Liputan6.com, Jakarta Aplikasi PeduliLindungi telah bertranformasi jadi SatuSehat Mobile per 1 Maret 2023. Namun, PT KAI (Persero) tetap mengimbau para pengguna Kereta Api (KA) jarak jauh untuk dapat menunjukkan dokumen vaksin saat melakukan boarding.
Mengantisipasi terjadinya gangguan sistem dalam masa transformasi tersebut, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengajak calon penumpang membawa sertifikat vaksin dalam bentuk softcopy ataupun dokumen fisik.
"Pelanggan untuk sementara waktu diimbau membawa dokumen vaksin sebagai antisipasi jika validasi status vaksin pelanggan saat boarding mengalami gangguan dalam menampilkan status vaksin. Hal ini terkait adanya proses migrasi aplikasi PeduliLindungi ke SatuSehat Mobile," kata Joni, Rabu (1/3/2023).
Advertisement
Menurut dia, syarat naik kereta api sejauh ini masih mengacu pada SE Kementerian Perhubungan No 84 Th 2022 dan SE Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/II/3984/2022 sejak 19 Desember 2022.
"Saat ini belum ada perubahan regulasi," ujar Joni kepada Liputan6.com.
Joni melanjutkan, KAI akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai pihak yang mengelola aplikasi SatuSehat Mobile.
"Apabila proses migrasi telah selesai semua dan integrasi dengan sistem boarding sudah normal seperti semula, kami akan segera sampaikan kepada masyarakat," imbuhnya.
KAI disebutnya telah mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan sistem boarding KAI untuk membantu proses validasi dokumen kesehatan calon pelanggan sejak 23 Juli 2021.
Melalui integrasi tersebut, data vaksinasi pelanggan akan muncul pada layar komputer petugas pada saat proses boarding. Integrasi ini terwujud melalui kerja sama antara KAI dan Kementerian Kesehatan.
"Terintegrasinya aplikasi PeduliLindungi dengan sistem boarding KAI bertujuan untuk mempermudah pelanggan, memperlancar proses pemeriksaan dokumen, juga untuk menghindari pemalsuan dokumen," pungkas Joni
Cek Fitur Aplikasi Satu Sehat Mobile yang Gantikan PeduliLindungi per 1 Maret 2023
Aplikasi Satu Sehat Mobile secara resmi akan menggantikan keberadaan PeduliLindungi di smartphone mulai 1 Maret 2023.
Lewat update ke seluruh HP Android dan iOS tersebut, maka aplikasi PeduliLindungi di poonsel pengguna akan secara otomatis berubah menjadi Satu Sehat Mobile.
Karena itu, pengguna tidak perlu lagi menginstal ulang atau melakukan registrasi kembali akun mereka untuk dapat memakai aplikasi Satu Sehat Mobile ini.
Akan tetapi, tahukah Anda fitur apa saja yang ada di Satu Sehat Mobile ini? Berbeda dari PeduliLindungi, aplikasi baru ini akan menyajikan layanan kesehatan lebih lengkap dan terhubung dengan platform Satu Sehat.
Berikut adalah layanan dan fitur di Satu Sehat Mobile.
Data Rekam Medis Detail
Lewat aplikasi Satu Sehat Mobile, data rekam medis dan data layanan kesehatan lainnya yang tersimpan di platform Satu Sehat dapat diakses pengguna.
Tidak hanya terkait dengan Covid-19, data rekam medis pengguna mulai dari sertifikat vaksinasi, imunisasi anak, hingga pencatataan jenis obat dikonsumsi juga dapat diketahui, sebagaimana dikutip dari laman Twitter PeduliLindungi, Selasa (28/2/2023).
Konsultasi Kesehatan
Sehubungan Indonesia saat ini sedang memasuiki masa transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi, pengguna dapat menggunakan Satu Sehat Mobile untuk mengakses layanan konsultasi kesehatan.
Kemenkes menyebutkan, seluruh tenaga kesehatan atau rumah sakit yang terdaftar dipastikan resmi dan berlisensi.Â
Terhubung dengan Wearable
Bagi yang memiliki perangkat wearable, pengguna dapat menggunakan gadget tersebut untuk mengumpulkan poin.
"Kalau jalan kaki 5.000 langkah nanti dapat poin, dan bisa ditukar dengan vitamin," kata Setiaji, Chief of Digital Transformation Office Kemenkes RI.
Â
Â
Â
Advertisement
Keamanan Data Pengguna
Membahas soal keamanan data pengguna, Deputi Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Agus Racmanto menjamin seluruh data yang masuk ke dalam Satu Sehat Mobile aman.
Dia menjelaskan, Kemenkes sudah menggandeng sejumlah pihak terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Adapun kemitraan dekgan BSSN dan Kominfo ini terkait dalam melakukan sertifikasi aplikasi, menentukan bentuk sistem keamanan, tata kelola teknologi, sampai register manajemen dan sumber daya manusianya.
Menurut Kemenkes, perubahan ini punya tujuan untuk memperluas fungsi aplikasi, agar tidak hanya digunakan untuk Covid-19. Setiaji mengungkapkan, seluruh penyakit nantinya juga akan tercakup di sana.