Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para perusahaan BUMN untuk selalu melakukan transparansi publik. Tapi, ia tidak ingin keterbukaan itu malah dipakai untuk hal negatif.
Dalam hal ini, Erick menyoroti isu pejabat publik yang memamerkan harta kekayaan atau gaya hidup hedonisme di sosial media. Ia tak ingin para bos dan petinggi perusahaan pelat merah ikut mempertontonkan gaya hidup berlebihan tersebut.
"Sekarang lagi sering gonjang ganjing, gimana pamer sosial media. Artinya apa, masyarakat peduli. Ketika ada ketidaksetaraan, ya kita harus (sadar) karena kalian juga suka enggak suka pejabat publik. Yang bukan mempertontonkan kemeweahan, tapi harus dibalik jadi bagian solusi," pinta Erick Thohir dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Advertisement
Menurut dia, itu memang bukan pekerjaan rumah yang gampang. Terlebih saat ini perusahaan BUMN mempekerjakan lebih dari 1 juta pegawai yang tidak bisa lepas dari kehidupan digital.
"Tidak mudah. Apalagi total pegawan BUMN 1,3 juta. Tapi kalian harus jadi citra itu. Apalagi kalian milenial lebih mengerti," ujar Erick.
Erick lantas meminta perusahaan pelat merah agar tidak anti terhadap transparansi publik. Bukan hanya soal kejelekan saja, tapi juga ia berharap BUMN bisa menyebarkan citra baiknya.
"Saya meminta semua BUMN harus punya infrastruktur media, online dan sosmed. Bukan menutupi kebobrokan, tapi jadi bagian keterbukaan. Kalau kita salah, kita akui salah. Tapi yang baik harus disampaikan," ungkapnya.
Perintah Erick Tohir ke Pertamina
Sebagai contoh, ia menyoroti kasus kebakaran Depo Plumpang milik Pertamina. Erick mendorong perseroan agar mau menyampaikan itu secara jelas kepada publik.
"Hari ini isu Plumpang saya minta Pertamina datang ke media, sampaikan apa adanya, tidak perlu ditutupi, karena itu the fact yang terjadi saat ini," tegas Erick Thohir.
Erick Thohir Sebut Masih Ada BUMN yang Belum Terbuka, Suka Tutupin Fakta
Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN untuk melakukan transparansi publik. Pasalnya, keterbukaan publik jadi hal yang tak bisa dielakkan di era digital saat ini.
Sayangnya, ia mengeluhkan masih banyaknya perusahaan pelat merah yang belum mau melakukan hal tersebut.
"Saya dorong semua harus berani bicara fakta, bukan menutupi fakta. Karena ini era keterbukaan, karena itu saya selalu tuntut kinerja dengan ada KPI," ujar Erick Thohir dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
"Kalian sudah buktikan itu. Tapi sayang sekali, ini tahun ketiga (masa jabatannya sebagai Menteri BUMN) masih juga banyak BUMN yang kurang terbuka," dia menambahkan.
Oleh karenanya, Erick memohon itu ke depan bisa terus diperbaiki. Dia juga berharap komitmen itu terus dilanjutkan ketika dirinya sudah tidak lagi jadi Menteri BUMN.
Advertisement
Perkuat Citra BUMN
Menurut dia, transparansi publik juga penting untuk memperkuat citra BUMN di tengah masyarakat. Sebagai contoh, dalam hal mempertontonkan kinerja positifnya supaya bisa tersampaikan kepada publik.
"Contoh, Perumnas bagaimana kita ubah strateginya jadi bagian bersama. KAI bantu bangun rumah yang terhalang tanah KAI, BTN masuk finansial, dan Perumnas bangun. Ada yang disubsidi dan tidak disubsidi untuk milenial yang buruh rumah. Kinerja ini harus disampaikan sebagai solusi backlog satu juta rumah," tuturnya.
"Kinerja lain selalu persepsi BUMN utangnya banyak. Apa yang sekarang kita lakukan hari ini, utang terus turun dan profit terus naik. Dari 124,7 (triliun) sekarang Rp 303 triliun. Ini harus disampaikan. Bukan berarti kita jumawa. Tapi ini fakta, kinerja yg harus disampaikan," kata Menteri BUMN.