Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan lima sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.
Dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan pada Rabu 1 Maret 2023 secara daring, sumber pertumbuhan ekonomi pertama adalah hilirisasi industri sawit dan sumber daya alam.
Baca Juga
"Mungkin yang lebih banyak di-quote adalah mengenai larangan ekspor, tapi sebenarnya larangan ekspor itu bukanlah tujuannya. Larangan ekspor itu adalah cara supaya kita bisa menjalankan hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri dan meningkatkan nilai tambahnya. Kementerian Perdagangan memegang peranan yang luar biasa besar untuk memastikan agar hilirisasi ini bisa kita lakukan," kata Wamenkeu Suahasil Nazara, dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Kamis (1/3/2023).
Advertisement
Kedua, penggunaan produk dalam negeri. Wamenkeu menjelaskan, hal ini menjadi sangat dekat dengan Kementerian Perdagangan mengenai bagaimana upaya Pemerintah untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri.
Satu hal adalah agar APBN digunakan untuk membeli produk dalam negeri, katanya. Namun dia juga menegaskan pentingnya penggunaan produk dalam negeri untuk perekonomian.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga perlu mendorong produksi dalam negeri dengan meningkatkan demand dan supply-nya.
Sumber pertumbuhan ekonomi ketiga, adalah pengembangan UMKM.
"Kita ingin UMKM bertambah banyak jumlahnya, dan tambah banyak pula yang bisa naik kelas. Kalau yang tadinya usaha mikro bisa naik menjadi usaha kecil, yang tadinya usaha kecil bisa naik ke kelas menengah, dan yang usaha menengah bisa naik ke besar. Keseluruhan pengembangan UMKM ini sedapat mungkin kita dorong untuk bisa melakukan ekspor. Ini menjadi strategi yang luar biasa bagi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan," pungkas Wamenkeu Suahasil.
Pemanfaatan Ekonomi Digital Hingga Ekonomi Hijau
Sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia yang keempat adalah pemanfaatan ekonomi digital. Hal itu didukung oleh kegiatan ekonomi yang saat ini semakin berbasis digital.
"Kegiatan-kegiatan konvensional seperti pasar konvensional akan mulai tergantikan sebagian dengan pasar digital dan dengan transaksi digital. Ini merupakan ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi kita namun kita harus tetap waspada melihat bagaimana perkembangannya. Teman-teman yang ada di Kementerian Perdagangan moga-moga juga tetap memperhatikan bagaimana pemanfaatan ekonomi digital kita gunakan semaksimal mungkin untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru," papar Wamenkeu Suahasil.
Sumber pertumbuhan ekonomi baru yang terakhir adalah pengembangan ekonomi hijau.
Wamenkeu Suahasil mengungkapkan, Pemerintah akan mulai mendesain penggunaan pembangkit listrik berbasiskan energi baru maupun energi terbarukan.
Pemerintah juga membicarakan mengenai pengendalian karbon dengan membentuk pasar karbon. Lalu, Undang-undang juga memperbolehkan Pemerintah untuk memungut pajak karbon namun pajak karbon ini akan digunakan sebagai instrument untuk mendorong Indonesia agar mencapai janji NDC Indonesia kepada dunia bukan sekedar untuk mendapatkan penerimaan negara.
Advertisement
Pentingnya Menyiapkan Pengendalian Karbon
Dengan konteks seperti itu, maka seluruh enviroment dari upaya pengendalian karbon harus disiapkan, kata Wamenkeu Suahasil.
Dia menegaskan bahwa Kementerian Keuangan bekerja sama dengan seluruh Kementerian/Lembaga untuk menyiapkan pengembangan ekonomi hijau yang menjadi ruang bagi dunia usaha baru dan menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia ke depan.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada teman-teman di Kementerian Perdagangan yang terus menjaga Indonesia dan tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi ekonomi sehingga bisa meletakkan pembaharuan ekonomi di Indonesia, mendukung pemulihan yang lebih cepat, yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagai cita-cita utama kita,” tutupnya.