Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sepakat, stabilitas politik, hukum dan ekonomi menjadi faktor penting dalam mendorong tercapainya target realisasi investasi 2023 sebesar Rp 1.400 triliun.
Hal itu dikemukakan dalam Rapat Kerja Teknis Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia (Rakernis Bareskrim Polri) Tahun Anggaran 2023 pada Selasa (14/3/2023) kemarin.
Baca Juga
Bahlil menyampaikan, pemerintah perlu memperhatikan secara khusus kondisi tersebut, mengingat saat ini Indonesia sedang memasuki tahun politik. Stabilitas politik perlu dijaga demi menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Advertisement
"Stabilitas negara perlu kita jaga, apalagi mengingat saat ini kita memasuki tahun politik. Kalau ingin target realisasi investasi tahun ini dapat tercapai, maka kita perlu jaga stabilitas bersama-sama," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/3/2023).
"Investasi menjadi instrumen menciptakan kawasan ekonomi baru. Adanya kawasan ekonomi baru dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ucap Bahlil.
Dia juga mengapresiasi peran Polri yang selama ini bersama-sama menjadi bagian dalam Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi, telah membantu menyelesaikan banyak persoalan investasi yang terjadi di lapangan.
“Hal ini dapat kita capai dengan sinergi yang baik antara kementerian/lembaga dengan TNI dan Polri. Kementerian Investasi berterima kasih kepada Polri yang sudah bekerja bersama dalam Satgas Percepatan Investasi untuk mewujudkan iklim investasi yang baik di daerah,” ungkapnya.
Pentingnya Stabilitas Ekonomi
Senada, Menko Airlangga pun menekankan pentingnya menjaga stabilitas nasional menjelang Pemilu 2024. Polri memiliki peran penting selaku penyidik untuk mendukung berbagai kebijakan atau program nasional memasuki tahun politik ini.
"Polri bertanggung jawab untuk mengawal proyek strategis nasional serta pemindahan ibukota negara menuju IKN Nusantara. Peran Polri menjadi semakin penting dalam mewujudkan pelaksanaan Pemilu yang aman. Hal ini untuk menunjukkan stabilitas politik kepada para investor juga demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.
Advertisement
Erick Thohir Kerahkan BUMN, Tunaikan Target Investasi Rp 1.400 Triliun dari Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri di jajaran kabinetnya menghadiri gelaran Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Forum ini disebut jadi salah satu tempat untuk menjaring target investasi Rp 1.400 triliun yang dicanangkan Jokowi pada tahun ini.
Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir sebagai pembicara awal menyampaikan, ini merupakan gelaran MIF ke-12 yang dilakukan dengan bersinergi bersama Kementerian Investasi/BKPM sejak 2018.
"Ini bagian kita memastikan bagaimana kesamaan investasi. Ini jadi bagian yang kita selalu dorong agar kita bisa berkolaborasi, Kementerian BUMN Dengan semua pihak yang lain. Karena kadang-kadang dalam mendorong ini datanya selalu beda. Ini lah kenapa kita coba sinergikan sejak awal," kata Erick Thohir.
Erick mengatakan, kegiatan Mandiri Investment Forum ini selaras dengan prediksi teranyar dari IMF, bahwa pada tahun ini resesi sepertinya tidak terjadi.
Untuk Indonesia, lembaga dana moneter internasional tersebut memproyeksikan ekonomi RI tumbuh di atas 5 persen, atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara dunia.
Untuk itu, Erick Thohir menganggap ini jadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjamah peluang investasi besar, khususnya dalam menunaikan target Presiden Jokowi senilai Rp 1.400 triliun di 2023.
"Dengan target bapak Rp 1.400 triliun, kami coba mendorong Kementerian BUMN untuk mendapatkan investasi di luar pasar modal senilai Rp 127 triliun di semua aset-aset BUMN yang bekerjasama dengan private sector, ataupun kita mendorong UMKM," ungkapnya.