Sukses

Bocoran Subsidi Mobil Listrik, Berapa Besarannya?

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi bocoran soal insentif mobil listrik. Dia mengungkap kalau angka-angkanya masih dalam pembahasan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi bocoran soal insentif mobil listrik. Dia mengungkap kalau angka-angkanya masih dalam pembahasan.

Kendati masih dibahas, Luhut bilang kalau prosesnya sudah menuju rampung. Artinya, besaran subsidi mobil listrik bakal segera keluar.

"Saya kira sudah jalan (pembahasannya), saya kira angka-angkanya sudah akan keluar," kata dia usai menjadi pemateri di Indonesia Leading Economic Forum 2023, Selasa (14/3/2023).

Diketahui, kabarnya insentif mobil listrik nantinya akan berkisar pada Rp 25-80 juta tergantung dari jenis mobilnya. Luhut memastikan kalau insentif ini akan disebar ke setiap produsen, tak hanya merek tertentu saja.

Ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan hal senada. Dia menyebut kalau besaran insentif mobil listrik masih dibahas antarkementerian.

"Untuk (insentif) mobil (listrik) kita masih menunggu dari Menteri Keuangan," kata dia.

Pembahasannya melingkupi soal detail besaran, termasuk dengan skema pemberian insentifnya tersebut. Sementara itu, insentif motor listrik sudah masuk ke babak pembahasan aturan turunan pemberian insentif.

"Kalau motor (listrik) sudah (dibahas aturan) turunannya, bus sedang dipikirkan, mobil itu kan belum, baru dipikirkan detailnya seperti apa. Tunggu aja," tuturnya.

Semua Produsen Mobil Listrik Dapat Insentif

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan semua produsen mobil listrik bakal mendapatkan insentif. Artinya, subsidi ini tak hanya menyasar ke sebagian kecil produsen saja.

Menurut kabar, ada 2 merek mobil listrik yang bakal menerima insentif, yakni Hyundai dan Wuling. Keduanya diketahui telah memproduksi dan menjual mobil listrik di Indonesia.

Menko Luhut menyebut kalau tidak hanya 2 merek itu saja yang kebagian insentif. Tapi seluruh produsen yang menjual mobil listrik di Indonesia. "Tidak, semua dapat, nanti kalau ada. Saya sudah sebut tadi dua big (merek besar), saya belum mau mention namanya," kata dia usai menjadi pemateri di Indonesia Leading Economic Forum 2023, Selasa (14/3/2023).

 

2 dari 4 halaman

Diskusi dengan Produsen

Dia mengatakan, sedang menjajaki diskusi dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi mobil listrik. Menurutnya untuk pembahasannya tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu singkat.

"Kami lagi bicara hari ini dengan besok dan lusa kan ini tidak seperti jual kacang goreng, kita juga tidak mau mereka mengatur kita tapi kira tidak mau kalah kompetisi dengan negara di sekitar kita," bebernya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah tengah merumuskan finalisasi kebijakan pemberian insentif mobil listrik.

Mengacu pada permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pemerintah RI disebutnya tak mau kalah dengan Thailand yang memberi subsidi mobil listrik hingga Rp 80 juta.

"Bapak Presiden mengatakan, untuk ekosistem ini kita akan bersaing dengan Thailand. Thailand memberikan paling tidak sekitar Rp 80 juta per mobil. Ini pemerintah sedang memfinalisasi regulasi tersebut," ujar Menko Airlangga dalam Economic Outlook 2023 di St Regis Hotel, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Dalam penjualannya, ia menambahkan, pemerintah bakal mengusung kampanye peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN).

"Sedangkan otomotif kita juga sedang pertimbangkan. Tetapi seluruhnya berbasis kepada produksi dalam negeri," imbuh Menko Airlangga.

 

3 dari 4 halaman

Luhut: 2 Tahun Lagi Indonesia Juara Baterai Mobil Listrik

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Termasuk baterai lithium sebagai salah satu komponen yang paling penting.

Menko Luhut berujar, dalam waktu dekat Indonesia akan berada lebih maju diantara negara tetangga mengenai pengembangan ekosistem baterai mobil listrik. Diketahui, dia adalah satu sosok yang paling bersikukuh investasi mobil listrik di Indonesia harus menyeluruh dari hulu ke hilir.

"Saya percaya diri 2 tahun lagi, kita bisa lakukan ini, atau diawal 2025 mendatang. Ekosistem sekarang lagi berjalan kita kembangkan ekosistem," kata dia dalam Indonesia Leading Economic Forum 2023, Selasa (14/3/2023).

Mengenai keseriusan menggarap ekosistem kendaraan listrik ini, Menko Luhut mengaku kerap mendapat pujian dari negara tetangga. Salah satunya Indonesia disebut jauh lebih maju.

Kendati begitu, Menko Luhut tidak merinci darimana pujian itu diddapatkannya.

"Setiap orang negara tetangga bilang ke saya, 'Indoneisa berada jauh di depan negara kita', soal ekosistem dari baterai lithium," ujarnya.

Sebuah ekosistem juga menurutnya jadi bagian dari hilirisasi bahan tambang yang dimiliki Indonesia. Misalnya nikel yang jadi satu bahan baku untuk menuju ke baterai lithium.

"Kalau kamu lihat hilirisasi akan berkontribusi pada iron steel industri, ini yang akan terjadi," tegas Luhut.

4 dari 4 halaman

Pertamina Garap Baterai

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus berperan secara signifikan mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia. Pertamina akan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri, termasuk nikel.

"Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi kendaraan listrik," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis, Minggu (22/1/2023).

Selain itu, Nicke juga menyoroti perlunya pembiayaan, terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar.

"Sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju," ujar dia.