Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan skema pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan 2023 dalam waktu dekat. Kabar baik soal THR ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
"Kita akan masuk lebaran, Bapak Presiden akan mengumumkan terkait THR PNS dalam beberapa minggu ke depan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, ditulis Rabu (15/3/2023).
Meski demikian, Sri Mulyani tidak menyebut secara pasti terkait pengumuman pembayaran THR oleh Jokowi. Dirinya juga tidak menyebut apakah pembayaran THR tahun ini dilakukan secara penuh seiring terjaganya pemulihan ekonomi nasional.
Advertisement
Bendahara Negara ini optimis pembayaran THR akan mendorong pertumbuhan ekonomi 5,0 persen sampai 5,3 persen pada kuartal I-2023. Mengingat, dana THR dapat mendorong belanja masyarakat di momentum bulan puasa pada akhir bulan Maret.
"Kita berharap di kuartal I juga 5,0 persen. Kita lihat dalam 1,5 bulan ke depan karena kita masuk Lebaran ini juga akan memberikan efek musiman yang positif," ungkapnya.
Sri Mulyani berharap pertumbuhan ekonomi tinggi tersebut juga diikuti dengan terjaganya laju inflasi di level 3,6 persen secara year on year (yoy). Mengingat per Februari 2023 tingkat inflasi 0,16 persen (mtm) dan pertumbuhan konsumsi menyumbang andil 5,47 persen.
"Kita cukup bagus grossnya untuk kuartal I tadi. Kita berharap masih mendekati 5 persen terutama didorong konsumsi yang kuat," tutup Sri Mulyani.
Jelang Ramadan, Sri Mulyani Klaim Inflasi Terkendali
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan laju inflasi saat ini masih terjaga di level moderat. Namun, yang menjadi perhatian Menkeu adalah inflasi pangan bergejolak atau volatile food yang mengalami kenaikan sebesar 7,62 persen pada Februari 2023 dibanding Januari 2023 dikisaran 5,28 persen.
Kendati begitu, pihaknya menegaskan pengendalian inflasi pangan akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), utamanya menjelang lebaran tahun ini.
"Berarti kita tahu sumber inflasi yang harus diwaspadai itu volatile food, dalam hal ini beras dan pangan yang jelang Lebaran biasanya menunjukkan kenaikan," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTa Maret 2023, Selasa (14/3/2023).
Dalam paparannya, Menkeu menyebut pada  Februari 2023 terjadi kenaikan inflasi untuk beras, sebesar 0,08 persen, bawang merah 0,03 persen, cabai merah 0,02 persen. Sedangkan untuk daging ayam mengalami penurunan inflasi sebesar -0,02 persen dan telur -0,02 persen.
"Ini yang kita bahas di Kabinet untuk menstabilkan agar beras tidak naik tinggi, dan ayam serta telur tidak jatuh," katanya.
Â
Advertisement
Tambah Anggaran
Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan tambahan anggaran untuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) guna melakukan stabilisasi dengan Bulog dalam menjaga harga pangan.
"Ini yang nanti kita akan memberikan anggaran tambahan untuk Bapanas melakukan stabilisasi dengan Bulog dalam rangka menjaga baik beras, ayam, dan telur ini," ujarnya.
Menkeu berharap adanya tambahan anggaran untuk Bapanas tersebut bisa turut menjaga keseimbangan harga ditingkat petani, peternak, hingga konsumen.
"Kita harapkan stabilisasi harga menjaga sehingga kesejahteraan petani dan peternak terjaga, dan di konsumen tidak terjadi inflasi tinggi," pungkasnya.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com