Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menggelar rapat koordinasi membahas upaya antisipasi kepadatan di Pelabuhan Merak, Banten, di masa mudik lebaran tahun ini.
Berdasarkan riset Kemenhub, lonjakan pemudik yang diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan dengan lebaran tahun lalu, maka persiapannya harus dilakukan sejak dini.
Baca Juga
"Persiapan dan koordinasi kami lakukan sejak dini dan InshaAllah pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," ujar Menhub di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten.
Advertisement
Turut hadir dalam rakor, PJ Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Ery Nursatari, dan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol KemenPUPR Triono Junoasmono.
Rakor ini juga dihadiri perwakilan dari sejumlah instansi diantaranya yaitu: KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas I Panjang, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelabuhan Indonesia, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.
Menhub menyampaikan, seluruh pemangku kepentingan terkait berkomitmen untuk memastikan volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas Pelabuhan, masih dalam batas wajar dan terkendali yaitu kurang dari 0,8.
"Tadi dalam pembahasan V/C ratio akan berupaya ditekan serendah mungkin. Untuk itu akan dilakukan sejumlah simulasi-simulasi secara rutin untuk memastikan target itu tercapai, " ujar Menhub.
Langkah Antisipasi
Adapun sejumlah langkah dan kebijakan yang akan dilakukan agar lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan tetap bisa terkendali, pertama yaitu menyiapkan penambahan dermaga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga yang ada di Merak.
"Kami siapkan lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan dan satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat, Banten," ujar Menhub.
Sementara, kapal yang beroperasi di Merak sebanyak 65 unit dan di Ciwandan sebanyak 15 unit.
Â
Langkah Kedua Urai Kepadatan di Pelabuhan Merak
Langkah kedua, yaitu melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat untuk membeli tiket secara daring (online) dan lebih awal atau minimal satu hari sebelum keberangkatan, agar jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas dalam satu waktu tertentu dapat terkelola dengan baik.
"Kalau membeli tiketnya di hari keberangkatan maka PT ASDP akan mengenakan harga yang lebih tinggi," kata Menhub.
Langkah ketiga yaitu menyiapkan buffer zone atau tempat pengendapan kendaraan, yang tengah dibangun di tol arah Merak KM 97 yang diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan.
Tempat ini selain berfungsi sebagai tempat istirahat, juga berfungsi sebagai tempat screening untuk memastikan penumpang sudah memiliki tiket. Karena pada tahun ini, masyarakat tidak bisa lagi membeli tiket langsung di pelabuhan.
"Sejumlah langkah yang akan disiapkan seperti menambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area, hingga mengelola ticketing, kami secara reguler akan mengecek perkembangan ini," tutur Menhub.
Berdasarkan hasil survei, pada lebaran tahun ini diprediksi puncak pergerakan di lintas penyeberangan Merak akan mencapai lebih dari 42 ribu kendaraan. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan puncak arus kendaraan yang terjadi pada H-3 lebaran tahun 2022 lalu mencapai 37 ribu lebih kendaraan.
Advertisement
Kemenhub Tambah 7 Dermaga Pelabuhan Merak Jelang Lebaran 2023
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Oleh karena itu, Kemenhub menyiapkan langkah antisipasi sejak awal.
"Pak Presiden menugaskan pada kami menteri-menteri khususnya Menteri Perhubungan, Kapolri, menteri PUPR dan menteri PMK dan beberapa menteri yang lain, bahwa memastikan mudik kali ini berjalan dengan lancar, karena tahun lalu ada beberapa hal yang kurang maksimal, maka jauh hari sebelum hari H yaitu kurang lebih 50 hari kita melakukan evaluasi dan melakukan satu koordinasi dengan baik," kata Menhub dalam kunjungan kerja Merak, Sabtu (11/3/2023).
Enam+24:38VIDEO: The Power of Consumers in 2023Â Menhub menegaskan, pihaknya akan mengelola pelabuhan tambahan sebagai alternatif penyeberangan Jawa-Sumatera, yaitu Pelabuhan Ciwandan-Panjang dan Pelabuhan Indah Kiat-Panjang yang dimiliki oleh PT Pelindo (Persero).
Pelabuhan Merak
Untuk pelabuhan Merak, jumlah kapal yang dipersiapkan sebanyak 65 unit dengan 7 Dermaga, kapal beroperasi sebanyak 40 unit perhari, sedangkan untuk Pelabuhan Ciwandan, jumlah kapal yang dipersiapkan sebanyak 15 unit dengan 5 Dermaga.
"Kami melakukan penambahan jumlah Pelabuhan. sudah disepakati Ciwandan menambah lima Pelabuhan dari Pelindo, Terima kasih Pelindo dan satu lagi dari Indah kyat. Jadi dari 7 (dermaga) bisa tambah 7 (dermaga) lagi sehingga visi rasio (kendaraan) bisa tercover," jelas Menhub.
Kemenhub mencatat pada mudik tahun lalu ada 39.000 kendaraan yang menyebrang ke pelabuhan Merak. Kemungkinan angka tersebut akan meningkat, maka pihaknya akan menambah jumlah dermaga.
"Tahun lalu yang datang ke sini 39 ribu (kendaraan). Insyallah 39 ribu kalau naik bisa kita lakukan," imbuh Menhub.
Rasio Kendaraan
Lebih lanjut, kata Menhub, hal lain yang harus  dilakukan agar rasio kendaran bisa terkontrol dengan baik adalah melakukan manajemen jumlah penumpang dengan baik.Â
Menhub menganjurkan agar pemudik yang akan menggunakan kapal penyeberangan dapat membeli tiket satu hari sebelumnya. Hal itu dalam rangka guna mengendalikan arus lalu lintas di sekitar pelabuhan supaya tidak terjadi kepadatan.
"ASDP akan menerapkan tambahan cas Kalau hari H,karena apa itu kan susah mengendalikan 1 hari sebelumnya kita bisa tambahkan kapal, kita tambahkan dan sebagai sebagainya," ujarnya.
Budi Karya juga meminta kepada ASDP agar memastikan penjualan tiket kapal secara online melalui traveloka.com dan tiket.com.
"Nanti ada dua operator ada traveloka.com atau tiket.com atau dari media tertentu bisa membeli, dan juga di tempat tempat pemberhentian kita sepakati ada beberapa titik pemberhentian rest area di situ bisa dilakukan pembelian tapi kalau hari H kena harga lebih tinggi," pungkasnya.
Advertisement