Sukses

Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Suplai BBM Jakarta Dipasok dari 4 Terminal BBM Ini

Beroperasi mulai 1974, Terminal BBM atau Depo Plumpang yang terbakar memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kl.

Liputan6.com, Jakarta Kembali terjadi insiden di Terminal BBM Plumpang milik PT Pertamina (Persero), di mana sekitar pukul 20.20 WIB, malam ini, Depo Pertamina Plumpang terbakar. PT Pertamina Patra Niaga masih mencari penyebab terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. 

Posisi Depo Pertamina Plumpang sangat penting. Integrated Terminal Jakarta dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25% dari total SPBU Pertamina.

Perihal pasokan BBM ini, Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga wilayah Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, Pertamina telah menyiapkan skenario RAE (Regular, alternatif dan emergency).

"Terkait dengan Suplai BBM wilayah Jakarta,  Pertamina menjamin ketersediaan dengan di support  dari TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan," jelas dia dalam keterangannya, Jumat (3/2/2023).

Saat ini, Pertamina fokus pada penanganan kebakaran dan melakukan evakuasi terhadap pekerja maupun warga di sekitar lokasi, ke area yang lebih aman.

"Pertamina terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini di lapangan agar tidak meluas. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang," jelas dia.

Beroperasi mulai 1974, Terminal BBM atau Depo Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kl. Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap, yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.