Sukses

Gunung Merapi Erupsi, Penerbangan Bandara Internasional Yogyakarta Aman

Angkasa Pura I memastikan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta tidak terpengaruh dengan adanya erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu siang ini.

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I memastikan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak terpengaruh dengan adanya erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu siang ini.

"Sampai saat ini, penerbangan aman karena anginnya menuju ke barat " kata General Manager Yogyakarta International Airport (YIA) Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, DIY, dikutip dari Antara, Sabtu (11/3/2023).

Ia juga mengatakan sampai saat ini belum ada laporan penundaan penerbangan maskapai atas kejadian erupsi Gunung Merapi.

Bandara Internasional Yogyakarta melayani sedikitnya 80 penerbangan per hari, baik domestik maupun internasional. Sedangkan, Bandara Adisutjipto di Sleman, melayani penerbangan pesawat sewa dan propeler.

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso melalui keterangan resmi mengatakan awan panas guguran terjadi pada pukul 12.12 WIB.

"Saat ini, erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya," katanya.

Masyarakat Diminta Menjauhi Wilayah Puncak Gunung Merapi

Pihaknya meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Hingga saat ini, BPPTKG belum memberikan laporan resmi terkait jarak luncur awan panas guguran tersebut.

Berdasarkan pengamatan pada Sabtu pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG mencatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Atas hal ini, BPPTKG mengimbau masyarakat yang berada dalam radius tujuh km dari puncak Merapi untuk segera menjauh.

 

2 dari 3 halaman

Gunung Merapi Erupsi, Awan Panasnya Berpotensi Hingga 7 Kilometer

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi muntahan awan panas atau Erupsi Gunung Merapi yang meletus 12.12 WIB bisa mencapai sejauh tujuh kilometer. Hal tersebut disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).

Muhari mengatakan berdasarkan, rekaman visual BPPTKG Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Selai itu, juga nampak guyuran lava satu kali dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Gunung Merapi juga terpantau.

Lebih lanjut, Muhari juga menyebut guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

3 dari 3 halaman

Gunung Merapi Batuk, Sejumlah Wilayah Dilanda Hujan Abu

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan ada luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada siang ini, Sabtu (11/3/2023)

"Terjadi awan panas guguran di Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB," tulis BPPTKG dalam keterangan resminya.

BPPTKG menjelaskan arah luncuran awan panas itu ke Kali Bebeng atau Krasak. Hingga saat ini BPPTKG belum memastikan berapa jarak luncuran awan panas tersebut.

"Ke arah Kali Bebeng/Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," tulis BPPTKG melengkapi laporan.

Atas dasar itulah makaBPPTKG juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona bahaya Merapi.

'Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak," demikian keterangan BPPTKG.

Reporter: Rahmat Bayhaqi/Merdeka.com

 Â