Liputan6.com, Jakarta National Social Protection Council (NSPC) Kamboja mengaku terinspirasi dan banyak mendapat pelajaran dari Program Kartu Prakerja, sebagai salah satu bentuk sistem perlindungan sosial melalui peningkatan keterampilan angkatan kerja di Indonesia.
Deputi Sekjen NSPC Kamboja Pheakdey Sambo menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke kantor Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, 6-8 Maret 2023.
Baca Juga
"Kami melihat bahwa Prakerja memiliki banyak hal untuk ditawarkan dan menjadi inspirasi bagi kami. Untuk menjadikan program Technical and Vocational Education and Training (TVET) bagi rumah tangga miskin dan rentan bisa lebih diperkaya berdasarkan masukan berharga dari kunjungan ini," kata Sambo dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3/2023).
Advertisement
Sambo menjelaskan, sistem perlindungan sosial di Kamboja terdiri dari dua pilar, yakni jaminan sosial dan bantuan sosial. Pilar jaminan sosial terdiri dari empat komponen yakni asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, skema pensiun dan pengangguran.
4 Komponen
Sementara pilar bantuan sosial juga terdiri dari empat komponen seperti tanggap darurat, pengembangan sumber daya manusia, pelatihan kejuruan, dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat rentan.
NSPC berfungsi menetapkan dan mengawasi agenda kebijakan dan mendorong reformasi sistem perlindungan sosial di salah satu negara ASEAN itu.
Apresiasi terhadap Kartu Prakerja juga datang dari Direktur Kebijakan dan Strategi Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Vokasi (Ministry of Labor and Vocational Training) Kamboja, Khem Pisoth.
"Kami melihat sendiri, Prakerja merupakan program yang sangat bagus. Terutama dalam penyelenggaraan digital training, mulai dari pendaftaran, pelaksanaan pelatihan, hingga evaluasinya," kata Pisoth. Pisoth sepakat, permasalahan di negara berkembang umumnya terjadi karena para pekerja tak punya keahlian yang cukup setelah menyelesaikan pendidikan formalnya. "Di Kamboja, pemerintah (juga) memberikan insentif agar angkatan kerja mau meningkatkan keterampilannya," imbuhnya.
Â
Inovasi
Menimpali hal tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menjelaskan, Prakerja mengedepankan inovasi dengan pendekatan sistem digital end-to-end.
Dalam kurun waktu 3 tahun, program Prakerja telah memberikan manfaat dan dampak positif kepada 16,4 juta penerima dengan total bantuan telah disalurkan sebesar Rp 37,9 triliun.
Program Kartu Prakerja, kata Rudy, merupakan Program Government to Person (G2P) yang paling masif di Indonesia. "Kami berharap kisah sukses program Kartu Prakerja juga dapat ditiru oleh negara-negara lain, khususnya negara-negara di kawasan ASEAN," ujar Rudy.
Â
Advertisement
Memanfaatkan Ketua ASEAN
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menambahkan, momen menjadi Ketua ASEAN 2023 harus bisa dimanfaatkan.
Terutama dengan studi banding dari NSPC Kamboja ini. Visi Indonesia satu visi, satu identitas, dan satu komunitas penting untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan.
"Kami percaya setiap negara memiliki keunikannya masing-masing tetapi kami tentu berharap akan ada sesuatu yang baru untuk dipelajari dari Indonesia," tutur Denni.