot atau membebastugaskan  Kepala Kantor Bea dan Cukai (DBC) Daerah Istimewa Yogyakarta, Eko Darmanto.

"Saya instruksikan agar yang bersangkutan segera dibebastugaskan, dilakukan pencopotan dari jabatannya. Segera akan dibebastugaskan, tapi sekarang ini belum," kata Suahasil dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023).

Suahasil mengatakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan lewat tim kepatuhannya telah melakukan pemanggilan kepada Edi Darmanto. 

"Saya instruksikan bersama Ditjen Bea Cukai dengan tindak lanjutan dengan kecocokan harta dan utang, termasuk SPT pajak dan mendalami pelanggaran etika dan disiplin kepada ED," kata Suahasil. 

Pencopotan Eko Darmanto Sejalan dengan Pemeriksaan

Dalam kesempatan yang sama Dirjen Bea dan Cukai, Askolani mengatakan pencopotan Eko Darmanto akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini sejalan juga dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya kepada Eko Darmanto. 

"Akan dilakukan pembebasan tugas untuk ED dalam waktu segera. Ini sejalan dengan hasil pemeriksaan direktur kepatuhan di internal Bea dan Cukai beberapa hari lalu," kata dia.

Pencopotan Eko dari jabatannya juga bertujuan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sehingga pemeriksaan dilakukan lebih leluasa.

"Kami akan lakukan pembebasan tugas supaya dilakukan pemeriksaan lebih leluasa," kata dia mengakhiri.

2 dari 3 halaman

Gaya Hedon Kepala Kantor Bea Cukai Jogja Eko Darmanto Disorot Warganet, Punya Kekayaan Rp 6,7 Miliar

Aksi pamer harta yang dilakukan para pejabat negara tengah menjadi bulan-bulanan warganet. Kali ini giliran Eko Darmanto, seorang Kepala Kantor Bea Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam media sosialnya, Eko menunjukkan gaya hidup mewahnya alias hedon dengan menunjukkan berbagai koleksinya. Mulai dari menunggangi pesawat Cessna, mobil klasik, hingga moge Harley Davidson.

Tak hanya warganet, kelakuan Eko juga tengah dipantau pihak Kementerian Keuangan.

Lantas, berapa sih harta kekayaan Kepala Kantor Bea Cukai DIY Eko Darmanto? Dikutip dari e-lhkpn KPK, Eko Darmanto memiliki harta kekayaan Rp 6,7 miliar. Laporan harta kekayaan ini dilaporkan pada 15 Februari 2022/Periodik 2021.

Mayoritas harta kekayaan Kepala Kantor Bea Cukai DIY ini didominasi oleh tanah dan bangunan yang mencapai Rp 12,5 miliar. Tanah dan Bangunan ini tersebar di dua lokasi.

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 240 m2/410 m2 di KAB / KOTA MALANG, HIBAH TANPA AKTA Rp. 2.500.000.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 327 m2/342 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA UTARA, HASIL SENDIRI Rp. 10.000.000.000

Selain itu, Eko juga memiliki koleksi alat transportasi dan mesin dengan total 9 unit senilai Rp 2,9 miliar. Kendaraan Eko paling mahal adalah Sedan BMW tahun 2018 senilai Rp 850 juta.

 

3 dari 3 halaman

Daftar Koleksi Eko Darmanto:

  1. MOBIL, BMW SEDAN Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp.850.000.000
  2. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000
  3. MOBIL, JEEP WILLYS Tahun 1944, HASIL SENDIRI Rp.150.000.000
  4. MOBIL, CHEVROLET (BEKAS) BELL AIR Tahun 1955, HASILSENDIRI Rp. 200.000.000
  5. MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.400.000.000
  6. MOBIL, MAZDA MAZDA 2 Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.200.000.000
  7. MOBIL, FARGO (BEKAS) DODGE FARGO 1957 Tahun 1957, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
  8. MOBIL, CHEVROLET APACHE 1957 Tahun 1957, HASIL SENDIRIRp. 200.000.0002021
  9. MOBIL, FORD (BEKAS) BRONCO 1972 Tahun 1972, HASILSENDIRI Rp. 150.000.000

Harta lainnya disumbang dari harta bergerak lainnya Rp 100,7 juta, kas dan setara Rp 238,9 juta. Eko juga memiliki utang Rp 9 miliar.