Sukses

Orang Kaya Masih Parkirkan Uang di Bank, Menko Airlangga Ajak Pabrikan Otomotif dan Pengembang Serap Dana Tersebut

Tren pemulihan ekonomi nasional tetap terjaga hingga memasuki awal 2023. Industri alat angkutan atau otomotif tumbuh mencapai 10,95 persen secara year on year (yoy) hingga kuartal IV-2022.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa masih banyak simpanan masyarakat yang berada di bank. Ia pun meminta agar masyarakat membelanjakan uang tersebut agar ekonomi bisa berjalan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun kemudian menantang pelaku industri otomotif maupun properti untuk menyerap uang tabungan masyarakat di perbankan. Menyusul, banyaknya deposito di atas Rp 5 miliar yang belum terserap.

"Dana pihak ketiga di perbankan jumlahnya besar dalam pandemi ini, terutama deposito di atas Rp5 miliar ini belum terserap. Jadi silakan industri otomotif, industri properti untuk menyerap karena ini akan menumbuhkan perekonomian nasional," ucapnya saat membuka acara Gaikindo  Jakarta Auto Week (GAJW) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Apalagi, lanjut Airlangga, tren pemulihan ekonomi nasional tetap terjaga hingga memasuki awal 2023. Industri alat angkutan atau otomotif tumbuh mencapai 10,95 persen secara year on year (yoy) hingga kuartal IV-2022. 

Penjualan mobil secara domestik mencapai 1.048.000 unit, naik 18 persen secara yoy. 

Hal ini tidak terlepas dari berbagai dukungan yang diberikan Pemerintah, salah satunya melalui insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). 

"Jadi, kapasitas produksi sudah naik luar biasa. Di sini ada kontribusi Pemerintah yang besar terhadap penjualan," ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Jokowi Gusar Uang Masyarakat Rp690T Ngendap di Bank

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong perputaran ekonomi pasca pandemi, salah satunya dengan menggerakkan belanja masyarakat. Namun, dia mendapati data, tabungan masyarakat di perbankan pada 2022 naik menjadi Rp 690 triliun.

"Rp 690 triliun dana masyarakat ditahan dan tidak dibelanjakan artinya masyarakat ngerem tidak ingin belanja. Tidak ingin datang ke restoran, tidak ingin datang ke mal, tidak ingin datang ke toko. Belanja tidak, lebih baik disimpan di bank, ini tidak boleh," serunya dalam pembukaan Rakernas APPSI, Kamis (23/2).

Untuk itu, Jokowi mengimbau masyarakat agar mau menghamburkan uangnya demi perputaran roda ekonomi. Jokowi juga mengaku telah meminta bantuan pemerintah daerah dan aparat terkait kelancaran event seni dan olahraga.

"Sehingga kemarin saya sudah titip ke Kapolri, dan sekarang saya ketemu gubernur, wakil gubernur dan sekda untuk izin-izin masalah ini jangan ada yang dihambat. Karena menyangkut belanja masyarakat yang ditahan Rp 690 triliun tadi, biar itu keluar," ungkapnya.

Â