Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) secara resmi mengadakan pelatihan perdana pegawai Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Politeknik Perekeretaapian Indonesia, Madiun, Senin 27 Februari 2023.
Pada tahap awal, sebanyak 159 pegawai KCIC dari bagian EMU Driver, On Call Emergency Response & Comprehensive Controller, dan EMU Machinist In Depot mengikuti pelatihan Kereta Api Cepat pertamanya.
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, pelatihan ini merupakan sebuah milestone penting dalam perjalanan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Pelatihan ini merupakan suatu rangkaian dari upaya KCIC dalam menyiapkan tenaga-tenaga profesional dari dalam negeri untuk pengoperasian dan perawatan kereta api cepat.
Advertisement
"Seluruh peserta pelatihan akan menjadi bagian sejarah kemajuan transportasi di Indonesia, karena KCJB adalah kereta api cepat pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Setelah dilakukan handover dari tenaga profesional, nantinya para anak-anak bangsa inilah yang akan meneruskan sebagai operator dan maintenance KCJB," ujar Rahadian dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).
Para pegawai tersebut akan mengikuti pelatihan di PPI Madiun dari 27 Februari 2023 hingga Juni dan Juli 2023. Kemudian dilanjutkan dengan praktek lapangan.
Pelatihan tersebut diberikan oleh PPI Madiun, Southwest Jiatoung University, dan Tianjin Railway Technical Vocational Colleger serta mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi serta Standar Operasional Kereta Api Cepat dari China Railway.
Â
Sertifikasi
Nantinya, pada tahap praktik lapangan, para peserta akan melakukan pengamatan dan mendampingi para tenaga-tenaga profesional yang telah berpengalaman dalam mengoperasikan kereta api cepat.
Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, maka para petugas akan dilakukan asesmen dan sertifikasi baik di dalam negeri oleh Kementerian Perhubungan maupun instansi terkait sesuai bidangnya maupun secara internasional oleh Beijing Railway Administration.
Pelatihan tahap pertama ini diikuti oleh pegawai dengan profesi EMU Driver atau Masinis Kereta Api Cepat sebanyak 40 peserta, Controller atau petugas pengendali operasi sarana dan prasarana sebanyak 40 peserta, On Call Emergency Response & Comprehensive Controller atau petugas penanganan kondisi darurat sebanyak 39 peserta, dan EMU Machinist & Depot atau teknisi perawatan sarana di depo sebanyak 40 peserta.
Â
Advertisement
Masinis
Untuk posisi EMU Driver, peserta pelatihannya berasal adalah orang-orang terpilih yang sebelumnya sudah memiliki catatan mengemudikan kereta sejauh 10.000 km. Meskipun mereka memiliki catatan yang cukup mengagumkan, menjadi masinis kereta api cepat tetap memerlukan keahlian tertentu yang berbeda dari keahlian masinis kereta konvensional.
Oleh sebab itu para masinis berpengalaman ini tetap dilatih dan dididik di PPI, untuk mendapatkan sertifikasi masinis kereta api cepat. Tujuannya, agar mereka mampu mengendalikan kereta api cepat dengan keamanan sesuai standar yang ditentukan.
Â
Rekrutmen
Rahadian menambahkan, pelatihan ini adalah bukti komitmen dua negara dalam mewujudkan transfer pengetahuan yang bisa didapatkan dari proyek KCJB ini. Tidak hanya pengetahuan mengenai teknologinya saja, namun juga pengetahuan terkait cara merawat dan mengendalikan kereta cepat tersebut.
"Secara bertahap, KCIC akan terus melakukan rekrutmen dan pelatihan-pelatihan agar dapat memenuhi kebutuhan petugas operasional dan perawatan KCJB dari dalam negeri. Harapannya agar Indonesia semakin bisa disejajarkan dengan dunia internasional karena kehadiran Teknologi dan SDM yang mampu dan layak mengoperasikan Kereta Api Cepat." tuturnya.
Advertisement