Sukses

APBN Februari 2023 Surplus Rp 131,8 Triliun, Pendapatan Negara Naik 38 Persen

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut kinerja APBN per Februari 2023 terjaga dengan baik. Hal itu terlihat dari pendapatan negara yang tumbuh 38,7 persen atau sudah terkumpul Rp 419,6 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut kinerja APBN per Februari 2023 terjaga dengan baik. Hal itu terlihat dari pendapatan negara yang tumbuh 38,7 persen atau sudah terkumpul Rp 419,6 triliun.

"Kinerja APBN terjaga sangat baik. Pendapatan negara kita sampai akhir Februari terkumpul sebanyak Rp 419,6 triliun. Ini artinya 17 persen dari target penerimaan atau pendapatan negara sudah dikumpulkan dua bulan pertama yaitu Januari-Februari," kata Menkeu dalam Konferensi Pers APBN KiTa Maret, Selasa (14/3/2023).

Untuk belanja negara sudah terealisasikan sebanyak Rp 287,8 triliun. Artinya 9,4 persen dari total belanja negara dalam APBN 2023 sudah dibelanjakan atau naik 1,8 persen dari belanja tahun lalu. Dengan demikian, surplus APBN pada akhir Februari mencapai Rp 131,8 triliun.

"Jadi APBN kita masih surplus secara total, keseimbangan primer juga surplus sebesar Rp 182,2 triliun," ujarnya.

PMI Manufaktur

Lebih lanjut, Menkeu melihat kondisi perekonomian negara-negara maju, PMI manufakturnya sebagian besar sudah membaik namun belum masuk ke zona ekspansif. PMI manufaktur negara-negara tersebut dikategorikan membaik tapi belum masih dibawah level 50.

Kata Menkeu hanya Tiongkok yang PMI-nya sudah menembus angka ekspansi di 51,6. Sementara, negara-negara maju lainnya seperti Amerika Serikat PMI-nya landai, sedangkan Eropa PMI-nya justru melemah. Tapi PMI secara global berada di level 50.

"Ini menggambarkan bahwa kegiatan manufaktur global sudah mulai membaik kalau dilihat dari turun kemudian terjadi perbaikan, tentu salah satunya ini disumbang oleh RRT," ujarnya.

Indonesia tetap di zona ekspansi bersama Tiongkok, dan Vietnam yang pulih, saat sebagian negara-negara besar masih di zona kontraksi.

"Kita masih di zona ekspansi stabil di 51,2. Beberapa negara yang selama ini menjadi perhatian yaitu Vietnam yang mengalami kontraksi PMI sekarang sudah membaik," pungkas Sri Mulyani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani: Selama Pandemi, Duit APBN Paling Banyak Mengalir ke BLU Kesehatan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengisahkan upaya keras pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Ternyata, ada peran Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dengan berperan di garis depan, BLU Rumah Sakit paling banyak menerima kucuran dana APBN. Utamanya dalam menangani dan melayani pasien covid-19.

"Jelas BLU Rumah Sakit dia semaunya ada di front line, lini terdepan. Kami keluarkan banyak sekali dari APBN Kita, belanja untuk kesehatan selama pandemi ini dan itu semuanya yang mengelola anggarannya kita alokasikan ke Kemenkes, namun mengalirnya adalah ke BLU RS yang paling banyak," ungkapnya dalam Rakor BLU, di Kementerian Keuangan, Kamis (2/3/2023).

Kendati tidak seluruh dana APBN penanganan pandemi masuk hanya ke BLU sektor kesehatan saja. Menkeu Sri Mulyani mengamini kalau ada pembayaran negara atas penanganan pasien ke rumah sakit lainnya di luar status BLU.

"Memang ada RS yang lain karena yang merawat pasien covid juga tetap dibayar, tapi battle ground-nya dan yang ada di lini depan yang diandalkan adalah BLU kesehatan," sambungnya.

Bendahara negara itu menegaskan dengan peran BLU, Indonesia mampu menangani pandemi dengan singkat. Sehingga, mampu segera bangkit dari dampak pandemi dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.

Peran BLU

Memang, penanganan pandemi jadi satu syarat agar kegiatan ekonomi mampu pulih dan kembali mengarah pada pertumbuhan yang positif. Bahkan, Indonesia didapuk menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar diantaar negara G20 dan ASEAN.

"Itu tak mungkin terjadi kalau tak ada kontribusi BLU yang melakukan adjustment atau penyesuaian yang luar biasa keras dalam masa pandemi ini," tegasnya.

"Jadi saya berterima kasih kepada BLU Kesehatan yang selama 3 tahun ini kerja luar biasa keras dan saya harap ini memanfaatkan anggaran dari pemerintah melalui APBN secara akuntabel," tambah Menkeu.

3 dari 3 halaman

Tumbuh Konsisten

Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi Indonesia tumbuh mengesankan di 2022 yaitu mencapai 5,3 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini sangat kuat kuat di tengah perlambatan ekonomi global.

Tingkat pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan 2021 yang tercatat sebesar 3,7 persen. Sedangkan PDB triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy) atau tumbuh 0,4 persen (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Alhamdulillah meski sejak tahun 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik," ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Selasa (/2/2023).

Efektivitas kebijakan penanganan pandemi Covid-19 berperan besar dalam menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi. Akselerasi program vaksinasi dan pendekatan yang tepat dalam penerapan pembatasan sosial masyarakat yang adaptif secara efektif mengendalikan penularan Covid-19 sekaligus menjaga aktivitas ekonomi untuk dapat pulih lebih cepat.

Berbagai program pemulihan ekonomi melalui Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang didukung oleh kebijakan moneter dan sektor keuangan yang akomodatif telah memberikan dorongan besar bagi akselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.

Di tengah eskalasi gejolak global di 2022, peran APBN sebagai shock absorber menjadi demikian krusial. Disrupsi di sisi suplai akibat meningkatnya optimisme perbaikan ekonomi di sejumlah negara maju yang belum diikuti dengan perbaikan sisi produksi telah menyebabkan naiknya tekanan inflasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.