Liputan6.com, Jakarta Para Pegawai Negeri Sipil atau PNS secara resmi dilarang pamer harta di medsos. Larangan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas.
Keputusan ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menyusul, sorotan tajam masyarakat terkait gaya hidup mewah yang ditonjolkan pejabat pajak Suryo Utomo, Rafael Alun Trisambodo hingga Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Baca Juga
"Pak presiden (Jokowi) sudah memberikan arahan ya, tadi disampaikan supaya tidak pamer harta kekayaan di ig (instagram) dan sebagainya," ujarnya usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, ditulis Jumat (3/3/2023).
Advertisement
Azwar Anas menyampaikan, aksi pamer harta yang dilakukan ASN dapat mencedarai suasana batin masyarakat. Dia berharap, para pegawai pemerintah ini untuk lebih peka dengan membangun kebersamaan bersama masyarakat.
"Jadi, saya kira bapak presiden sangat tegas tadi memberikan arahan kepada KL dan ASN untuk lebih memahami membangun kebersamaan bersama rakyat," beber Menpan RB.
Jokowi Kecewa ASN Doyan Pamer Harta
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku kecewa dengan perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) yang doyan memerkan harta kekayaannya. Jokowi mengatakan harus ASN mencermati hal ini.
"Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita aparat pemerintah, hati-hati tidak adanya urusan pajak dan bea cukai ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya," ucap dia.
"Dan kalau seperti itu ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis," ujar Jokowi.
Jokowi Soroti Kasus Rafael Alun: Pantas Rakyat Kecewa, Aparatnya Pamer Kuasa dan Hedonis
Presiden Jokowi memahami kekecewaan rakyat terkait kasus penganiayaan dan pamer harta yang dilakukan anak pejabat Ditjen Pejak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo (RAT).
"Kalau seperti itu ya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik, aparatnya perilakunya jumawa, dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis," kata Jokowi, Kamis (2/3/2023), dikutip dari Antara.
Jokowi mengatakan, dia mengetahui kekecewaan masyarakat atas kasus Mario Dandy, anak dari pejabat pajak Rafael Alun serta pejabat Ditjen Bea Cukai Kemenkeu Eko Darmanto yang sering pamer kekayaan di media sosial.
"Dari komentar yang saya baca baik di lapangan, maupun di media sosial karena peristiwa di pajak dan di bea cukai, Saya tau betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita," kata dia.
Jokowi mengingatkan bahwa inti dari program reformasi birokrasi yang selama ini dijalankan oleh pemerintah adalah rakyat terlayani dengan baik, secara efektif dan akuntabel.
Jangan sampai, aparat pemerintah memberikan pelayanan yang tidak baik, apalagi disertai dengan perilaku yang kerap arogan dan pamer kekuasaan serta pamer harta.
"Dan hati-hati tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, ada birokrasi yang lainnya," ujar Jokowi.
Advertisement
Rafael Alun Trisambodo Minta Maaf
Eks Pejabat Pajak Rafael Alun memilih diam, usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang dimilikinya selama menjabat sebagai pejabat pajak.
Rafael diperiksa KPK selama kurang lebih sembilan jam, usai datang seorang diri pada pagi hari tadi sekira pukul 9 pagi di Gedung KPK Jakarta, akhirnya Rafael menampakan diri kembali sekira pukul 5 sore.
Rafael keluar seorang diri dan masih mengenakan pakaian yang sama, berbatik dan berjaket juga bermasker hitam. Rafael lalu berjalan perlahan menuju pintu keluar yang sudah ditunggu ratusan awak media.
Kepada publik, Rafael menyampaikan permohonan maafnya kepada ayah dari David Ozora dan keluarga besar Nahdlatul Ulama(NU) dan Gerakan Pemuda Ansor. Sebab atas perbuatan putranya, Mario Dandy yang menganiaya David, semua kegaduhan di publik terjadi.
“Saya saat ini tetap mendoakan untuk ananda David supaya anda David agar segera sembuh pulih kembali seperti sedia kala dan saya juga sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Bapak Jonathan Latumahina, kepada keluarga besar PBNU dan keluarga besar Banser GP Ansor juga Banser,” kata Rafael di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com