Sukses

Bandingkan Harta Kekayaan Sri Mulyani dan Mahfud MD, Siapa Paling Tajir?

Merujuk dua menteri Presiden Joko Widodo ini, seberapa banyak sebenarnya harta kekayaan Sri Mulyani dan Mahfud MD? Simak rinciannya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD tengah menjadi perhatian publik. Utamanya soal dugaan aliran dana di lingkungan Kemenkeu yang mencapai Rp 300 triliun. Apa yang akan dilakukan Sri Mulyani?

Terbaru, Sri Mulyani mengaku belum mengantongi data yang menyebut angka tersebut. Kendati kabar itu diungkap pertama kali oleh Menko Polhukam Mahfud MD.

Disamping ramainya transaksi mencurigakan tadi, harta pejabat negara pun ikut jadi sorotan. Merujuk dua menteri Presiden Joko Widodo ini, seberapa banyak sebenarnya harta kekayaan Sri Mulyani dan Mahfud MD? Simak rinciannya berikut ini.

Sri Mulyani

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021, bendahara negara ini punya harta sebanyak Rp 58.048.779.283 atau Rp 58 miliar. Paling banyak ditopang oleh tanah dan bangunan.

Untuk kategori tanah dan bangunan, mencapai Rp 45.811.090.623. Sri Mulyani diketahui punya 11 aset tanah dan bangunan. Dengan mayoritas adalah hasil sendiri dan hanya 2 tanah dan bangunan yang merupakan warisan.

Kemudian, Sri Mulyani pinya alat transportasi dan mesin senilai Rp 145.000.000. Ini merupakan satu uni sepeda motor yang masuk golongan motor gede atau moge. Motor dengan merek Honda Rebel CMX500 Tahun 2019 yang disebut didapatkan atas sendiri dengan nominal tersebut.

Kemudian, kategori harta bergerak lainnya Rp 446.520.000, Surat Berharga Rp 12.721.023.556, dan Kas dan setara kas Rp 8.140.815.666. Menkeu Sri Mulyani tercatat memiliki utang Rp 9.215.670.562.

Mahfud MD

Mengutip LHKPN Mahfud MD untuk periode yang sama, total hartanya tak lebih banyak dari milik Sri Mulyani. Total hanya sebesar Rp 29.635.978.979 atau Rp 29,6 miliar.

Nominal paling banyak, berasal dari kategori kas dan setara kas dengan Rp 15.790.978.979. Diikuti dengan tanah dan bangunan yang secara kumulatif jumlahnya Rp 12.014.500.000.

Tercatat, Mahfud memiliki 15 aset berupa tanah dan bangunan di sejumlah tempat. Sementara untuk kendaraan bermotor, Mahfud terlihat memiliki 6 unit kategori alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.650.000.000. Kemudian, dia punya haramts bergerak lainnya Rp 180.500.000.

Dari LHKPN ini, Mahfud MD tetlihat tidak memiliki utang sama sekali. Dia juga tak memikiki harta berupa Surat Berharga dan tak ada harta lainnya.

 

2 dari 3 halaman

Tagih Data Transaksi Janggal Rp 300 Triliun ke PPATK, Sri Mulyani: Mbok Ya Disampaikan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan belum menerima data transaksi janggal senilai Rp300 triliun dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Surat terakhir yang diterima Kementerian Keuangan dari PPATK pada Kamis 9 Maret hanya memuat jumlah kasus dan surat yang telah dikirim tanpa ada nilai transaksi totalnya. 

“Sampai hari ini di surat yang Pak Ivan (Kepala PPATK) sampaikan kepada saya hari Kamis, surat tersebut  menyangkut jumlah surat yang disampaikan PPATK kepada kami dan list dari kasusnya, tidak ada angka rupiahnya,” kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3).

Atas izin Menko Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD, Sri Mulyani telah menghubungi langsung Ketua PPATK  untuk memberikan penjelasan terkait transaksi janggal ratusan triliun. 

“Saya tanyakan kepada Pak Ivan 'Pak Ivan Rp300 triliun seperti apa? mbok ya disampaikan saja secara jelas kepada media, siapa-siapa yang terlibat, pohon transaksinya seperti apa, dan apakah informasi itu bisa di-share ke publik, apakah informasi itu menjadi bukti hukum monggo, makin detail makin bagus’,” ungkap Sri Mulyani.

 

3 dari 3 halaman

Minta PPATK Beri Penjelasan

Dia meminta kepada PPATK untuk memberikan penjelasan lebih lanjut karena saat ini Kementerian Keuangan tengah melakukan upaya bersih-bersih. Sehingga makin cepat informasinya disampaikan, bakal semakin mudah bagi pihaknya melakukan pembenahan.  

“Saya juga ingin tahu supaya saya tahu siapa saja yg makin terlibat sehingga pembersihan kita juga lebih cepat,” kata dia.

Dia menambahkan walaupun dalam waktu dekat Mahfud MD dalam perjalanan dinas luar negeri, Sri Mulyani akan terus meminta Ivan untuk meminta data tersebut. Tak hanya itu, dia juga akan menugaskan jajaran Kementerian Keuangan untuk segera menindaklanjuti berbagai temuan yang disampaikan PPATK.

“Saya sudah menugaskan kepada Pak Wamen, Pak Irjen, Pak Dirjen Pajak, Dirjen Bea Cukai untuk semuanya melakukan follow up, ada data baru, kita terus tindak lanjuti,” pungkasnya.