Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan informasi kurs USD terbaru dari laman Bank Indonesia angka Rupiah sedikit melemah terhadap dolar AS dengan kurs jual sebesar Rp 15.349,36 dengan kurs beli Rp 15.196,64 pada Jumat (3/3/2023).
Poundsterling Inggris hari ini memiliki kurs jual sebesar Rp 18.379,32 dan kurs beli Rp 18.190,38. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.324,04 dengan kurs beli Rp 16.155,55terpantau belum ada perubahan yang begitu signifikan.
Sementara itu, kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.333,19 dan kurs beli Rp 10.227,34.
Advertisement
Beralih ke kurs mata uang negara di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.227,34 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.108,65 per 100Â Yen. Sementara Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.221,49 dan kurs belinya sebesar Rp 2.198,94.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,67 dengan kurs beli Rp 11,56 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini memiliki sebesar Rp 1.955,46 dengan kurs beli sebesar Rp 1.935,98.
Melihat ke kawasan Asia Tenggara, kurs jual dolar Singapura (SGD) hari ini berada di Rp 11.388,46 dan kurs beli Rp 11.270,96 kemudian Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.426,20 dan kurs beli Rp 3.387,19.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 279,08 dan kurs beli Rp 276,15, diikuti Thailand dengan kurs jualnya Rp 439,43 dan kurs belinya Rp 434,81 per Baht.
Rupiah Tergelincir Hari Ini, Bertengger di 15.300 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Jumat, menurun setelah laporan data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah.
Kurs Rupiah pada Jumat pagi tergelincir 19 poin atau 0,12 persen ke posisi 15.300 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.281 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah oleh penguatan dolar AS setelah data klaim pengangguran AS yang lebih rendah dan komentar hawkish dari pejabat The Fed," kata analis DCFX Futures Lukman Leong dikutip dari Antara, Jumat (3/2023).
Lukman menuturkan klaim pengangguran AS turun dari 192.000 menjadi 190.000, juga lebih rendah dari perkiraan untuk 195.000.
Selain itu, komentar hawkish dari pejabat bank sentral AS atau The Fed juga mendukung penguatan dolar AS, karena mereka mengisyaratkan bahwa suku bunga perlu dinaikkan agar berhasil meredam inflasi.
Data pada Jumat (24/2/2023) menunjukkan belanja konsumen AS meningkat tajam pada Januari, sementara inflasi memanas. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pengukur inflasi pilihan Fed, melonjak 0,6 persen bulan lalu setelah naik 0,2 persen pada Desember.
Advertisement
Suku Bunga The Fed
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 21-22 Maret, meskipun beberapa analis melihat kemungkinan kenaikan 50 basis poin jika inflasi tetap tinggi dan pertumbuhan tetap kuat.
Pasar sekarang memperkirakan suku bunga dana Fed mencapai puncaknya tepat di bawah 5,3 persen pada Juli.
Lukman memprediksi rupiah berpeluang bergerak di kisaran 15.250 per dolar AS hingga 15.350 per dolar AS.
Pada Kamis (2/3), nilai tukar rupiah ditutup merosot 46 poin atau 0,30 persen ke posisi 15.281 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.235 per dolar AS.
Â