Sukses

Bau Menyengat Menyebar Sebelum Depo Pertamina Plumpang Terbakar

BPBD DKI Jakarta menyatakan, pencarian dilakukan bersama aparat sipil setempat untuk menyisir puing-puing bangunan yang roboh akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi dan Tim SAR masih menerjunkan anjing pelacak untuk mencari korban ledakan Depo Pertamina, menyusul masih banyaknya warga yang masih melaporkan kehilangan anggota keluarga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, pencarian dilakukan bersama aparat sipil setempat untuk menyisir puing-puing bangunan yang roboh akibat kebakaran depo Pertamina itu.

"Hingga kini, tim masih berada di lokasi kebakaran untuk mencari kemungkinan korban lain di antara puing-puing bangunan yang runtuh terbakar," kata Pelaksana Harian Kepala BPBD DKI, M Ridwan, Minggu (5/3/2023).

Saat ini, tercatat sedikitnya 17 warga dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Data sementara itu terdiri korban tewas terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak.

Daftar korban meninggal tersebut melengkapi daftar panjang 51 korban luka. Korban terdiri dari 49 luka bakar berat, dua luka bakar sedang. BPBD mengungkapkan para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Sebelumnya, sejumlah warga sempat mencium bau menyengat seperti minyak tanah sebelum Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023.

Seperti diutarakan Wulan, warga yang mengaku mencium bau bensin dan melihat gas putih menyembur selama 15 menit sebelum kebakaran terjadi. "Baunya menyengat sampai sini. Seluruh warga sini mencium baunya. Ini (kebakaran depo) yang paling parah,” kata Wulan.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, kebakaran Depo Plumpang terjadi ketika sedang melakukan pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertama, dari Balongan.

Saat itu, terjadi gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan yang berlebih. Setelah itu, didapati terjadinya peristiwa kebakaran.

"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim. Saat ini kita sedang mengumpulkan CCTV, saksi, dan hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis, yang nanti bisa kita jelaskan tentang peristiwa yang sebenarnya, khususnya terkait dengan sumber api," terangnya.

2 dari 3 halaman

Pasca Kejadian Depo Pertamina Plumpang, Pemprov DKI Jakarta Akan Bahas Lokasi Penyangga

Pemprov DKI Jakarta memastikan akan kembali membahas pembuatan buffer zone atau lokasi penyangga diantara Depo Pertamina Plumpang dan permukiman warga untuk mencegah terjadinya kebakaran serupa.

Adapun, ini akan dibahas bersama dengan pihak Pertamina.

"Ya kita kerja sama lah sama Pertamina (melanjutkan rencana pembuatan lokasi peyangga)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono kepada wartawan saat mengunjungi lokasi kebakaran Plumpang di Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Dia mengatakan, lokasi penyangga tersebut merupakan bentuk pencegahan terjadinya peristiwa kebakaran di sekitar Depo Pertamina. Sayangnya, ia tidak menjelaskan detail rencana tersebut.

"Ya pastinya semua itu kan upaya-upaya untuk mengarah yang lebih bagus, kita membuat suatu zona-zona nyaman buat penduduk, kemudian juga mudah-mudahan warga tidak terlalu sulit digeser," ujar Joko.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya pernah membahas soal buffer zone atau lokasi penyangga di antara depo Pertamina Plumpang dengan permukiman warga dengan Pertamina untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Heru mengatakan, pembahasan ini dilakukan pada 2009 silam. Di tahun tersebut juga pernah terjadi insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang tersebut.

"Dulu konsepnya 2009 pemerintah daerah tentunya dengan jajaran Forkopimda usul kepada Pertamina bahwa harus ada buffer zone, " kata Heru kepada wartawan, Sabtu (4/3/2023).

Heru menjelaskan, buffer zone antara depo dengan permukiman yang diusulkan kepada Pertamina berjarak kurang lebih 50 meter .

"Selebar 50 meter, kira-kira itu. Kita kembalikan ke Pertamina lagi," tambah Heru.

3 dari 3 halaman

Permintaan Warga di Sekitar Depo Pertamina

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat, (3/3/2023) menimbulkan banyak korban jiwa dan materi.

Untuk itu, warga Kampung Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang menuntut 4 permintaan kepada Pertamina.

Pertama, Abdus meminta kepada Pertamina memberikan bantuan berupa suplai bahan makanan maupun pakaian yang layak pakai untuk korban di pengungsian.

"Pertama kan ada warga kami yang mengungsi di tenda pengungsian bisa untuk mendapatkan bahan baku makanan. Segala macem juga seperti pakaian, dan segala macam buat warga yang terdampak," ucapnya.

Kedua, lanjut Abdus, meminta agar pihak Pertamina memberikan santunan kepada ahli waris para korban meninggal akibat insiden kebakaran ini. Termasuk, pertanggungjawaban medis kepada korban yang mengalami luka-luka.

"Pertamina agar bisa bertanggung jawab terkait santunan dan segala macem. Kepada korban yang luka-luka agar Pertamina bertanggung jawab terkait pengobatannya," ucapnya.